Monthly Archives: September 2008

review: ruang apartemen sempit seluas 30 meter persegi

Kreativitas bisa menaklukkan ruang dan waktu, seperti ruang yang sangat sempit dari desain ruangan dalam atap yang dibuat oleh Queeste Architecten di Den Haag, Belanda.

Meskipun sempit, penggunaan ruangnya benar-benar efektif dan dibuat sebaik mungkin. Saya sebenarnya beranggapan bahwa desain ini akan jauh lebih baik bila diaplikasikan pada ruang yang sedikit lebih luas dengan dinding yang tidak miring 🙂
Bayangkan membuat sebuah ruang tidur atau sofa diatap Anda, mencat seluruh dinding dibawah atap itu dengan warna putih agar terlihat lebih luas. Memang menurut saya akhirnya ruang dibawah atap ini jadi terlihat lebih luas dari seharusnya. Dengan luasan 30 meter persegi ditambah ‘himpitan’ dari sisi-sisi atap yang miring…

Apartemen ini dibuat dengan kelengkapan dapur, kamar mandi, ruang tidur dan kelengkapan lainnya. Digunakan untuk penginapan bagi 2 orang, dan dengan kelengkapan yang menyamai sebuah ruangan hotel yang baik. Seluruh warna didominasi oleh warna putih dan hitam yang memberi kesan modern, dengan pengecualian berupa warna orange untuk sofa customnya.

Jadi buat Anda yang memiliki rumah kecil, misalnya 36 meter persegi, mungkin bisa melihat bahwa ruang apartemen dibawah atap ini, yang mungkin kita pandang adalah ruang ‘sisa’ dalam rumah kita, bisa digunakan juga bila didesain dengan baik.

via Dezeen

________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

review: ruang apartemen sempit seluas 30 meter persegi

Kreativitas bisa menaklukkan ruang dan waktu, seperti ruang yang sangat sempit dari desain ruangan dalam atap yang dibuat oleh Queeste Architecten di Den Haag, Belanda.

Meskipun sempit, penggunaan ruangnya benar-benar efektif dan dibuat sebaik mungkin. Saya sebenarnya beranggapan bahwa desain ini akan jauh lebih baik bila diaplikasikan pada ruang yang sedikit lebih luas dengan dinding yang tidak miring 🙂
Bayangkan membuat sebuah ruang tidur atau sofa diatap Anda, mencat seluruh dinding dibawah atap itu dengan warna putih agar terlihat lebih luas. Memang menurut saya akhirnya ruang dibawah atap ini jadi terlihat lebih luas dari seharusnya. Dengan luasan 30 meter persegi ditambah ‘himpitan’ dari sisi-sisi atap yang miring…

Apartemen ini dibuat dengan kelengkapan dapur, kamar mandi, ruang tidur dan kelengkapan lainnya. Digunakan untuk penginapan bagi 2 orang, dan dengan kelengkapan yang menyamai sebuah ruangan hotel yang baik. Seluruh warna didominasi oleh warna putih dan hitam yang memberi kesan modern, dengan pengecualian berupa warna orange untuk sofa customnya.

Jadi buat Anda yang memiliki rumah kecil, misalnya 36 meter persegi, mungkin bisa melihat bahwa ruang apartemen dibawah atap ini, yang mungkin kita pandang adalah ruang ‘sisa’ dalam rumah kita, bisa digunakan juga bila didesain dengan baik.

via Dezeen

________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

Perbedaan arsitek dan kontraktor bangunan

Rumah yang kita idamkan akan segera dibangun. Kita pun sibuk merencanakan proses pembangunan rumah, baik dari segi biaya, material bangunan, menyewa arsitek, kontraktor, mandor, dan tukang, hingga mengurus rencana KPR ke bank. Sebelum memulainya, ada baiknya kita mengetahui perbedaan arsitek dan kontraktor

Banyak orang hanya mengandalkan kontraktor saja mulai dari menggambar desain, hingga pelaksanaannya. Padahal kontraktor saja seringkali tidak cukup, karena banyak kontraktor yang masih belum memiliki semua keahlian yang dibutuhkan.

Artikel ini bukan dalam rangka mengecilkan peran kontraktor, karena peran kontraktor sesungguhnya adalah melakukan kontrak pembangunan, dalam arti pengerjaan pembangunan akan dilaksanakan oleh kontraktor menurut perjanjian kontrak yang disepakati. Tak jarang kita bisa mendapatkan masalah bila membangun dengan kontraktor yang kurang kredibel, namun tak jarang pula kita mendapatkan kontraktor yang benar-benar berusaha menjadi kontraktor yang baik dengan selalu menepati kontrak (setidaknya mengusahakan untuk menepati kontrak). Namun artikel ini lebih kepada peran masing-masing pihak dalam proses membangun. Berikut ini perbedaan arsitek dan kontraktor

Arsitek
Arsitek adalah pihak dimana Anda mendapatkan rancangan desain untuk rumah tinggal Anda. Jangan menyamakan arsitek dengan kontraktor, karena keduanya berbeda baik dari sisi background pendidikan dan keahlian, maupun dari sisi peran yang dijalani dalam proyek. Arsitek membantu Anda membuat perencanaan gambar kerja yang akan dipakai sebagai pedoman Anda, kontraktor maupun tukang saat membangun. Gambar-gambar ini meliputi desain denah rumah, tampak (tampilan), potongan, detail, rencana atap, rencana pondasi, rencana kusen, rencana plumbing, rencana listrik, dan sebagainya.

Kontraktor biasanya bisa membuat perencanaan desain dengan hasil akhir dokumen seperti yang dilakukan oleh arsitek karena biasanya juga memiliki tim arsitek atau arsitek independen dibelakang mereka. Tapi tahukah Anda, bahwa spesialisasi arsitek dapat membantu Anda menghadirkan rumah tinggal yang paling sesuai bagi Anda dan keluarga, menurut hasil komunikasi Anda dengan arsitek. Akan lebih baik bila Anda bekerja dengan arsitek yang independen dan tidak terpengaruh oleh kontraktor, keuntungannya adalah karena arsitek independen tidak akan membuat desain yang berdasarkan keuntungan proyek. Karena apabila gambar desain diserahkan kepada kontraktor, ada kemungkinan bahwa gambar akan dibuat berdasarkan keuntungan terbanyak yang bisa diraih oleh sang kontraktor.

Dalam memilih arsitek, usahakan memilih dari arsitek yang telah memiliki pengalaman dan hasil karya yang menurut Anda bagus, bukan sekedar tren saja. Membuat desain yang trendy itu bisa dilakukan semua orang yang mengaku bisa mendesain, tapi membuat desain yang tepat guna, itu merupakan hal yang dimiliki arsitek yang memiliki pengalaman dan cara pandang lebih matang dari cara mendesain. Maka Anda tidak harus heran bahwa ada orang-orang yang berani membayar mahal untuk arsitek (dengan sebuah reputasi), sementara ada orang lain yang menganggap arsitek hanya seorang tukang gambar.

Kontraktor
Kontraktor sebagai pihak yang melaksanakan proses pembangunan, adalah pihak yang menterjemahkan desain perencanaan kedalam bangunan nyata di lapangan. Bertanggungjawab untuk memberikan proses kerja berdasarkan kontrak yang sudah dibuat yang menyangkut biaya, lingkup pekerjaan, mutu bangunan, metode pekerjaan, lama waktu pengerjaan, force majeur serta kondisi lainnya.

Kontraktor melalui kontrak kerja diikat oleh hukum serta dapat dituntut apabila tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagaimana tercantum dalam kontrak kerja yang ditandatangani oleh pemilik bangunan dan kontraktor. Apabila Anda memutuskan memakai jasa kontraktor, sebaiknya Anda yakin bahwa kontrak yang diajukan oleh kontraktor sudah Anda baca dan pahami isinya, tanyakan kepada sang kontraktor serta dari sumber-sumber lainnya bila ada yang kurang Anda pahami.

________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

Wallpaper; pemilihan, pemasangan dan bahan

Jika Anda memutuskan untuk memakai wallpaper untuk rumah Anda, ada baiknya Anda membaca artikel ini untuk mengetahui lebih banyak sebelum Anda datang ke penyedia wallpaper untuk memesan wallpaper di rumah Anda.

Wallpaper pada awalnya adalah kertas yang ditempelkan untuk membuat dekorasi. Saat ini bahan wallpaper sudah sangat beragam seperti bahan kertas, kain, kulit, vinyl, bahkan dari kulit tanaman, daun dan sebagainya. Berbagai macam bahan ini memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Bahan kertas yang disebut ’embossed’ adalah bahan kertas bermotif timbul yang dapat dicat. Bahan ini cukup mudah untuk dibersihkan namun kurang bagus untuk dinding yang lembab yang dapat merusak wallpaper itu sendiri.

Bahan kain juga cukup digemari karena memiliki tekstur yang menarik dan dapat menunjang kesan ‘homy’ sebuah rumah. Tekstur dan polanya dapat menimbulkan kesan lembut untuk ruangan rumah. Jenis ini agak sulit untuk dibersihkan dan sebaiknya digunakan untuk ruangan-ruangan yang tidak banyak debu atau kemungkinan terkena debu kecil, seperti di belakang kabinet TV, atau dibelakang meja foyer. Sebaiknya tidak menggunakan jenis ini untuk area yang sering dilalui seperti area tangga.

Bahan foil atau lapisan logam. Bahan ini digemari bila pemilik menyukai kesan mengkilap. Bahan ini mudah dibersihkan tetapi membutuhkan keahlian khusus dalam pemasangannya.

Bahan Vinyl. Sebagai bahan yang berasal dari plastik, keunggulannya adalah kemudahan membersihkan, dan memiliki tekstur yang banyak macamnya karena mudah dibentuk. Pilihan ini cukup sesuai untuk kamar mandi karena sifatnya yang tahan air. Selain itu juga sangat sesuai untuk daerah dan dinding lembab.

Tentang pemilihan pola dan hiasan walpaper.
Mengingat banyaknya jenis pola dan hiasan wallpaper, akan sangat membantu bila Anda bekerja sama dengan interior designer, agar hasilnya maksimal. Sebagai pedoman pemilihan, berikut ini hal-hal penting untuk diperhatikan;

Warna Wallpaper
Warna menentukan kesan ruangan, misalnya kesan yang diinginkan adalah kesan luas, sebaiknya tidak memilih warna gelap. Pilih dari warna terang. Bila ruangan kecil, jangan memilih wallpaper dengan warna gelap.

Ruangan yang besar bisa ‘dikurangi’ secara visual dengan menambahkan wallpaper berwarna gelap pada salah satu atau dua dindingnya.

Pola Wallpaper


Garis
Pola garis vertikal akan membuat ruangan tampak lebih tinggi, sedangkan pola horizontal akan membuat ruangan lebih luas.

Besar motif
Besarnya motif memberikan kesan berbeda. Motif yang besar-besar cenderung menjadikan ruangan tampak sempit, karenanya tidak disarankan untuk memilih pola motif yang besar-besar untuk ruangan kecil. Jadi ruang kecil sebaiknya memakai pola motif yang kecil-kecil dan berwarna terang, sedangkan ruangan besar, bisa menggunakan pola yang besar-besar dengan warna gelap.

Untuk pemasangan, biasanya penyedia wallpaper pasti memiliki karyawan untuk membantu Anda menginstall. Bila Anda membeli sendiri dan memutuskan untuk memasangnya sendiri, biasanya wallpaper memiliki perekat seperti stiker. Ada pula wallpaper yang membutuhkan air untuk merekatkannya, dan ada pula wallpaper yang tidak memiliki perekat sama sekali.

Bila Anda mengunjungi toko penyedia wallpaper, Anda bisa menanyakan hal-hal berikut agar lebih jelas bagi Anda:

– Wallpaper apa yang cocok untuk ruangan saya? Misalnya ruang yang luas, sempit, lembab, atau kondisi lainnya.
– Apakah wallpaper ini tahan air?
– Apakah terdapat perekat?
– Apakah tahan noda?
– Dimana sebaiknya wallpaper jenis ini dipasang?
– Berapa lama wallpaper ini tahan dipasang?

Semoga artikel ini membantu Anda menentukan wallpaper terbaik.

________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

Wallpaper; pemilihan, pemasangan dan bahan

Jika Anda memutuskan untuk memakai wallpaper untuk rumah Anda, ada baiknya Anda membaca artikel ini untuk mengetahui lebih banyak sebelum Anda datang ke penyedia wallpaper untuk memesan wallpaper di rumah Anda.

Wallpaper pada awalnya adalah kertas yang ditempelkan untuk membuat dekorasi. Saat ini bahan wallpaper sudah sangat beragam seperti bahan kertas, kain, kulit, vinyl, bahkan dari kulit tanaman, daun dan sebagainya. Berbagai macam bahan ini memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Bahan kertas yang disebut ’embossed’ adalah bahan kertas bermotif timbul yang dapat dicat. Bahan ini cukup mudah untuk dibersihkan namun kurang bagus untuk dinding yang lembab yang dapat merusak wallpaper itu sendiri.

Bahan kain juga cukup digemari karena memiliki tekstur yang menarik dan dapat menunjang kesan ‘homy’ sebuah rumah. Tekstur dan polanya dapat menimbulkan kesan lembut untuk ruangan rumah. Jenis ini agak sulit untuk dibersihkan dan sebaiknya digunakan untuk ruangan-ruangan yang tidak banyak debu atau kemungkinan terkena debu kecil, seperti di belakang kabinet TV, atau dibelakang meja foyer. Sebaiknya tidak menggunakan jenis ini untuk area yang sering dilalui seperti area tangga.

Bahan foil atau lapisan logam. Bahan ini digemari bila pemilik menyukai kesan mengkilap. Bahan ini mudah dibersihkan tetapi membutuhkan keahlian khusus dalam pemasangannya.

Bahan Vinyl. Sebagai bahan yang berasal dari plastik, keunggulannya adalah kemudahan membersihkan, dan memiliki tekstur yang banyak macamnya karena mudah dibentuk. Pilihan ini cukup sesuai untuk kamar mandi karena sifatnya yang tahan air. Selain itu juga sangat sesuai untuk daerah dan dinding lembab.

Tentang pemilihan pola dan hiasan walpaper.
Mengingat banyaknya jenis pola dan hiasan wallpaper, akan sangat membantu bila Anda bekerja sama dengan interior designer, agar hasilnya maksimal. Sebagai pedoman pemilihan, berikut ini hal-hal penting untuk diperhatikan;

Warna Wallpaper
Warna menentukan kesan ruangan, misalnya kesan yang diinginkan adalah kesan luas, sebaiknya tidak memilih warna gelap. Pilih dari warna terang. Bila ruangan kecil, jangan memilih wallpaper dengan warna gelap.

Ruangan yang besar bisa ‘dikurangi’ secara visual dengan menambahkan wallpaper berwarna gelap pada salah satu atau dua dindingnya.

Pola Wallpaper


Garis
Pola garis vertikal akan membuat ruangan tampak lebih tinggi, sedangkan pola horizontal akan membuat ruangan lebih luas.

Besar motif
Besarnya motif memberikan kesan berbeda. Motif yang besar-besar cenderung menjadikan ruangan tampak sempit, karenanya tidak disarankan untuk memilih pola motif yang besar-besar untuk ruangan kecil. Jadi ruang kecil sebaiknya memakai pola motif yang kecil-kecil dan berwarna terang, sedangkan ruangan besar, bisa menggunakan pola yang besar-besar dengan warna gelap.

Untuk pemasangan, biasanya penyedia wallpaper pasti memiliki karyawan untuk membantu Anda menginstall. Bila Anda membeli sendiri dan memutuskan untuk memasangnya sendiri, biasanya wallpaper memiliki perekat seperti stiker. Ada pula wallpaper yang membutuhkan air untuk merekatkannya, dan ada pula wallpaper yang tidak memiliki perekat sama sekali.

Bila Anda mengunjungi toko penyedia wallpaper, Anda bisa menanyakan hal-hal berikut agar lebih jelas bagi Anda:

– Wallpaper apa yang cocok untuk ruangan saya? Misalnya ruang yang luas, sempit, lembab, atau kondisi lainnya.
– Apakah wallpaper ini tahan air?
– Apakah terdapat perekat?
– Apakah tahan noda?
– Dimana sebaiknya wallpaper jenis ini dipasang?
– Berapa lama wallpaper ini tahan dipasang?

Semoga artikel ini membantu Anda menentukan wallpaper terbaik.

________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

Prinsip dasar menata ruang interior yang sempit

Kadangkala kita agak bingung dalam menentukan bagaimana mendesain interior sebuah ruangan, apakah itu ruang tamu, ruang tidur, atau ruang makan. Dalam artikel ini dibahas prinsip sebuah rancangan interior. Prinsip dasar desain interior yang baik, pertama adalah mendapatkan perencanaan yang sesuai untuk besar sebuah ruangan. Hal ini berarti kita harus melihat besar ruangan itu, akan sangat baik bila kita berada didalamnya dan merasakan sendiri ruangan itu seperti apa, letak jendelanya dimana, dan sebagainya.

Desain interior bisa berarti warna, pencahayaan, barang-barang yang bisa dan sesuai untuk dimasukkan dalam ruang tersebut, dengan cara merencanakannya terlebih dulu  agar mencapai hasil terbaik.

Bagaimana cara memaksimalkan ruang.
Masalah yang umum dihadapi banyak orang dewasa ini adalah kurangnya lahan, artinya ruang-ruang dalam rumah kebanyakan terasa sempit karena makin sedikitnya lahan. Kadang-kadang, sangat penting untuk lebih memperhatikan bagaimana ‘kesan’ ketika berada dalam ruangan tersebut, daripada bingung dengan kecilnya ruangan. Artinya daripada disibukkan dengan memikirkan besaran (kecilnya) ruangan, lebih baik menata bagaimana agar ruangan tersebut tampil dengan sebaik mungkin.

Sebagai contoh; ruang dapur bisa dipakai pula untuk ruang makan dan ruang keluarga. Gunakan perabot yang multifungsi sehingga kita bisa memperoleh ruang ekstra karena perabot itu sudah menghemat berbagai keperluan.

Seringkali kita mendapati pada umumnya di tiap rumah selalu ada bagian ruang yang tidak digunakan, apakah itu di koridor, area bawah tangga, dinding yang kosong, atau pojokan ruangan. Dalam hal ini, kita bisa menggunakan imajinasi untuk membebaskan ekspresi dan membuat ruang rumah lebih hidup.

(Picture by Tammy Manet)

________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

Review: Dinding tanaman di rumah Harmonia 57


Sekarang ini, alam dapat dihadirkan ke dalam rumah tinggal dengan berbagai cara. Bila kita hidup di kota besar dengan masalah tidak memiliki cukup lahan untuk taman, kita bisa membuat taman vertikal. Jenis taman ini cukup populer terutama untuk daerah tropis karena permeabilitas nya yang dapat berpadu secara serasi dengan udara tropis.

Ini adalah bangunan dengan nama Harmonia 57 yang dirancang oleh arsitek dari Italia yaitu Triptyque. Secara sepintas bangunan ini dibuat dari beton yang diberi pori-pori dengan tanaman diantaranya. Sistem penyiraman dilakukan dengan sistem kabut.  Sistem ini bekerja melalui pipa-pipa yang menyemprot air ke tanaman di permukaan dinding.

Tampilan rumah ini terlihat unik karena adanya tanaman di permukaan dindingnya, demikian pula dengan pipa-pipa yang diatur seperti sebuah atraksi menarik, apalagi dengan semprotan airnya. Secara umum bangunan ini menjadi contoh bahwa tanpa lahan pun taman bisa berada di dinding bangunan.

Di Indonesia, kita mengenal salah satu arsitek kenamaan yang banyak menghadirkan dinding tanaman dalam desain rumah yang dibuatnya. Beliau adalah Adi Purnomo atau pak Mamo. Dalam konsep Adi Purnomo yang kadang agak sulit dipahami oleh sebagian orang, hadirnya dinding tanaman menjadi bagian integral dari desainnya, dimana banyak rancangannya menjadi pembuka wacana untuk konsep arsitektur bangunan yang hijau.

via Dezeen
________________________________________________

by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

Review: Dinding tanaman di rumah Harmonia 57


Sekarang ini, alam dapat dihadirkan ke dalam rumah tinggal dengan berbagai cara. Bila kita hidup di kota besar dengan masalah tidak memiliki cukup lahan untuk taman, kita bisa membuat taman vertikal. Jenis taman ini cukup populer terutama untuk daerah tropis karena permeabilitas nya yang dapat berpadu secara serasi dengan udara tropis.

Ini adalah bangunan dengan nama Harmonia 57 yang dirancang oleh arsitek dari Italia yaitu Triptyque. Secara sepintas bangunan ini dibuat dari beton yang diberi pori-pori dengan tanaman diantaranya. Sistem penyiraman dilakukan dengan sistem kabut.  Sistem ini bekerja melalui pipa-pipa yang menyemprot air ke tanaman di permukaan dinding.

Tampilan rumah ini terlihat unik karena adanya tanaman di permukaan dindingnya, demikian pula dengan pipa-pipa yang diatur seperti sebuah atraksi menarik, apalagi dengan semprotan airnya. Secara umum bangunan ini menjadi contoh bahwa tanpa lahan pun taman bisa berada di dinding bangunan.

Di Indonesia, kita mengenal salah satu arsitek kenamaan yang banyak menghadirkan dinding tanaman dalam desain rumah yang dibuatnya. Beliau adalah Adi Purnomo atau pak Mamo. Dalam konsep Adi Purnomo yang kadang agak sulit dipahami oleh sebagian orang, hadirnya dinding tanaman menjadi bagian integral dari desainnya, dimana banyak rancangannya menjadi pembuka wacana untuk konsep arsitektur bangunan yang hijau.

via Dezeen
________________________________________________

by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

Making cables becoming aesthetic art

https://i0.wp.com/bopswave.googlepages.com/indonesiaflag.jpg Bahasa Indonesia
Cable and lamp becoming an art, when made with unique design. If you have a problem to place cable in nicest way on wall, instead of placing cables which ‘bothering’ at the bottom corner of your wall, why not showing it all?

This idea we can see from the work of Sigurd Lewerentz that can become an example of putting down functional accessory of a room that does not have to ruin the view. Sometimes we find, for example in offices, because lots of cables must be put on floor, it has to be closed with, for example aluminum profiles. If you dare to do this experiment, then cables curve and fold can be an aesthetic element. Well?

Photo above by Andy Melton Photo below by seier+seier (some rights reserved)
 ________________________________________________

by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

Making cables becoming aesthetic art

https://i0.wp.com/bopswave.googlepages.com/indonesiaflag.jpg Bahasa Indonesia
Cable and lamp becoming an art, when made with unique design. If you have a problem to place cable in nicest way on wall, instead of placing cables which ‘bothering’ at the bottom corner of your wall, why not showing it all?

This idea we can see from the work of Sigurd Lewerentz that can become an example of putting down functional accessory of a room that does not have to ruin the view. Sometimes we find, for example in offices, because lots of cables must be put on floor, it has to be closed with, for example aluminum profiles. If you dare to do this experiment, then cables curve and fold can be an aesthetic element. Well?

Photo above by Andy Melton Photo below by seier+seier (some rights reserved)
 ________________________________________________

by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.