Category Archives: artikel di media

5 Pertanyaan tentang Supermarket Bahan Bangunan

astudioarchitect.com Supermarket bahan bangunan belakangan ini lumayan berkembang, baik dibangun oleh perusahaan besar maupun usaha kecil rumahan, mulai mengadopsi model supermarket dimana pembeli dapat memilih sendiri benda yang dibutuhkannya. Berikut ini pertanyaan dan jawaban tentang supermarket bahan bangunan yang diajukan oleh mbak Raya dari Koran Sindo; 1. Latar belakang konsep supermarket bahan bangunan ini? Latar belakangnya adalah kemudahan untuk mendapatkan berbagai bahan bangunan karena dengan sistem yang nyaris one stop shopping, proses pencarian berbagai material akan mudah dipenuhi.

//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

2.    Mengapa ada jenis swalayan ini?

Dimana ada market/pasar, disitu ada pemain yang mengembangkannya. Swalayan bahan bangunan mirip seperti swalayan pada umumnya tapi barang yang dijual hanya seputar bahan bangunan. Konsep ini justru memudahkan baik pemilik rumah, kontraktor, tukang dan arsitek untuk berbelanja. Kemudahan itu diantaranya adalah bisa melihat barang yang akan dibeli secara langsung, dengan mudah mencari barang yang diinginkan, lain bila dibandingkan dengan toko bangunan, biasanya lebih ribet karena harus bertanya dahulu dan dicarikan barangnya. 

//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
3.    Bagaimana menyikapi persaingan dengan sesama supermarket bahan bangunan ataupun toko material yang konvensional?

Bila toko konvensional ingin bersaing dengan supermarket bangunan, ada baiknya membuka mata dan melihat barangkali sistem tersebut bisa diterapkan dalam toko bangunannya? Dewasa ini toko bangunan banyak yang memajang barang dagangannya dengan rak-rak display yang memudahkan pembeli mencari barang material kebutuhannya. Intinya adalah: semakin nyaman akan semakin mengundang pembeli, karena kenyamanan adalah faktor penting dalam jual beli dewasa ini.

Persaingan dengan sesama supermarket bahan bangunan bisa diatasi dengan konsep penjualan yang lebih baik, yaitu dengan pelayanan yang prima dan ramah, selain itu barang material yang dijual sebaiknya lebih bervariasi dan memiliki keunggulan baik harga ataupun kualitas. Selain itu branding dari supermarket yang bersangkutan harus ditingkatkan dengan konsep penjualan berbasis personal dan citra kuat yang bisa didapatkan dari desain kemasan, bangunan, logo, dan sebagainya.

4.    Kelebihan dan kelemahan supermarket bahan bangunan?

Kelebihan supermarket bahan bangunan adalah kecenderungan one stop shopping memudahkan penjual dan pembeli bertransaksi untuk menghasilkan keuntungan bagi pemilik supermarket dan kemudahan bagi pembeli. Kelemahan dari supermarket ini adalah kecenderungan pemusatan yang mengakibatkan banyak toko bahan bangunan tradisional dan konvensional terancam gulung tikar. Prinsipnya mirip seperti supermarket kebutuhan sehari-hari yang bisa mengalahkan pasar tradisional, karena lebih nyaman dan memberi kemudahan.

5.    biasanya peluang pasarnya bagaimana untuk tokobangunan seperti ini?

Peluang pasarnya masih sangat lebar, karena di Indonesia banyak orang membangun rumah dan tentunya selalu membutuhkan material. Para pengusaha material sebaiknya memahami skema besarnya dan bisa membuat material yang mereka produksi tidak kalah dengan material pabrikan yang modern dan besar, misalnya dengan menciptakan value dan branding. Value bisa diciptakan dengan memberikan nilai lebih pada material bangunan, misalnya: bata biasa tanpa merk bisa ditingkatkan value/ nilainya dengan memberi label dan branding, serta peningkatan mutu bata yang akan lebih baik bila terdapat standardisasi.

Para pengusaha toko konvensional sebaiknya juga memahami skema perkembangan supermarket bahan bangunan ini. Akan lebih baik bila metode penjualannya diterapkan tidak jauh berbeda, setidaknya hal itu akan memberi nilai lebih pada pelayanan yang berakibat pada naiknya penjualan.

______________________________
by

Arsitek Probo Hindarto
© Copyright 2014 astudio Indonesia.
All rights reserved.

Membeli Rumah di Perumahan Lebih Disukai?

astudioarchitect.com TabloidNova.com – Rumah merupakan tempat manusia hidup dan beraktivitas. Rumah juga muara dari kebahagiaan dan pencapaian hidup pemiliknya. Setiap orang, pasti mendambakan rumah yang nyaman dan representatif. Baik untuk hidup sehari-hari, maupun untuk kebutuhan bermasyarakat. Artikel ini merupakan artikel yang dikembangkan melalui wawancara mas Hasto Prianggoro dari Tabloid NOVA dengan Probo Hindarto.

Gambar atas: printscreen Google Search

//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Perlu diingat pula, rumah tak hanya bersifat fungsional. Melainkan memiliki segudang sarana untuk menunjukkan jati diri pemilik kepada tamu atau mereka yang sekedar lewat di depan rumah.

//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Menurut Probo Hindarto, arsitek dari astudioarchitect.com, ada banyak cara memiliki rumah. “Misalnya, membeli rumah baru atau bekas, membeli rumah di dalam kota atau di pinggiran kota, membeli rumah di perumahan atau membeli tanah dan dibangun sendiri. Masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan,” katanya.

Membeli rumah di perumahan lebih disukai karena selain pembayaran tunai, faktor kemudahan kredit yang ditawarkan berbagai bank juga mempermudah calon pemilik rumah. Ditambah, hunian di perumahan juga memiliki beberapa keunggulan.

Lebih Tertata 
Keunggulan pertama, perumahan biasanya memiliki lingkungan yang lebih tertata rapi dibandingkan membeli tanah di kampung dan dibangun sendiri.

“Perumahan biasanya juga sudah merencanakan aliran air, pengerasan jalan, serta bentuk dan ukuran lahan. Ini menjadikan perumahan memiliki keunggulan berupa lingkungan yang sehat dan tertata untuk kehidupan berkeluarga maupun perkembangan anak,” kata Probo.

Dan, meski tidak semua perumahan bebas banjir, banyak juga perumahan kelas lebih mewah yang menawarkan solusi antibanjir dengan membangun kanal atau saluran air yang representatif.

Akses yang Baik 
Keunggulan lainnya adalah lokasi yang biasanya sudah dipilih, terutama untuk mengantisipasi lebar jalan dan pengaturan petak kavling. Tak jarang, perumahan dengan harga di atas rata-rata memiliki lingkungan atau akses kota yang lebih baik, sedangkan perumahan dengan harga menengah ke bawah biasanya berada di daerah yang kurang berkembang.

Selain itu, meskipun berada di daerah yang belum atau kurang berkembang, perumahan memiliki keunggulan berupa penataan kawasan. “Ini karena perumahan biasanya menyediakan fasilitas umum seperti taman bermain, masjid, lapangan, dan sebagainya yang bisa meningkatkan kebahagiaan hidup penghuninya,” tambahnya.

Hasto Prianggoro

______________________________
by

Arsitek Probo Hindarto
© Copyright 2014 astudio Indonesia.
All rights reserved.

Agar si Kecil Betah Belajar (artikel di Tabloid NOVA)

https://www.flickr.com/photos/champagnechic/2243171555/player/

astudioarchitect.com Artikel ini pernah dimuat di tabloid Nova, namun saya lupa tanggalnya. Artikel yang lumayan menarik tentang kamar tidur anak yang diramu berdasarkan wawancara dengan saya. Berikut ini selengkapnya: Jika ruang belajar nyaman, anak tentunya akan betah belajar. Jadi, apa saja yang patut diperhatikan sebelum membuat kamar belajar anak? Membuat sebuah ruang belajar yang nyaman bagi Si Kecil gampang-gampang susah. Pasalnya, tak seperti ruang belajar atau ruang kerja orang dewasa, ruang belajar anak memerlukan banyak pertimbangan, baik dari luas, material, pemilihan perabot atau furnitur hingga pemilihan warna.

//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Hindari Sudut Tajam

Luas ruang belajar anak yang ideal adalah sekitar 2,5×2,5 meter per anak. Bila terdapat beberapa anak, apalagi yang masih kecil, maka ruangan yang dibutuhkan biasanya lebih luas. Semata-mata karena ruang belajar yang ideal membutuhkan tempat untuk menggali kreativitas. Sebut saja, prakarya, melukis, atau menata. Untuk anak yang lebih besar, biasanya membutuhkan luasan yang ideal untuk meletakkan meja dan kursi belajar, serta adanya rak-rak penyimpan barang.
Selain ukuran ruang belajar, perhatikan juga faktor keamanan dan kenyamanan. Khusus untuk putra-putri yang masih kecil, Anda harus menghindari furnitur yang memiliki sisi atau sudut yang lancip atau tajam. Hindari juga furnitur yang menggores dan membahayakan gerakan anak. Pasalnya, anak-anak masih sangat aktif dan bisa terantuk pinggiran meja kursi ketika beraktivitas. Apalagi pada anak yang masih agak kecil, aktivitas belajar biasanya diseling dengan aktivitas motorik seperti berlarian.

Pilih Meja & Kursi
Ruang belajar anak membutuhkan furnitur yang sesuai untuk belajar, berupa meja dan kursi belajar. Meja kursi bisa merupakan tempat untuk belajar bersama. Sehingga perlu diperhatikan kemungkinan mengumpulkan beberapa meja dengan kursi melingkar, atau sebuah meja besar dengan beberapa kursi
Untuk meja belajar individual, bisa dipilih seperti meja kerja biasa dengan kursi dan rak penyimpan buku serta peralatan belajar. Jangan lupa menyesuaikan ketinggian meja kursi yang sesuai untuk anak. Meja yang terlalu tinggi akan membuat anak harus naik ke kursi atau mendongak untuk menulis atau membaca.

Hiasi Dinding
Dinding bisa menggunakan wallpaper , wall sticker , atau cukup cat biasa, tergantung selera dan budget . Wallpaper  lebih mahal namun menyajikan lebih banyak motif menarik, apalagi untuk anak-anak. Wallpaper  yang disarankan untuk kamar anak dengan catatan memiliki corak yang sesuai dan terbuat dari bahan yang tidak mudah kotor, misalnya bahan vinyl . Atau, jika anak-anak memang cepat bosan, Anda bisa menggunakan wall sticker . Selain harganya lebih terjangkau, Anda bisa dengan mudah menggantinya sesuai selera anak.

https://www.flickr.com/photos/mazzali/2657772313/player/

Zona yang Jelas
Mungkin orangtua sering bertanya, mana yang lebih baik, menggabungkan ruang belajar dengan kamar tidur anak, ataukah terpisah sendiri-sendiri? Biasanya kamar tidur anak memiliki sebuah meja kursi yang digunakan untuk belajar, namun tak masalah bila dirasa perlu dipisahkan. Sehingga aktivitas tidak bercampur antara belajar dan istirahat atau menonton TV dan bermain game  dan anak bisa lebih fokus belajar. Jika disatukan, maka yang perlu diperhatikan adalah menata agar fungsi kamar sebagai ruang untuk istirahat dan belajar memiliki semacam zona yang jelas. Tandai dengan rak-rak untuk tempat buku yang khusus di sekitar zona belajar. Perhatikan juga warna, mengingat anak berada dalam usia yang sangat aktif, sehingga kemungkinan perlu untuk memiliki ruang dengan warna-warni penunjang kreativitasnya. Apalagi, mata dan pikiran anak sangat tertarik dan mudah beradaptasi dengan warna-warni, terutama yang disukainya.

//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Warna Terang Lebih Kuat
Warna yang direkomendasikan untuk kamar belajar anak adalah warna-warna terang dan kuat, karena bisa merangsang kreativitas anak. Contohnya, merah, oranye, biru, atau hijau. Warna-warna terang ini bisa digunakan untuk aksen dinding. Artinya, tidak semua dinding dicat dengan warna yang kuat tersebut, misalnya hanya untuk ruang belajar.
Untuk ruang belajar yang membutuhkan konsentrasi tinggi bisa menggunakan warna pastel, seperti biru pastel, orange pastel, krem, dan sebagainya. Secara umum kita bisa menggunakan warna kuat untuk ruang belajar, namun bila bersatu dengan kamar tidur, gunakan warna pastel, terutama untuk dinding yang menghadap tempat tidur.

Hobi yang berbeda, menjadikan pilihan warna untuk anak laki-laki agak berbeda dengan anak perempuan. Anak laki-laki biasanya menyukai warna kuat, seperti merah, hijau, kuning, dan biru. Sedangkan setelah SMP, anak laki-laki cenderung menyukai warna natural, seperti abu-abu atau putih. Untuk aksen aksen warna kuat, aplikasikan pada hiasan kamar tidur.

Untuk kamar anak perempuan yang masih kecil, selain tema boneka dan tema putri dalam dongeng, warna yang digemari adalah pastel seperti pink dan biru muda. Biasanya ketika menginjak SMU, anak mulai ingin mengganti tema. Akali saja dengan wallpaper atau wall sticker yang lebih dewasa.

______________________________
by

Arsitek Probo Hindarto
© Copyright 2014 astudio Indonesia.
All rights reserved.