Monthly Archives: Maret 2010

Membangun Rumah Biaya Murah / Building low cost house

astudioarchitect.com Rumah yang biaya pembangunannya murah, banyak orang yang membutuhkan rumah, tapi tidak semua memiliki dana cukup besar untuk membangun atau merenovasi rumah. Rumah di lahan terbatas seringkali juga identik dengan struktur konstruksi yang sederhana. Secara positif, hal ini berarti struktur yang lebih murah. Sistem konstruksi menerus tanpa banyak berbelok bisa menjadikan biaya pembangunan rumah lebih murah. Meskipun demikian, agar tidak terlihat monoton, banyak juga trik yang bisa digunakan agar rumah tampil tidak apa adanya.

Houses with lower construction costs, many people need homes, but not all have a enough fund to build or renovate houses. Houses in limited space is often also identical to the structure of simple construction. Positively, this means a less expensive structure. Continuous construction of the system without much edges makes the cost of housing is cheaper. However, in order not to appear monotonous, there are many tricks that can be used to house not show what it is.


http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js

Rumah sederhana dengan konstruksi sederhana pula yang lurus-lurus tidak banyak belokan atau patahan struktur, lebih murah dengan konstruksi dinding dari batako. Biasanya konstruksi seperti ini untuk Rumah Sangat Sederhana (RSS). Tentunya kita pernah suatu saat mengunjungi perumahan yang murah, misalnya perumahan dengan bahan rumah dari batako. Bisa dilihat betapa sederhana sistem konstruksinya. Kadang-kadang, struktur konstruksi dibuat memanjang tanpa belokan, yang bisa menghemat bahan struktur. Kebanyakan rumah di perumahan yang ’ekonomis’ juga dibuat dengan struktur seperti ini, dengan dinamika tampilan yang menyebabkan rumah terlihat elegan dan indah.

Tipe Rumah Sangat Sederhana (RSS) dengan struktur sangat sederhana dan material murah

Cara membuat rumah dengan biaya murah terlihat menarik
Berbagai cara digunakan agar rumah dengan konstruksi sederhana bisa tampil cukup menarik. Cara yang umum digunakan adalah seperti yang dipakai oleh perumahan-perumahan, misalnya memakai hiasan dekorasi dinding seperti benangan dan lis, atau memakai aksen material seperti dinding ‘garukan’. Bisa juga memakai warna-warna yang berani sebagai aksen. Tipe rumah yang umum untuk jenis rumah murah adalah: Rumah dengan muka yang cenderung datar dan atapnya pelana sederhana yang lebih murah, dipermanis dengan sebuah portal, menjadikan rumah tampil cukup elegan.

Simple house with a simple construction usually is a straight with not much bend or fracture of structures, cheaper with walls of adobe construction. Usually this kind of construction is for Very Simple House Type (RSS). If you happen to visit the cheap housing estates in Indonesia, such as housing materials of adobe houses. You could see how simple the system construction. Occasionally, elongated structures which are made of construction without bends, which can save the structural material. Most houses in economical housing estate is also made with the structure like this, with creative dynamics to make the house looks more elegant and beautiful home.


How to make a low cost house look attractive
Various methods are used to house with a simple construction to appear quite attractive. Generally used is like which used by the cheap housing estates, such as wearing ornate wall decorations such as wall lines, or using materials such as wall accents stones. We can also use bold colors as accents. Common types of housing for low-cost housing types include: House with the inclined flat face and the roof is a simple saddle for a cheaper, sweetened with a portal, making the house look quite elegant.

Penggunaan Material
Material rumah yang murah misalnya untuk dinding menggunakan batako, untuk atap menggunakan fiber cement atau genteng lembaran, bahkan saat ini, perumahan yang sangat murah memakai kusen pabrikan dari semen dan bukan dari kayu. Bila dilihat dan setelah difinishing, tampilannya tidak beda dari kusen kayu, hanya saja harus dibuat banyak dan modular.

 Gambar screenshot pencarian rumah RSS di Google

Penggunaan material juga menentukan harga bangunan sebuah rumah. misalnya, menggunakan dinding batu bata lebih tahan lama dibandingkan menggunakan dinding kayu untuk bagian luar bangunan. Dinding batu ekspos lebih terlihat tahan lama dibandingkan dinding acian karena tidak mudah kotor (meskipun acian lebih murah). Atap dengan konstruksi baja ringan lebih awet dibandingkan atap konstruksi kayu, meskipun harganya lebih mahal. Dalam hal ini, penggunaan bahan material juga menentukan apakah bahan tersebut bakal awet atau tidak. Tingkat awet atau tahan lama bangunan juga merupakan tolak ukur konstruksi yang murah.

Barangkali, hal-hal diatas bisa menjadi pertimbangan Anda dalam membangun rumah dengan material dan harga yang murah. Ada komentar?

Use of Materials
Materials for low cost homes, usually using brick wall, using fiber-cement roofing sheets or tiles, even now, housing which are very cheap use concrete window frames and not from the timber. If seen, and after finishing touch, it looks no different from a wooden frame, only to be made numerous and modular.


Use of the material also determines the price of building a house. for example, using a brick wall is more durable than using wood for the exterior walls of buildings. Exposed stone walls looked more durable than usual wall because it is not easyly dirty. Construction of lightweight steel roof is more durable than the wooden roof construction, although more expensive. In this case, the use of raw materials also determine whether such materials would be durable or not. Level of durability is also the benchmark for counting construction cost.


Perhaps, some aspects above can be your consideration in building a low cost house. Any comments?

________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Membangun Rumah Biaya Murah / Building low cost house

astudioarchitect.com Rumah yang biaya pembangunannya murah, banyak orang yang membutuhkan rumah, tapi tidak semua memiliki dana cukup besar untuk membangun atau merenovasi rumah. Rumah di lahan terbatas seringkali juga identik dengan struktur konstruksi yang sederhana. Secara positif, hal ini berarti struktur yang lebih murah. Sistem konstruksi menerus tanpa banyak berbelok bisa menjadikan biaya pembangunan rumah lebih murah. Meskipun demikian, agar tidak terlihat monoton, banyak juga trik yang bisa digunakan agar rumah tampil tidak apa adanya.

Houses with lower construction costs, many people need homes, but not all have a enough fund to build or renovate houses. Houses in limited space is often also identical to the structure of simple construction. Positively, this means a less expensive structure. Continuous construction of the system without much edges makes the cost of housing is cheaper. However, in order not to appear monotonous, there are many tricks that can be used to house not show what it is.

Rumah sederhana dengan konstruksi sederhana pula yang lurus-lurus tidak banyak belokan atau patahan struktur, lebih murah dengan konstruksi dinding dari batako. Biasanya konstruksi seperti ini untuk Rumah Sangat Sederhana (RSS). Tentunya kita pernah suatu saat mengunjungi perumahan yang murah, misalnya perumahan dengan bahan rumah dari batako. Bisa dilihat betapa sederhana sistem konstruksinya. Kadang-kadang, struktur konstruksi dibuat memanjang tanpa belokan, yang bisa menghemat bahan struktur. Kebanyakan rumah di perumahan yang ’ekonomis’ juga dibuat dengan struktur seperti ini, dengan dinamika tampilan yang menyebabkan rumah terlihat elegan dan indah.

Tipe Rumah Sangat Sederhana (RSS) dengan struktur sangat sederhana dan material murah

Cara membuat rumah dengan biaya murah terlihat menarik
Berbagai cara digunakan agar rumah dengan konstruksi sederhana bisa tampil cukup menarik. Cara yang umum digunakan adalah seperti yang dipakai oleh perumahan-perumahan, misalnya memakai hiasan dekorasi dinding seperti benangan dan lis, atau memakai aksen material seperti dinding ‘garukan’. Bisa juga memakai warna-warna yang berani sebagai aksen. Tipe rumah yang umum untuk jenis rumah murah adalah: Rumah dengan muka yang cenderung datar dan atapnya pelana sederhana yang lebih murah, dipermanis dengan sebuah portal, menjadikan rumah tampil cukup elegan.

Simple house with a simple construction usually is a straight with not much bend or fracture of structures, cheaper with walls of adobe construction. Usually this kind of construction is for Very Simple House Type (RSS). If you happen to visit the cheap housing estates in Indonesia, such as housing materials of adobe houses. You could see how simple the system construction. Occasionally, elongated structures which are made of construction without bends, which can save the structural material. Most houses in economical housing estate is also made with the structure like this, with creative dynamics to make the house looks more elegant and beautiful home.


How to make a low cost house look attractive
Various methods are used to house with a simple construction to appear quite attractive. Generally used is like which used by the cheap housing estates, such as wearing ornate wall decorations such as wall lines, or using materials such as wall accents stones. We can also use bold colors as accents. Common types of housing for low-cost housing types include: House with the inclined flat face and the roof is a simple saddle for a cheaper, sweetened with a portal, making the house look quite elegant.

Penggunaan Material
Material rumah yang murah misalnya untuk dinding menggunakan batako, untuk atap menggunakan fiber cement atau genteng lembaran, bahkan saat ini, perumahan yang sangat murah memakai kusen pabrikan dari semen dan bukan dari kayu. Bila dilihat dan setelah difinishing, tampilannya tidak beda dari kusen kayu, hanya saja harus dibuat banyak dan modular.

 Gambar screenshot pencarian rumah RSS di Google

Penggunaan material juga menentukan harga bangunan sebuah rumah. misalnya, menggunakan dinding batu bata lebih tahan lama dibandingkan menggunakan dinding kayu untuk bagian luar bangunan. Dinding batu ekspos lebih terlihat tahan lama dibandingkan dinding acian karena tidak mudah kotor (meskipun acian lebih murah). Atap dengan konstruksi baja ringan lebih awet dibandingkan atap konstruksi kayu, meskipun harganya lebih mahal. Dalam hal ini, penggunaan bahan material juga menentukan apakah bahan tersebut bakal awet atau tidak. Tingkat awet atau tahan lama bangunan juga merupakan tolak ukur konstruksi yang murah.

Barangkali, hal-hal diatas bisa menjadi pertimbangan Anda dalam membangun rumah dengan material dan harga yang murah. Ada komentar?

Use of Materials
Materials for low cost homes, usually using brick wall, using fiber-cement roofing sheets or tiles, even now, housing which are very cheap use concrete window frames and not from the timber. If seen, and after finishing touch, it looks no different from a wooden frame, only to be made numerous and modular.


Use of the material also determines the price of building a house. for example, using a brick wall is more durable than using wood for the exterior walls of buildings. Exposed stone walls looked more durable than usual wall because it is not easyly dirty. Construction of lightweight steel roof is more durable than the wooden roof construction, although more expensive. In this case, the use of raw materials also determine whether such materials would be durable or not. Level of durability is also the benchmark for counting construction cost.


Perhaps, some aspects above can be your consideration in building a low cost house. Any comments?

________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Tool online warna cat untuk desain interior / Online tool for interior design color

astudioarchitect.com Berniat untuk mengecat interior atau eksterior rumah Anda? Tidak ada waktu bertemu interior desain, atau tidak ada dana untuk menyewa? Mungkin Anda bisa menjadi perencana warna rumah atau interior rumah Anda dengan menggunakan sebuah tool sederhana yang dikembangkan oleh Jotun. Saya sendiri sudah mencoba tool online ini dan hasilnya memang lumayan untuk melihat apakah Anda menyukai suasana ruang setelah warnanya dirubah. Caranya sangat sederhana.

Intend to paint the interior or exterior of your house? No time to see an interior designer, or no funds to hire? You can plan your house or the interior color of your house by using a simple tool developed by Jotun. I myself have tried this online tool and the results are pretty to see if you like the new look of interior after the color change. Very simple way.


http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js

Pertama, kita perlu memotret ruangan yang akan kita warnai dengan menggunakan kamera digital, sehingga kita mendapatkan file foto digital dengan format .jpg. Setelah itu, masuk ke website jotun ini, atau website yang ini dan pilih color advisor bahasa Indonesia. Kita akan masuk dalam halaman login atau mendaftar. Bila Anda belum mendaftar, harus mendaftar dahulu. Setelah itu kita akan masuk ke loading aplikasi. Tunggu beberapa saat hingga aplikasi selesai loading (sebaiknya menggunakan koneksi internet yang cukup cepat, dan punya waktu yang cukup agar tidak terburu-buru)

Setelah loading selesai, kita bisa memilih mewarnai ruangan. Pilih untuk memasukkan sebuah gambar ruangan, dan pilih file foto dari foto ruangan yang sudah Anda ambil dengan kamera. Gambar Anda akan diupload, dan pilih kategori gambar apakah interior atau eksterior. Dalam contoh ini saya memilih interior. Tunggu sebentar…

Gambar rumah kita sekarang sudah masuk, dan kita bisa mulai memilih dinding atau bagian mana yang akan diganti catnya. Untuk memilih area dinding, klik pada pojok-pojok area hingga area tertutup. Kemudian pilih area lainnya dengan klik ‘tentukan area berikutnya’, dan bila kita sudah memilih area mana saja yang akan diganti catnya, klik ‘warnai gambar ini’.
Setelah itu kita bisa memilih dari berbagai warna yang ada disamping kiri, antara lain coklat, merah, hijau, biru, dan sebagainya. Gunakan foto tersebut untuk eksperimen warna dan kira-kira warna apa yang menurut Anda paling baik. Bandingkan sehingga Anda merasa warna tersebut paling cocok. Aplikasi ini memungkinkan Anda untuk menyimpan atau mencetak foto Anda sebagai referensi pembelian cat.
foto asli

Selamat mencoba 🙂

First, you need to take pictures of the room that will be colored using a digital camera, so you get a digital photo file formats .Jpg. After that, go to this Jotun website. You will enter the login page or to register. If you have not registered, you must register first. After that you will go to the loading page of the application. Wait a few moments to complete loading applications (preferably using the Internet connection which is fast enough, and have sufficient time to be in no hurry)


After loading is complete, choose colors of the room. Select to upload a room photo, and select a file photo from the photo room that you have taken with the camera. Your picture will be uploaded, and choose the category images whether interior or exterior. In this example I chose interior. Wait a minute …


The photo we now have in, and we can begin to choose a wall or part of which will be replaced with paint. To select the area of the wall, click on the corners of the area until the area is closed. Then select another area.


After that we can choose from a variety of colors available in the left, such as brown, red, green, blue, and so on. Use these photos for color and experiments about what color you think is best. Compare the color that you feel is most appropriate. This application allows you to save or print your images as a reference to purchase the paint.


Good luck!

________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Tool online warna cat untuk desain interior / Online tool for interior design color

astudioarchitect.com Berniat untuk mengecat interior atau eksterior rumah Anda? Tidak ada waktu bertemu interior desain, atau tidak ada dana untuk menyewa? Mungkin Anda bisa menjadi perencana warna rumah atau interior rumah Anda dengan menggunakan sebuah tool sederhana yang dikembangkan oleh Jotun. Saya sendiri sudah mencoba tool online ini dan hasilnya memang lumayan untuk melihat apakah Anda menyukai suasana ruang setelah warnanya dirubah. Caranya sangat sederhana.

Intend to paint the interior or exterior of your house? No time to see an interior designer, or no funds to hire? You can plan your house or the interior color of your house by using a simple tool developed by Jotun. I myself have tried this online tool and the results are pretty to see if you like the new look of interior after the color change. Very simple way.

Pertama, kita perlu memotret ruangan yang akan kita warnai dengan menggunakan kamera digital, sehingga kita mendapatkan file foto digital dengan format .jpg. Setelah itu, masuk ke website jotun ini, atau website yang ini dan pilih color advisor bahasa Indonesia. Kita akan masuk dalam halaman login atau mendaftar. Bila Anda belum mendaftar, harus mendaftar dahulu. Setelah itu kita akan masuk ke loading aplikasi. Tunggu beberapa saat hingga aplikasi selesai loading (sebaiknya menggunakan koneksi internet yang cukup cepat, dan punya waktu yang cukup agar tidak terburu-buru)

Setelah loading selesai, kita bisa memilih mewarnai ruangan. Pilih untuk memasukkan sebuah gambar ruangan, dan pilih file foto dari foto ruangan yang sudah Anda ambil dengan kamera. Gambar Anda akan diupload, dan pilih kategori gambar apakah interior atau eksterior. Dalam contoh ini saya memilih interior. Tunggu sebentar…

Gambar rumah kita sekarang sudah masuk, dan kita bisa mulai memilih dinding atau bagian mana yang akan diganti catnya. Untuk memilih area dinding, klik pada pojok-pojok area hingga area tertutup. Kemudian pilih area lainnya dengan klik ‘tentukan area berikutnya’, dan bila kita sudah memilih area mana saja yang akan diganti catnya, klik ‘warnai gambar ini’.
Setelah itu kita bisa memilih dari berbagai warna yang ada disamping kiri, antara lain coklat, merah, hijau, biru, dan sebagainya. Gunakan foto tersebut untuk eksperimen warna dan kira-kira warna apa yang menurut Anda paling baik. Bandingkan sehingga Anda merasa warna tersebut paling cocok. Aplikasi ini memungkinkan Anda untuk menyimpan atau mencetak foto Anda sebagai referensi pembelian cat.
foto asli

Selamat mencoba 🙂

First, you need to take pictures of the room that will be colored using a digital camera, so you get a digital photo file formats .Jpg. After that, go to this Jotun website. You will enter the login page or to register. If you have not registered, you must register first. After that you will go to the loading page of the application. Wait a few moments to complete loading applications (preferably using the Internet connection which is fast enough, and have sufficient time to be in no hurry)


After loading is complete, choose colors of the room. Select to upload a room photo, and select a file photo from the photo room that you have taken with the camera. Your picture will be uploaded, and choose the category images whether interior or exterior. In this example I chose interior. Wait a minute …


The photo we now have in, and we can begin to choose a wall or part of which will be replaced with paint. To select the area of the wall, click on the corners of the area until the area is closed. Then select another area.


After that we can choose from a variety of colors available in the left, such as brown, red, green, blue, and so on. Use these photos for color and experiments about what color you think is best. Compare the color that you feel is most appropriate. This application allows you to save or print your images as a reference to purchase the paint.


Good luck!

________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Konsultasi gratis rumah dua lantai 2x24m (Sindo) / Free consultation on Sindo News 1

astudioarchitect.com memberikan jawaban untuk ‘konsultasi via media’ gratis di koran Sindo, yang terbit pada hari Jum’at. Cek koran Sindo hari Jum’at untuk mendapatkan update konsultasi tanya jawab bersama Probo Hindarto. Pertanyaan dan jawaban ini dimuat di Harian Sindo minggu lalu, dengan menjawab pertanyaan Bapak Rizki Ramdhani dari Bogor.

astudioarchitect.com provide answers to ‘consultation via media’ free in the newspaper Sindo, published on Friday. Check the newspaper Sindo on Friday to get updates consultations with Probo Hindarto. This Question and answer was published in the Daily Sindo last week, by answering questions from Mr. Rizki Ramdhani, Bogor.


http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js

Pertanyaan:
Yth Pak Probo Hindarto,
Saya memiliki sebidang tanah dengan luas 7×24 m. Saya berencana untuk membangun rumah dengan 2 lantai. Adapun ruang-ruang yang saya butuhkan adalah sebagai berikut:

Lantai 1:
1 kamar tidur utama dan 1 kamar tidur anak
1 ruang keluarga
dapur dan r.makan di lantai 1
1 kamar mandi untuk kamar tidur utama.
1 kamar mandi di lantai 1

Lantai 2
2 kamar tidur
1 ruang kerja di lantai 2
1 kamar mandi
tempat cuci dan jemur

Keinginan saya dan keluarga, terdapat pintu utama yg berhubungan langsung ke ruang tamu, dan 1 pintu samping, dikarenakan kebutuhan akan privasi. Mohon bantuan Bapak untuk saran desainnya. Atas perhatian Bapak saya ucapkan terimakasih.
Rizki Ramdhani

Jawaban:
Yth Bapak Rizki Ramdhani,
Lahan yang Bapak miliki masih cukup luas sehingga bisa dipakai untuk keseluruhan ruang yang Bapak butuhkan. Dalam hal ini saya menata ruang-ruang yang digunakan bersama di lantai satu dan dua di bagian tengah, dan ruang-ruang privat seperti ruang tidur mengelilingi ruang bersama tersebut.

Di lantai satu, terdapat taman dalam, dimana taman ini berbatasan dengan dapur dan ruang makan. Bila dikehendaki, ruang makan/dapur dan taman bisa dipisahkan dengan pintu geser atau pintu lipat. Tentunya keberadaan ruang dan taman ini akan menambah asri dan sehatnya keluarga, sekaligus sebagai tempat berkumpul untuk sarapan dan makan malam. Di lantai dua, terdapat ruang keluarga dan ruang kerja, dimana terdapat balkon yang berhubungan dengan ruang kerja.

Dari segi tampilan, saya membuat desain yang berciri khas masa kini sehingga mewakili jamannya. Demikian, semoga jawaban ini memberi bantuan yang bermanfaat bagi Bapak.
Salam,

Probo Hindarto

Question:
Dear Mr. Probo Hindarto,
I have a plot of land with an area of 7×24 m. I plan to build a house with 2 floors. The rooms that I need are as follows:

Floor 1:
1 main bedroom and 1 other bedroom
1 living room
kitchen and 1st floor dining
1 bathroom to master bedroom.
1 bathroom on the floor

2nd Floor
2 bedrooms
working room
1 bathroom
washing and drying

My desire and family, there is a main door directly related to the living room, and 1 side door, because the need for privacy. Can you help us to design suggestions? Thank you.

Rizki Ramdhani

Answer:

Dear Mr. Rizki Ramdhani,

The Land that you have is still large enough to be used for the entire space you need. In this case I set up spaces that are used together on the first floor and two in the middle, and private spaces like bedrooms around it.

On the first floor, there is a garden in, adjacent to the kitchen and dining room. If desired, dining room / kitchen and garden can be separated by sliding doors or folding doors. Surely the existence of this garden space will support a healthy family, as well as a gathering place for breakfast and dinner. On the second floor, there is the family room and den, where there are balconies connected with the working room.

In terms of appearance, I made a design characteristic that represents the present era. So, I hope this answer provide a useful aid for you.

Regards,

Probo Hindarto

________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Konsultasi gratis rumah dua lantai 2x24m (Sindo) / Free consultation on Sindo News 1

astudioarchitect.com memberikan jawaban untuk ‘konsultasi via media’ gratis di koran Sindo, yang terbit pada hari Jum’at. Cek koran Sindo hari Jum’at untuk mendapatkan update konsultasi tanya jawab bersama Probo Hindarto. Pertanyaan dan jawaban ini dimuat di Harian Sindo minggu lalu, dengan menjawab pertanyaan Bapak Rizki Ramdhani dari Bogor.

astudioarchitect.com provide answers to ‘consultation via media’ free in the newspaper Sindo, published on Friday. Check the newspaper Sindo on Friday to get updates consultations with Probo Hindarto. This Question and answer was published in the Daily Sindo last week, by answering questions from Mr. Rizki Ramdhani, Bogor.

Pertanyaan:
Yth Pak Probo Hindarto,
Saya memiliki sebidang tanah dengan luas 7×24 m. Saya berencana untuk membangun rumah dengan 2 lantai. Adapun ruang-ruang yang saya butuhkan adalah sebagai berikut:

Lantai 1:
1 kamar tidur utama dan 1 kamar tidur anak
1 ruang keluarga
dapur dan r.makan di lantai 1
1 kamar mandi untuk kamar tidur utama.
1 kamar mandi di lantai 1

Lantai 2
2 kamar tidur
1 ruang kerja di lantai 2
1 kamar mandi
tempat cuci dan jemur

Keinginan saya dan keluarga, terdapat pintu utama yg berhubungan langsung ke ruang tamu, dan 1 pintu samping, dikarenakan kebutuhan akan privasi. Mohon bantuan Bapak untuk saran desainnya. Atas perhatian Bapak saya ucapkan terimakasih.
Rizki Ramdhani

Jawaban:
Yth Bapak Rizki Ramdhani,
Lahan yang Bapak miliki masih cukup luas sehingga bisa dipakai untuk keseluruhan ruang yang Bapak butuhkan. Dalam hal ini saya menata ruang-ruang yang digunakan bersama di lantai satu dan dua di bagian tengah, dan ruang-ruang privat seperti ruang tidur mengelilingi ruang bersama tersebut.

Di lantai satu, terdapat taman dalam, dimana taman ini berbatasan dengan dapur dan ruang makan. Bila dikehendaki, ruang makan/dapur dan taman bisa dipisahkan dengan pintu geser atau pintu lipat. Tentunya keberadaan ruang dan taman ini akan menambah asri dan sehatnya keluarga, sekaligus sebagai tempat berkumpul untuk sarapan dan makan malam. Di lantai dua, terdapat ruang keluarga dan ruang kerja, dimana terdapat balkon yang berhubungan dengan ruang kerja.

Dari segi tampilan, saya membuat desain yang berciri khas masa kini sehingga mewakili jamannya. Demikian, semoga jawaban ini memberi bantuan yang bermanfaat bagi Bapak.
Salam,

Probo Hindarto

Question:
Dear Mr. Probo Hindarto,
I have a plot of land with an area of 7×24 m. I plan to build a house with 2 floors. The rooms that I need are as follows:

Floor 1:
1 main bedroom and 1 other bedroom
1 living room
kitchen and 1st floor dining
1 bathroom to master bedroom.
1 bathroom on the floor

2nd Floor
2 bedrooms
working room
1 bathroom
washing and drying

My desire and family, there is a main door directly related to the living room, and 1 side door, because the need for privacy. Can you help us to design suggestions? Thank you.

Rizki Ramdhani

Answer:

Dear Mr. Rizki Ramdhani,

The Land that you have is still large enough to be used for the entire space you need. In this case I set up spaces that are used together on the first floor and two in the middle, and private spaces like bedrooms around it.

On the first floor, there is a garden in, adjacent to the kitchen and dining room. If desired, dining room / kitchen and garden can be separated by sliding doors or folding doors. Surely the existence of this garden space will support a healthy family, as well as a gathering place for breakfast and dinner. On the second floor, there is the family room and den, where there are balconies connected with the working room.

In terms of appearance, I made a design characteristic that represents the present era. So, I hope this answer provide a useful aid for you.

Regards,

Probo Hindarto

________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

74 Inspirasi Pintu Utama Rumah Tinggal / 74 Inspirations of Main Door for House

astudioarchitect.com Mirip dengan buku tentang gapura yang saya update di blog astudio tempo hari, ada pula buku yang mirip yang membahas tentang ragam pintu, judulnya adalah “74 Inspirasi Pintu Utama Rumah Tinggal” yang ditulis oleh Tim Penulis Griya Kreasi. Buku ini merupakan koleksi dari berbagai contoh pintu yang bisa menjadi inspirasi Anda dalam mendesain pintu rumah. Memang mungkin merupakan bagian kecil dari rumah, tapi cukup penting bukan? Bila desain pintu tidak sesuai dengan tema rumah misalnya, maka keseluruhan tampilan rumah bisa menjadi ‘korban’ dari ketidak cocokan desainnya.

Similar to the books on astudio blog updated the other day, there is a similar books that discuss various doors, the title is “74 Inspirations of Main Door for House” written by Griya Kreasi Writing Team. This book is a collection of various examples of doors that can be your inspiration in designing a door. It may be a small part of the house, but it is important enough. If the door does not match the design with the theme of the house, for example, the overall facade of the house can be a ‘victim’ of the lack of a bad design.


http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js

Pintu utama rurnah tinggal memiliki model yang lebih bervariasi daripada pintu pintu lain di rumab. Variasi model ini terkait dengan tipe bukaan, bentuk, dan sistem bukaan yang digunakan.

Berdasarkan tipe bukaan, pintu utama lazimnya memiliki tiga alternatif, yaitu bukaan tunggal (single), bukaan ganda (double), dan bukaan majemuk. Bukaan ganda sendiri dibagi menjadi bukaan ganda sama lebar dan bukaan ganda beda lebar. Sementara bukaan majemuk biasanya terdapat pada pintu lipat yang memiliki lebih dan dua bukaan.

Berdasarkan bentuk: pintu utama lazimnya memiliki dua bentuk populer, yaitu bentuk persegi dan gabungan antara bentuk persegi dan kurva. Pada beberapa rumah ada pula yang menggunakan bentuk bentuk yang kurang lazim seperti bentuk bentuk kontemporer yang asimetris.

Berdasarkan sistem bukaan, pintu utama ada yang menggunakan model pintu ayun (swing door), pintu geser (sliding door), atau pintu lipat (folding door). Pemilihan model sistem bukaan ini ditentukan oleh besaran rumah/ruang tamu dan lebar bukaan pntu.

A main door has a more variable models than other doors in a house. Variations of this model associated with the type of openings, shape, and exposure system used.


Based on the type of opening, the main doors usually have three alternatives, namely a single exposure (single), double exposure (double), and multiple openings. Double Exposure itself is divided into multiple openings as wide and double openings wide difference. While there are multiple openings on the folding doors that have more and two openings.


Based on the form: the main door typically has two popular forms, the square shape and a combination of square shapes and curves. In some houses there is also the use of less common forms such as contemporary forms of asymmetry.


Based on exposure system, the main door there is a model swinging door (swing door), the sliding door (sliding door), or a folding door (folding door). The selection of this opening system model determined by the amount of house / living room and the wide openings.

http://books.google.com/books?id=cbsq-d-Oby8C&lpg=PP1&dq=rumah%20tinggal&as_brr=3&pg=PP1&output=embed
________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

74 Inspirasi Pintu Utama Rumah Tinggal / 74 Inspirations of Main Door for House

astudioarchitect.com Mirip dengan buku tentang gapura yang saya update di blog astudio tempo hari, ada pula buku yang mirip yang membahas tentang ragam pintu, judulnya adalah “74 Inspirasi Pintu Utama Rumah Tinggal” yang ditulis oleh Tim Penulis Griya Kreasi. Buku ini merupakan koleksi dari berbagai contoh pintu yang bisa menjadi inspirasi Anda dalam mendesain pintu rumah. Memang mungkin merupakan bagian kecil dari rumah, tapi cukup penting bukan? Bila desain pintu tidak sesuai dengan tema rumah misalnya, maka keseluruhan tampilan rumah bisa menjadi ‘korban’ dari ketidak cocokan desainnya.

Similar to the books on astudio blog updated the other day, there is a similar books that discuss various doors, the title is “74 Inspirations of Main Door for House” written by Griya Kreasi Writing Team. This book is a collection of various examples of doors that can be your inspiration in designing a door. It may be a small part of the house, but it is important enough. If the door does not match the design with the theme of the house, for example, the overall facade of the house can be a ‘victim’ of the lack of a bad design.

Pintu utama rurnah tinggal memiliki model yang lebih bervariasi daripada pintu pintu lain di rumab. Variasi model ini terkait dengan tipe bukaan, bentuk, dan sistem bukaan yang digunakan.

Berdasarkan tipe bukaan, pintu utama lazimnya memiliki tiga alternatif, yaitu bukaan tunggal (single), bukaan ganda (double), dan bukaan majemuk. Bukaan ganda sendiri dibagi menjadi bukaan ganda sama lebar dan bukaan ganda beda lebar. Sementara bukaan majemuk biasanya terdapat pada pintu lipat yang memiliki lebih dan dua bukaan.

Berdasarkan bentuk: pintu utama lazimnya memiliki dua bentuk populer, yaitu bentuk persegi dan gabungan antara bentuk persegi dan kurva. Pada beberapa rumah ada pula yang menggunakan bentuk bentuk yang kurang lazim seperti bentuk bentuk kontemporer yang asimetris.

Berdasarkan sistem bukaan, pintu utama ada yang menggunakan model pintu ayun (swing door), pintu geser (sliding door), atau pintu lipat (folding door). Pemilihan model sistem bukaan ini ditentukan oleh besaran rumah/ruang tamu dan lebar bukaan pntu.

A main door has a more variable models than other doors in a house. Variations of this model associated with the type of openings, shape, and exposure system used.


Based on the type of opening, the main doors usually have three alternatives, namely a single exposure (single), double exposure (double), and multiple openings. Double Exposure itself is divided into multiple openings as wide and double openings wide difference. While there are multiple openings on the folding doors that have more and two openings.


Based on the form: the main door typically has two popular forms, the square shape and a combination of square shapes and curves. In some houses there is also the use of less common forms such as contemporary forms of asymmetry.


Based on exposure system, the main door there is a model swinging door (swing door), the sliding door (sliding door), or a folding door (folding door). The selection of this opening system model determined by the amount of house / living room and the wide openings.

________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Secondary skin concept (tropical house concept) / konsep kulit kedua untuk rumah tinggal


astudioarchitect.com Imagine a bright tropical house, that is comfortable with shade. Shading device like louvers is often used as secondary skin. Secondary skin concept for tropical houses has become popular lately. This concept blends with modern architecture concept by complementing a considerable solution to deal with tropical climate, which also has an aesthetic value.

Bayangkan rumah cerah di iklim tropis, yang nyaman dengan pembayangan dari sinar matahari. Shading device seperti kisi-kisi sering digunakan sebagai secondary skin. Konsep secondary skin atau ‘kulit kedua’ untuk rumah tropis menjadi cukup populer akhir-akhir ini. Konsep ini berpadu dengan konsep arsitektur modern dengan menyumbangkan solusi yang patut dipertimbangkan untuk iklim tropis, yang juga memiliki nilai estetika atau keindahan.


http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js

WHAT IS SECONDARY SKIN CONCEPT?

You might have read or know from TV shows about ‘secondary skin concept’ or second wall layer of a building. This concept is originated from an analogy; house as a human skin.Biologically, human has skin, to protect human from many danger, virus, disease, and other thread outside human body. Skin has a function to manage relationship between body and outside body. For example, if it is too hot, human skin will react by keeping temperature stable, for example sweat.Human also has a way to react to external condition for example, by using clothes. There are clothes for hot weather, cold weather, etc. Clothes can be made to fit our comfort.

Barangkali Anda pernah membaca atau tahu dari tayangan televisi tentang konsep ‘secondary skin’ atau kulit kedua bangunan. Konsep ini pada awalnya merupakan konsep yang mengibaratkan rumah sebagai ‘kulit’ manusia. Secara biologis, manusia memiliki kulit, dan kulit inilah yang melindungi manusia dari berbagai bahaya, virus, kuman dan ancaman dari luar. Kulit memiliki fungsi mengatur hubungan tubuh dan dunia luar tubuh manusia. Bila kondisi diluar tubuh panas, maka kulit manusia bereaksi dengan tetap menjaga suhu tubuh dalam batas normal, misalnya dengan mengeluarkan keringat. Manusia juga memiliki cara untuk menghadapi kondisi luar tubuhnya dengan memakai pakaian, misalnya pakaian untuk mengatasi udara panas, udara dingin, dan sebagainya. Pakaian dapat dibuat sedemikian rupa sehingga nyaman dipakai.

In architecture, it is Known the concept Of building as human skin, that has a function to protect human body. Building can be designed, to fit tropical climate, from heat and rain, and from other climate related environmental condition. ‘Secondary skin concept was derived from analogy of human skin and clothes, and this concept can be used whenever one layer of building ‘skin’ is not quite enough to deal with climate impact.

In the above sketch that I made, I describe one concept of secondary skin. Human inside a room is isolated by Wall and glass. Wood louvers act as ‘secondary skin’ to hold direct heat from the sun to directly enter the room. So in this example, heat will not directly enter the glass wall.

To apply secondary skin concept it is important not to be mistaken with creating building ornaments, because usually, house facade will look more aesthetic than using just a Single wall.

Many and more tropical houses use secondary skin concept. this is because tropical houses need more advanced concept than just a single wall concept. to apply secondary Skin concept for Your home consider these points;

When designing, observe the surrounding houses. are they comfortable enough? In term of air freshness. humidity, etc. If you feel that it is not really fresh and comfortable, consider to use secondary skin for your future home.

If your house is already been built, see if there is a possibility that you could better the level of air and natural light comfort by adding secondary skin.

In houses of tropical area, most secondary skin for buildings are made of wood louvers, steel, or other materials. One unique example is one house that was designed by Ridwan Kamil using bottles as secondary Skin. Other materials like bamboo, recycled material, glass, etc can be used innovatively

Level of human comfort in tropical area is quite specific. Some consider rather dark room is comfortable. How much natural light can get in to a room is one of main considerations beside air flow, humidity etc. Nowadays, glass material ate often being used. the impact is higher temperature level.

The use of secondary skin is quite similar to being below the shadow of a tree. You can imagine that being under the shadow of trees when the sun shine very hot is very comfortable.

Pada sketsa yang saya buat diatas, terlihat gambaran salah satu konsep secondary skin. Manusia yang berada didalam, dibatasi oleh dinding dan kaca dari luar bangunan rumah, dan lihat ‘secondary skin’ yang bisa berupa kisi-kisi untuk menahan panas dari luar.Jadi, dalam contoh ini; dinding kaca dirasa bisa menyebabkan kondisi didalam ruangan terasa lebih panas dan untuk mengurangi panas itu digunakan kisi-kisi penahan panas matahari.


Untuk menerapkan konsep ‘secondary skin’ atau kulit kedua untuk rumah tinggal, sebaiknya jangan keliru dengan membuat ‘hiasan’ untuk tampilan bangunan. Memang tampilan bangunan seringkali tampak lebih indah daripada menggunakan satu dinding saja. Tampilan bangunan memang seringkali menjadi lebih baik lebih indah daripada sebelumnya. Namun hal ini bukan alasan sebenarnya menggunakan secondary skin. Bila kita perhatikan,secondary skin banyak diaplikasikan untuk rumah tropis. Hal ini disebabkan karena rumah tropis memerlukan konsep lebih maju daripada single wall atau berdinding satu saja, khususnya di daerah tropis.


Untuk mengaplikasikan secondary skin untuk fasade (tampilan) rumah Anda, berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan


Pada saat mendesain, lihatlah bangunan-bangunan diseki tar rumah yang akan dibangun, kemudian rasakan suasana didalam ruang rumah tersebut. Apakah rumah-rumah tersebut sudah memadai dari segi kenyamanan thermal, dalam arti, apakah rumar calon tetangga Anda itu cukup sejuk, nyaman dalam suhu, kelembaban udara dan sebagainya? Bila Anda rasa kondisi rumah tetangga Anda kurang sejuk, lihatlah barangkali ada kemurgkinan perlu digunakan secondary skin untuk rumah yang akan Anda bangun.


Bila rumah Anda sudah dibangun, lihatlah apakah ada kemungkinan kita dapat memperbaiki tingkat kenyamanan dalam ruang tempat ting gal kita dengan menambahkan secondary Skin.

Rumah karya dan milik Ridwan Kamil, Bandung. Sumber gambar: foto perjalanan Samoke, SAMM


Seringkali untuk daerah tropis, secondary skin yang paling sering digunakan adalah penggunaan kisi-kisi bangunan yang dibuat dari kayu, besi, atan bahan lain. Meskipun demikian, material lain dapat digunakan, misalnya botol bekas seperti yang digunakan pad a rumah tinggal karya arsitek Indonesia Rid wan Kamil. Bahan bahan lain Seperti bambu, anyaman bambu, kaca buram dan sebagainya adalah contoh material yang dapat digunakan. Variasi material pun da pat dikembangkan lebih jauh.


Tingkat kenyamanan manusia hidup di alam tropis memang spesifik. Kebanyakan orang menganggap ruangan yang agak gelap namun masih nyaman bagi mata adalah ruangan yang nyaman. Berapa banyak cahaya yang masuk termasuk pertimbangan utama. Dewasa ini, karena material kaca sering digunakan, dampak dari penggunaan kaca adalah level panas ruangan yang lebih tinggi. Hal ini mengakibatkan perlunya secondary skin untuk diaplikasikan


Penggunaan secondary skin mungkin mirip seperti prinsip ‘berada dibawah bayangan pohon’ Barangkali Anda bisa membayangkan, bahwa berada dibawah bayang bayang pohon disaat udara panas dan matahari menyengat adalah sangat nyaman.
________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Secondary skin concept (tropical house concept) / konsep kulit kedua untuk rumah tinggal


astudioarchitect.com Imagine a bright tropical house, that is comfortable with shade. Shading device like louvers is often used as secondary skin. Secondary skin concept for tropical houses has become popular lately. This concept blends with modern architecture concept by complementing a considerable solution to deal with tropical climate, which also has an aesthetic value.

Bayangkan rumah cerah di iklim tropis, yang nyaman dengan pembayangan dari sinar matahari. Shading device seperti kisi-kisi sering digunakan sebagai secondary skin. Konsep secondary skin atau ‘kulit kedua’ untuk rumah tropis menjadi cukup populer akhir-akhir ini. Konsep ini berpadu dengan konsep arsitektur modern dengan menyumbangkan solusi yang patut dipertimbangkan untuk iklim tropis, yang juga memiliki nilai estetika atau keindahan.

WHAT IS SECONDARY SKIN CONCEPT?

You might have read or know from TV shows about ‘secondary skin concept’ or second wall layer of a building. This concept is originated from an analogy; house as a human skin.Biologically, human has skin, to protect human from many danger, virus, disease, and other thread outside human body. Skin has a function to manage relationship between body and outside body. For example, if it is too hot, human skin will react by keeping temperature stable, for example sweat.Human also has a way to react to external condition for example, by using clothes. There are clothes for hot weather, cold weather, etc. Clothes can be made to fit our comfort.

Barangkali Anda pernah membaca atau tahu dari tayangan televisi tentang konsep ‘secondary skin’ atau kulit kedua bangunan. Konsep ini pada awalnya merupakan konsep yang mengibaratkan rumah sebagai ‘kulit’ manusia. Secara biologis, manusia memiliki kulit, dan kulit inilah yang melindungi manusia dari berbagai bahaya, virus, kuman dan ancaman dari luar. Kulit memiliki fungsi mengatur hubungan tubuh dan dunia luar tubuh manusia. Bila kondisi diluar tubuh panas, maka kulit manusia bereaksi dengan tetap menjaga suhu tubuh dalam batas normal, misalnya dengan mengeluarkan keringat. Manusia juga memiliki cara untuk menghadapi kondisi luar tubuhnya dengan memakai pakaian, misalnya pakaian untuk mengatasi udara panas, udara dingin, dan sebagainya. Pakaian dapat dibuat sedemikian rupa sehingga nyaman dipakai.

In architecture, it is Known the concept Of building as human skin, that has a function to protect human body. Building can be designed, to fit tropical climate, from heat and rain, and from other climate related environmental condition. ‘Secondary skin concept was derived from analogy of human skin and clothes, and this concept can be used whenever one layer of building ‘skin’ is not quite enough to deal with climate impact.

In the above sketch that I made, I describe one concept of secondary skin. Human inside a room is isolated by Wall and glass. Wood louvers act as ‘secondary skin’ to hold direct heat from the sun to directly enter the room. So in this example, heat will not directly enter the glass wall.

To apply secondary skin concept it is important not to be mistaken with creating building ornaments, because usually, house facade will look more aesthetic than using just a Single wall.

Many and more tropical houses use secondary skin concept. this is because tropical houses need more advanced concept than just a single wall concept. to apply secondary Skin concept for Your home consider these points;

When designing, observe the surrounding houses. are they comfortable enough? In term of air freshness. humidity, etc. If you feel that it is not really fresh and comfortable, consider to use secondary skin for your future home.

If your house is already been built, see if there is a possibility that you could better the level of air and natural light comfort by adding secondary skin.

In houses of tropical area, most secondary skin for buildings are made of wood louvers, steel, or other materials. One unique example is one house that was designed by Ridwan Kamil using bottles as secondary Skin. Other materials like bamboo, recycled material, glass, etc can be used innovatively

Level of human comfort in tropical area is quite specific. Some consider rather dark room is comfortable. How much natural light can get in to a room is one of main considerations beside air flow, humidity etc. Nowadays, glass material ate often being used. the impact is higher temperature level.

The use of secondary skin is quite similar to being below the shadow of a tree. You can imagine that being under the shadow of trees when the sun shine very hot is very comfortable.

Pada sketsa yang saya buat diatas, terlihat gambaran salah satu konsep secondary skin. Manusia yang berada didalam, dibatasi oleh dinding dan kaca dari luar bangunan rumah, dan lihat ‘secondary skin’ yang bisa berupa kisi-kisi untuk menahan panas dari luar.Jadi, dalam contoh ini; dinding kaca dirasa bisa menyebabkan kondisi didalam ruangan terasa lebih panas dan untuk mengurangi panas itu digunakan kisi-kisi penahan panas matahari.


Untuk menerapkan konsep ‘secondary skin’ atau kulit kedua untuk rumah tinggal, sebaiknya jangan keliru dengan membuat ‘hiasan’ untuk tampilan bangunan. Memang tampilan bangunan seringkali tampak lebih indah daripada menggunakan satu dinding saja. Tampilan bangunan memang seringkali menjadi lebih baik lebih indah daripada sebelumnya. Namun hal ini bukan alasan sebenarnya menggunakan secondary skin. Bila kita perhatikan,secondary skin banyak diaplikasikan untuk rumah tropis. Hal ini disebabkan karena rumah tropis memerlukan konsep lebih maju daripada single wall atau berdinding satu saja, khususnya di daerah tropis.


Untuk mengaplikasikan secondary skin untuk fasade (tampilan) rumah Anda, berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan


Pada saat mendesain, lihatlah bangunan-bangunan diseki tar rumah yang akan dibangun, kemudian rasakan suasana didalam ruang rumah tersebut. Apakah rumah-rumah tersebut sudah memadai dari segi kenyamanan thermal, dalam arti, apakah rumar calon tetangga Anda itu cukup sejuk, nyaman dalam suhu, kelembaban udara dan sebagainya? Bila Anda rasa kondisi rumah tetangga Anda kurang sejuk, lihatlah barangkali ada kemurgkinan perlu digunakan secondary skin untuk rumah yang akan Anda bangun.


Bila rumah Anda sudah dibangun, lihatlah apakah ada kemungkinan kita dapat memperbaiki tingkat kenyamanan dalam ruang tempat ting gal kita dengan menambahkan secondary Skin.

Rumah karya dan milik Ridwan Kamil, Bandung. Sumber gambar: foto perjalanan Samoke, SAMM


Seringkali untuk daerah tropis, secondary skin yang paling sering digunakan adalah penggunaan kisi-kisi bangunan yang dibuat dari kayu, besi, atan bahan lain. Meskipun demikian, material lain dapat digunakan, misalnya botol bekas seperti yang digunakan pad a rumah tinggal karya arsitek Indonesia Rid wan Kamil. Bahan bahan lain Seperti bambu, anyaman bambu, kaca buram dan sebagainya adalah contoh material yang dapat digunakan. Variasi material pun da pat dikembangkan lebih jauh.


Tingkat kenyamanan manusia hidup di alam tropis memang spesifik. Kebanyakan orang menganggap ruangan yang agak gelap namun masih nyaman bagi mata adalah ruangan yang nyaman. Berapa banyak cahaya yang masuk termasuk pertimbangan utama. Dewasa ini, karena material kaca sering digunakan, dampak dari penggunaan kaca adalah level panas ruangan yang lebih tinggi. Hal ini mengakibatkan perlunya secondary skin untuk diaplikasikan


Penggunaan secondary skin mungkin mirip seperti prinsip ‘berada dibawah bayangan pohon’ Barangkali Anda bisa membayangkan, bahwa berada dibawah bayang bayang pohon disaat udara panas dan matahari menyengat adalah sangat nyaman.
________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.