Monthly Archives: April 2010

Kabinet dalam rumah yang efisien

Kitchen Design - Peach Interior Designastudioarchitect.com Semakin lama sebuah rumah didiami, akan semakin banyak pula barang yang dimiliki dan perlu disimpan dengan baik. Karena bila tidak ada sarana penyimpan yang memadai, bisa dibayangkan rumah yang penuh dengan barang tercecer yang tidak terorganisir. Kabinet adalah salah satu solusi penyimpanan barang yang paling efektif dalam interior rumah. Artikel tentang kabinet ini merupakan hasil wawancara dengan saya sebagai narasumber untuk koran Seputar Indonesia.

The longer a house inhabited, the more goods will be held and should be kept properly. Because if there is no adequate storage facilities, you can imagine a house full of goods that are not organized trail. Cabinet is one solution to the most effective storage of goods in the interior of the house. Articles about this cabinet is the result of interviews with me as a resource for newspaper Seputar Indonesia.

http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js

Artikel dalam Koran Seputar Indonesia
Efisiensi Lemari Kabinet
Selasa, 6 April 2010 – 18:22 wib

MEMILIKI banyak barang bisa membuat kita bingung. Terlebih bila barang itu kian menumpuk, sementara tempat untuk menyimpannya tidak bertambah besar alias sempit.

Kitchen Design - Peach Interior Design

Keberadaan lemari kabinet bisa menjadi solusi. Ya, lemari kabinet di ruangan Anda dapat dimanfaatkan untuk menyimpan barang-barang yang masih terpakai. Sifat lemari ini cukup fleksibel sehingga bisa membuat ruangan yang sempit terkesan lebih luas.

Menurut arsitek Probo Hindarto, kabinet adalah sarana penyimpan yang biasanya berbentuk kotak dan terbuat dari bahan kayu, plastik, atau besi. Kata ”kabinet” lazim digunakan sebagai penamaan sebuah lemari, rak kitchen set, dan sebagainya. Lemari kabinet menurut jenisnya dibagi menjadi beberapa macam, seperti kabinet dapur, kabinet kamar mandi, dan kabinet kamar atau lemari. Sementara menurut materialnya, kabinet dibagi menjadi beberapa jenis antara lain kabinet kayu, kabinet besi, kabinet kaca, atau kabinet dengan material kombinasi.

SILAHKAN KLIK DAN GERAKKAN KURSOR MOUSE ANDA PADA GAMBAR DIBAWAH INI UNTUK TAMPILAN 3 Dimensi. Gerakkan mouse Anda (scroll untuk maju mundur)

http://sketchup.google.com/3dwarehouse/mini?mid=13cd9e167cb4a10bdfbd9bb69d0e1f2a&etyp=sw&width=510&height=400
Gambar 3D diatas bisa Anda lihat dengan diputar2 sehingga jelas bentuknya. Gambar tersebut adalah sebuah kabinet yang dibuat dengan bentuk berselang-seling menarik dengan background sederhana bergaya minimalis.

Efisiensi sebuah lemari kabinet membuat fungsinya menjadi kian beragam, antara lain sebagai sarana penyimpan berbagai barang. Fungsi kedua adalah sebagai sarana penunjang ruang yang ada. Misalnya, sebut Probo, kabinet dapur merupakan bagian dari kitchen set yang berfungsi untuk menyimpan benda-benda serta kebutuhan memasak atau lemari kabinet kamar mandi untuk menyimpan peralatan mandi.

Fungsinya menjadi berbeda ketika kita meletakkan kabinet di ruang keluarga. Biasanya kabinet digunakan untuk meletakkan pesawat televisi, perangkat sound system, majalah, dan kebutuhan keluarga yang lain. Fungsi selanjutnya adalah kabinet mampu mempengaruhi estetika ruangan. Probo menuturkan, sebagai elemen interior, kabinet, atau sarana penyimpan memiliki andil yang besar karena bisa digunakan untuk menutup dinding. Selain itu, kabinet dapat berfungsi menghadirkan nuansa berbeda pada ruang yang ditimbulkan oleh material pembuat lemari tersebut. Contoh, nuansa kayu yang lebih menonjolkan tekstur kayunya atau kaca yang bisa digunakan untuk memantulkan suasana sekeliling ruang dan membuat ruangan tampak lebih luas.

”Saat ini memang banyak jenis kabinet yang dibuat dari kombinasi material. Tidak hanya dari bahan kayu, tapi dari jenis material lain yang tak biasa. Tujuannya untuk estetika atau keindahan. Selain itu, kabinet yang custom madejuga bisa lebih leluasa didesain,” papar Probo.

Artikel bersambung di bagian bawah…

ENGLISH VERSION:
Article in Sindo Newspaper:

Efficiency Wardrobe Cabinet
Tuesday, 6 April 2010 – 18:22 pm

HAVE a lot of things can make us confused. Particularly if the goods were increasingly accumulate, while not a place to store small increase in size.

The existence of cabinets can be a solution. Yes, the cabinets in your room can be used to store goods that are still unused. The nature of this cabinet is quite flexible so it can make a narrow room seem more spacious.

According to architect Probo Hindarto, a cabinet is storage facilities usually shaped like box made of wood, plastic, or metal. The words “cabinet” is usually used as naming a cabinet, shelf kitchen set, and so forth. Cabinets by type is divided into several kinds, such as kitchen cabinet, bathroom cabinet, and the cabinet room or closet. Meanwhile, according to its material, the cabinet is divided into several types, among others, wood cabinet, metal cabinet, glass cabinet, or cabinets with combination materials.

The efficiency of a file cabinet makes its function becomes increasingly diverse, including as a means of storage of goods. The second function is to support that existing space. For example, said Probo, kitchen cabinet is part of a kitchen set that serves to store objects and that needs cooking or bathroom cabinet for storing toiletries.

http://sketchup.google.com/3dwarehouse/mini?mid=ad6211447a6b382111fc2b865c2a185b&etyp=sw&width=510&height=400
Click on the picture for 3D view of the model

Functions can be different when we put the cabinet in the living room. Usually cabinet is used to put television, sound system devices, magazines, and other family needs. The next function is able to influence the aesthetics of interior design. Probo said, as an element of the interior, cabinet, or storage facilities have a big share on interior ambience because it can be used to cover walls. In addition, cabinets can serve to bring different nuances by the material, which is generated by the cabinet maker. For example, shades of wood which further highlight the texture of the wood or glass that can be used to reflect the atmosphere around the room and make the room appear more spacious.

“We did a lot of types of cabinets are made from combinations of materials. Not only from wood, but from other kinds of unusual materials. The goal is for the aesthetics or beauty. In addition, a custom made cabinet can be designed more freely, “explained Probo.

Nevertheless, further Probo, to apply a cabinet into a dwelling required a number of considerations, one need level occupancy of these cabinets. Since, according to Probo, filing cabinets should not exist in every room. Enough in certain spaces which indeed needs to cabinet level higher than the other rooms. For example, a living room does not always need a cabinet.
In addition, you also must know what you need that cause you to have the cabinet. Such as the number of items that must be saved, then type any item inserted into the cabinet. Why? Because before putting the stuff inside the cabinet, you need to fit with the theme of the room. For example, when a house adopted a classic architectural style, the cabinet must be selected using the element of classical style decoration so it looks like matching. Similarly, modern architectural style, not forced to use much carving because it can seem strange and inappropriate.
Next is how to store it. Of course some of the things mentioned above will affect the size of a closet, how to open cabinet doors, and so forth. “But, sometimes a small cabinet which could attract major attention in the room. Eg ethnic-style cabinet drawn from the regions in Indonesia can be placed in a room and given a focused lighting that look like a work of art as well as be a focal point of the room, “said the Probo.
Location of cabinets that need to be adjusted to the function space is another consideration when you want to apply the file cabinet. How, to select the cabinet location is good and right for the kitchen, for example.
This consideration is important because it is associated with the least comfortable of the residents using these cabinets in the kitchen. After that, seen also whether the occupant is easy enough to use it or not? This relates to the height of the cabinet because of high and low cabinets can influence the ease of the inhabitants of the house to use it.

Kendati demikian, lanjut Probo, untuk mengaplikasikan sebuah lemari kabinet ke dalam hunian diperlukan sejumlah pertimbangan, salah satunya tingkat kebutuhan penghuni terhadap lemari tersebut. Karena, menurut Probo, lemari kabinet tidak harus ada di setiap ruang. Cukup di ruang-ruang tertentu yang memang tingkat kebutuhannya terhadap kabinet lebih tinggi dibandingkan ruangan lain. Misalnya, ruang tamu tidak selalu membutuhkan lemari kabinet.

Selain itu, Anda juga mesti mengetahui kebutuhan apa yang mengharuskan Anda memiliki kabinet. Semisal banyaknya barang yang harus disimpan, kemudian jenis barang apa saja yang dimasukkan ke dalam kabinet tersebut. Kenapa? Karena sebelum meletakkan isi kabinet, Anda perlu menyesuaikannya dengan tema ruangan. Contoh, bila rumah menerapkan gaya arsitektur klasik, maka kabinet yang dipilih harus menggunakan elemen dekorasi gaya klasik sehingga terlihat matching. Demikian pula dengan gaya arsitektur modern, jangan dipaksa menggunakan banyak ukiran karena bisa terlihat aneh dan tidak sesuai.

Selanjutnya adalah bagaimana cara menyimpannya. Tentu beberapa hal yang disebutkan tadi akan berdampak pada besarnya sebuah kabinet, cara membuka daun pintu kabinet, dan sebagainya. ”Tapi, terkadang sebuah kabinet kecil yang menarik bisa menjadi perhatian utama dalam ruangan. Misalnya kabinet bergaya etnik yang didapat dari daerah-daerah di Indonesia dapat diletakkan di dalam ruangan dan diberi pencahayaan yang terfokus sehingga tampil seperti sebuah karya seni serta menjadi focal point ruangan itu,” kata Probo.

Letak kabinet yang perlu disesuaikan dengan fungsi ruang merupakan pertimbangan lain saat Anda ingin mengaplikasikan lemari kabinet. Caranya, pilih letak kabinet yang baik dan tepat untuk dapur, misalnya.

Pertimbangan ini penting karena berkaitan dengan nyaman-tidaknya sang penghuni menggunakan lemari kabinet tersebut di dapur. Setelah itu, dilihat juga apakah si penghuni sudah cukup mudah menggunakannya atau tidak? Hal ini berkaitan dengan ketinggian kabinet karena tinggi rendahnya lemari tersebut dapat memengaruhi kemudahan penghuni rumah untuk menggunakannya.

________________________________________________

by Probo Hindarto© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Product: Expose stone batu alam, paving, cladding Wairau Stone

astudioarchitect.com Informasi ini dikirimkan oleh Wairau Stone tentang produk yang mungkin berguna bagi Anda.Wairau Stone adalah batu alam yang dibuat secara fabrikasi dengan keunggulan-keunggulan yang tidak dimiliki oleh batu alam biasa. Cladding Wairau Stone lebih ringan dan mudah pemasangannya serta paving yang lebih keras dan memiliki banyak warna dan Kuat Tekan Paving lebih dari 500 kg/cm².

This information is sent by Wairaustone about their products which may be useful for you. Wairau Stone is a natural stone fabrication made by the advantages of not possessed by the kind of ordinary natural stone. Wairau Stone cladding is lighter and easier for installation, paving is harder and have many colors and Compressive Strength of Paving of more than 500 kg / cm ².

http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js

Produk Wairau Stone dicetak dengan cetakan yang diambil dari tekstur batu alam terpilih. Setiap warna dan tekstur dibuat dari bahan dasar beton, batu alam dan pewarna berkualitas serta bahan-bahan kimia ramah lingkungan lainnya. Batu Wairau Stone terlihat lebih indah dan lebih alami.
Pewarna yang digunakan adalah inorganic iron oxide yang tahan terhadap sinar ultraviolet dan warna yang menyatu dengan produk Wairau Stone selama proses pencetakan sehingga berwarna sampai dasar (homogenuous).

Produk Wairau Stone dibuat kedap air dan tahan terhadap cuaca sehingga lebih tahan terhadap jamur dan lumut dibandingkan batu alam biasa.Produk-produk Wairau Stone dicetak dari ribuan cetakan untuk memperkaya keragaman bentuk tekstur. Aksen warna dibuat satu persatu sehingga mustahil terjadi corak aksen yang sama.

Wairau Stone Products is printed with molds taken from selected natural stone texture. Each color and texture was made from basic materials of concrete, natural stone and quality dyes and other eco-friendly chemicals. Wairau Stone Stone looks more beautiful and more natural.

Inorganic dyes used is iron oxide which is resistant to ultraviolet light and colors that blend with the Wairau Stone products during the printing process so that it reach the basic color (homogenuous).

Cladding Wairau Stone berbahan dasar beton ringan sehingga keawetannya sama dengan beton. Produk Wairau Stone dapat tahan lebih dari 30 tahun.Cladding Wairau Stone tahan cuaca, lebih unggul dari batu alam biasa. Daya serap airnya hanya 0,01% dalam 24 jam immersion test. Pemasangan lebih cepat karena lebih ringan. Perawatan yang jauh lebih mudah dan murah. Penampilan lebih indah dan memiliki koleksi warna yang beragam, yang dapat meningkatkan value dari properti anda.

Untuk keterangan lebih lanjut hubungi Sdr :

Farhan Rizal  : 021 33 575 003

Wihardiantono telp. 021-3270 8633 atau 0856-92272432

Wairau Stone products are made watertight and weather resistant so it is more resistant to mold and mildew compared to ordinary natural stone. Printed products from thousands of molds to enrich the diversity of textures. Accents of color made one by one so it is impossible that the same accent pattern occur.

Wairau Stone is lightweight concrete-based so that the durability is the same with concrete. Wairau Stone products can hold more than 30 years. Wairau Stone Cladding is weatherproof, much better than the usual natural stone. Water absorption is only 0.01% in the 24-hour immersion test. Installation is faster because it is lighter. Maintenance much easier and cheaper. More beautiful appearance and has a diverse collection of colors, which can increase the value of your property.

contact person:

Farhan Rizal  : 021 33 575 003

Wihardiantono tel. 021-3270 8633 or 0856-92272432

Anda bisa mengirimkan informasi produk Anda untuk ditampilkan di blog astudio secara gratis. Kirimkan ke astudioarchitect.com@gmail.com

________________________________________________

by Probo Hindarto © Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Product: Expose stone batu alam, paving, cladding Wairau Stone

astudioarchitect.com Informasi ini dikirimkan oleh Wairau Stone tentang produk yang mungkin berguna bagi Anda.Wairau Stone adalah batu alam yang dibuat secara fabrikasi dengan keunggulan-keunggulan yang tidak dimiliki oleh batu alam biasa. Cladding Wairau Stone lebih ringan dan mudah pemasangannya serta paving yang lebih keras dan memiliki banyak warna dan Kuat Tekan Paving lebih dari 500 kg/cm².

This information is sent by Wairaustone about their products which may be useful for you. Wairau Stone is a natural stone fabrication made by the advantages of not possessed by the kind of ordinary natural stone. Wairau Stone cladding is lighter and easier for installation, paving is harder and have many colors and Compressive Strength of Paving of more than 500 kg / cm ².

Produk Wairau Stone dicetak dengan cetakan yang diambil dari tekstur batu alam terpilih. Setiap warna dan tekstur dibuat dari bahan dasar beton, batu alam dan pewarna berkualitas serta bahan-bahan kimia ramah lingkungan lainnya. Batu Wairau Stone terlihat lebih indah dan lebih alami.
Pewarna yang digunakan adalah inorganic iron oxide yang tahan terhadap sinar ultraviolet dan warna yang menyatu dengan produk Wairau Stone selama proses pencetakan sehingga berwarna sampai dasar (homogenuous).

Produk Wairau Stone dibuat kedap air dan tahan terhadap cuaca sehingga lebih tahan terhadap jamur dan lumut dibandingkan batu alam biasa.Produk-produk Wairau Stone dicetak dari ribuan cetakan untuk memperkaya keragaman bentuk tekstur. Aksen warna dibuat satu persatu sehingga mustahil terjadi corak aksen yang sama.

Wairau Stone Products is printed with molds taken from selected natural stone texture. Each color and texture was made from basic materials of concrete, natural stone and quality dyes and other eco-friendly chemicals. Wairau Stone Stone looks more beautiful and more natural.

Inorganic dyes used is iron oxide which is resistant to ultraviolet light and colors that blend with the Wairau Stone products during the printing process so that it reach the basic color (homogenuous).

Cladding Wairau Stone berbahan dasar beton ringan sehingga keawetannya sama dengan beton. Produk Wairau Stone dapat tahan lebih dari 30 tahun.Cladding Wairau Stone tahan cuaca, lebih unggul dari batu alam biasa. Daya serap airnya hanya 0,01% dalam 24 jam immersion test. Pemasangan lebih cepat karena lebih ringan. Perawatan yang jauh lebih mudah dan murah. Penampilan lebih indah dan memiliki koleksi warna yang beragam, yang dapat meningkatkan value dari properti anda.

Untuk keterangan lebih lanjut hubungi Sdr :
Wihardiantono telp. 021-3270 8633 atau 0856-92272432

Wairau Stone products are made watertight and weather resistant so it is more resistant to mold and mildew compared to ordinary natural stone. Printed products from thousands of molds to enrich the diversity of textures. Accents of color made one by one so it is impossible that the same accent pattern occur.

Wairau Stone is lightweight concrete-based so that the durability is the same with concrete. Wairau Stone products can hold more than 30 years. Wairau Stone Cladding is weatherproof, much better than the usual natural stone. Water absorption is only 0.01% in the 24-hour immersion test. Installation is faster because it is lighter. Maintenance much easier and cheaper. More beautiful appearance and has a diverse collection of colors, which can increase the value of your property.

contact person:
Wihardiantono tel. 021-3270 8633 or 0856-92272432

Anda bisa mengirimkan informasi produk Anda untuk ditampilkan di blog astudio secara gratis. Kirimkan ke astudioarchitect.com@gmail.com

________________________________________________

by Probo Hindarto © Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Desain gratis rumah memanjang 6×18 meter / Free design elongated house

astudioarchitect.com Untuk rubrik konsultasi di Koran Sindo minggu kemarin saya membuatkan sebuah desain rumah untuk Bapak Saefuddin yang tinggal di Tegal. Lahan beliau cukup luas, tapi bentuknya memanjang ke belakang, akibatnya ruang-ruang dijajarkan dalam dua lajur. Untuk jenis lahan yang seperti ini saya membuat semacam pemisah massa bangunan berupa taman dalam dan dapur yang terbuka dengan harapan raung-ruang mendapatkan pencahayaan dan penghawaan alami. Bila Anda menyukai desain ini, bisa memesan gambar kerjanya dengan menghubungi email astudio.

For consultations in the newspaper Sindo column last week I made a design for Mr Saefuddin who lives in Tegal. He has enough land area, but extending narrow to the back of the land, consequently the spaces lined up in two rows. For this type of land I made a sort of dividing the building mass in the form of garden and open kitchen-living room, hoping the house gets natural lighting and air flow. If you like this design, working drawings can be ordered by contacting astudio.


http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js

Pertanyaan:
Perkenalkan nama saya Saefuddin, tinggal di Tegal, Jawa Tengah. Saya ingin membangun sebuah rumah baru dengan 3 kamar tidur. Berhubung kami adalah pasutri baru dan saat ini kami ingin membangun rumah diatas tanah berukuran 6x18m. Dalam rumah tersebut ruang-ruang yang kami inginkan antara lain: 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 WC, ruang tamu, carport, taman, dan teras.

Atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terimakasih.

Saefuddin,
Tegal Margadana,
Jawa Tengah.

Jawaban:
Yth Bapak Saefuddin yang baik,
terimakasih atas pertanyaan Bapak dan bersama ini saya buatkan sebuah rumah dengan teras yang cukup untuk duduk didepan berukuran 2×2 meter. Adanya ruang keluarga yang cukup luas saya harap dapat membantu membuat suasana keluarga Bapak semakin erat. Dua kamar di belakang bisa dipakai untuk kamar anak dan kamar didepan sebagai kamar tidur utama.

Khusus untuk kamar mandi di bagian depan, bila Bapak lebih memilih untuk membuat kamar mandi anak di bagian belakang, bisa dipindahkan diantara kedua kamar anak tersebut. Bila dikehendaki pula, diatas kamar anak bisa didak beton untuk digunakan sebagai tempat jemuran dengan tangga monyet di taman dalam.

Dari segi tampilan, saya membuat jendela-jendela dengan model memanjang secara vertikal agar kesan ruang dalam rumah Bapak menjadi lebih luas. Demikian pak Saefuddin,
Semoga Jawaban ini bisa membantu Bapak dan keluarga.
Selamat membangun.

Probo Hindarto

Bila Anda suka, Anda bisa membeli desain ini dengan gambar kerja lengkap dengan ukuran dan detail rancangan. Klik disini

Question:
My name is Saefuddin, lives in Tegal, Central Java. I want to build a new house with three bedrooms. Because we are a newly married couple and now we want to build a house on a land size of 6x18m. In the house we wanted, we want these rooms: three bedrooms, one bathroom, one toilet, living room, carport, garden, and terrace.


For your attention and help me say thank you.


Saefuddin,
Tegal Margadana,
Central Java.




Answer:
Dear Mr Saefuddin
thank you for your question and with this I make a pretty house with a terrace to sit in front of it measuring 2×2 meters. The existence of a sufficiently large family room I hope will help make your family an even warmer atmosphere. Two rooms in the rear can be used for children’s room and front room as the master bedroom.


Specially for the bathroom at the front, if you prefer to make a bathroom at the back for your children, can be moved between the two rooms at the back. If desired also, above the child’s room can be build concrete floor for use as a clothesline with a small ladder in the garden.


In terms of appearance, I made the windows of the model vertically elongated so that the impression of space in your house becomes more widespread.
Hopefully, this answer can help you and your family.
sincerely.


Probo Hindarto

________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Desain gratis rumah memanjang 6×18 meter / Free design elongated house

astudioarchitect.com Untuk rubrik konsultasi di Koran Sindo minggu kemarin saya membuatkan sebuah desain rumah untuk Bapak Saefuddin yang tinggal di Tegal. Lahan beliau cukup luas, tapi bentuknya memanjang ke belakang, akibatnya ruang-ruang dijajarkan dalam dua lajur. Untuk jenis lahan yang seperti ini saya membuat semacam pemisah massa bangunan berupa taman dalam dan dapur yang terbuka dengan harapan raung-ruang mendapatkan pencahayaan dan penghawaan alami. Bila Anda menyukai desain ini, bisa memesan gambar kerjanya dengan menghubungi email astudio.

For consultations in the newspaper Sindo column last week I made a design for Mr Saefuddin who lives in Tegal. He has enough land area, but extending narrow to the back of the land, consequently the spaces lined up in two rows. For this type of land I made a sort of dividing the building mass in the form of garden and open kitchen-living room, hoping the house gets natural lighting and air flow. If you like this design, working drawings can be ordered by contacting astudio.

Pertanyaan:
Perkenalkan nama saya Saefuddin, tinggal di Tegal, Jawa Tengah. Saya ingin membangun sebuah rumah baru dengan 3 kamar tidur. Berhubung kami adalah pasutri baru dan saat ini kami ingin membangun rumah diatas tanah berukuran 6x18m. Dalam rumah tersebut ruang-ruang yang kami inginkan antara lain: 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 WC, ruang tamu, carport, taman, dan teras.

Atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terimakasih.

Saefuddin,
Tegal Margadana,
Jawa Tengah.

Jawaban:
Yth Bapak Saefuddin yang baik,
terimakasih atas pertanyaan Bapak dan bersama ini saya buatkan sebuah rumah dengan teras yang cukup untuk duduk didepan berukuran 2×2 meter. Adanya ruang keluarga yang cukup luas saya harap dapat membantu membuat suasana keluarga Bapak semakin erat. Dua kamar di belakang bisa dipakai untuk kamar anak dan kamar didepan sebagai kamar tidur utama.

Khusus untuk kamar mandi di bagian depan, bila Bapak lebih memilih untuk membuat kamar mandi anak di bagian belakang, bisa dipindahkan diantara kedua kamar anak tersebut. Bila dikehendaki pula, diatas kamar anak bisa didak beton untuk digunakan sebagai tempat jemuran dengan tangga monyet di taman dalam.

Dari segi tampilan, saya membuat jendela-jendela dengan model memanjang secara vertikal agar kesan ruang dalam rumah Bapak menjadi lebih luas. Demikian pak Saefuddin,
Semoga Jawaban ini bisa membantu Bapak dan keluarga.
Selamat membangun.

Probo Hindarto

Question:
My name is Saefuddin, lives in Tegal, Central Java. I want to build a new house with three bedrooms. Because we are a newly married couple and now we want to build a house on a land size of 6x18m. In the house we wanted, we want these rooms: three bedrooms, one bathroom, one toilet, living room, carport, garden, and terrace.


For your attention and help me say thank you.


Saefuddin,
Tegal Margadana,
Central Java.




Answer:
Dear Mr Saefuddin
thank you for your question and with this I make a pretty house with a terrace to sit in front of it measuring 2×2 meters. The existence of a sufficiently large family room I hope will help make your family an even warmer atmosphere. Two rooms in the rear can be used for children’s room and front room as the master bedroom.


Specially for the bathroom at the front, if you prefer to make a bathroom at the back for your children, can be moved between the two rooms at the back. If desired also, above the child’s room can be build concrete floor for use as a clothesline with a small ladder in the garden.


In terms of appearance, I made the windows of the model vertically elongated so that the impression of space in your house becomes more widespread.
Hopefully, this answer can help you and your family.
sincerely.


Probo Hindarto

________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Interview: concept interior ‘East Meet West’

astudioarchitect.com “East meet west” adalah sebuah konsep arsitektur yang muncul karena keinginan untuk menggabungkan dua budaya berbeda dari Timur dan Barat dalam desain yang lebih kaya. Perpaduannya banyak menghasilkan jenis arsitektur maupun interior design yang unik karena ‘Barat’ yang dikenal dengan gaya internasional modernnya dipadukan dengan gaya ‘Timur’ yang masih berkembang budayanya. Gaya ini dikembangkan justru oleh orang ‘Barat’ yang merasa jenuh dengan gaya arsitektur yang itu-itu saja.

“East meet west” is an architectural concept that emerged out of a desire to combine two different cultures of East and West in a richer design. The combination produce many types of architecture and interior design which is unique because of the ‘West’, which is known with its modern international style combined with the style of the “East” which is still evolving culture. This style was developed by the ‘West’ people who are bored with monotonous architectural styles.


http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js

Pertanyaan dan jawaban ini diberikan oleh wartawan/kolumnis koran Seputar Indonesia berkaitan dengan konsep ‘East meet West’ tersebut.

1. Apa Itu konsep perpaduan barat dan timur pada rumah tinggal?

Konsep ini sebenarnya berlaku untuk rumah-rumah yang menggabungkan antara konsep barat dan timur dalam style, langgam, dekorasi atau bagian lain dari arsitektur rumah tinggal maupun interiornya.

2. Berawal dari apakah konsep seperti itu muncul?

Perpaduan barat dan timur banyak dipicu oleh keinginan mendapatkan sentuhan baru dalam desain, seperti perpaduan arsitektur modern dengan dekorasi bergaya etnik, atau sebaliknya; arsitektur tradisional dari ‘timur’ yang digabungkan dengan dekorasi bergaya modern.

3. Apakah hal tersebut cocok bila diterapkan di Indonesia? Apakah sudah menjadi tren?

Saat ini, sangat sesuai, bahkan bisa menjadi ide desain yang menarik, bila dibandingkan kita hanya menggunakan gaya ‘barat’ saja atau gaya internasional, yaitu gaya modern. Saat ini menurut saya juga sudah menjadi tren, atau bahkan, tidak secara sengaja sudah mengaplikasikan east meet west dalam arsitektur rumah modern, yang diisi dengan banyak furniture, pernik dan aksesori rumah bergaya etnik.

4. Akan menghasilkan konsep apa jika memadukan dua gaya tersebut, yakni timur dan barat? Apakah ada sebutannya untuk konsep tersebut?

Konsep east meet west dipercaya dapat memperkaya khasanah budaya dan desain. Sebetulnya konsep ini banyak diterapkan justru oleh orang Barat, karena kejenuhan terhadap arsitektur barat yang cenderung ke arah arsitektur modern. Sedangkan arsitektur klasik sendiri sudah banyak mengalami stagnasi dan tidak lagi dikembangkan. Penggabungannya disebut konsep ‘east meet west’ yang dibahasa Indonesiakan juga berarti “Timur bertemu Barat”.

5. Bila kita menemukan gaya rumah tersebut, biasanya yang menjadi ciri khas pada gaya tersebut itu apa?

Konsep east meet west yang umum adalah konsep arsitektur modern untuk framing/ konsep bangunannya, sedangkan untuk ‘east’nya lebih pada interior atau pernak-perniknya. Artinya, menambahkan unsur dekoratif bergaya etnik ‘timur’ seperti dekorasi gaya Cina, atau Jawa, atau tradisional ‘timur’ yang lain.

1. Can you tell what is ‘East meet West’ concept in architecture design?


This concept actually applies the kind of style to house or building design that combines western and eastern concepts in style, decor or other parts of residential architecture and interiors. 

See a video of ‘East meet West’ concept from NZ House n Garden:
http://www.youtube-nocookie.com/v/sFgO85k66Ac&hl=en_US&fs=1&rel=0



2. How was this concept developed?


East meet west fusion is triggered by the desire to get whole new touches in the designs, such as fusion of modern architecture with stylish ethnic decor, or vice versa; traditional architecture of the ‘east’, which combined with a modern style decor.


3. Is it suitable when applied? Is it a trend?


Currently, it is suitable, it can even be a very interesting design idea, instead of only using the style ‘west’ or international style, which is a modern style. Currently I think it also has become a trend, or even, not consciously realized by the people who have applied the east meet west in their modern home architecture, which is filled with lots of furniture, home accessories with ethnic style.


4. What will result of blending the concepts, namely the east meet west? Is there a concept they call for it?


The concept of east meet west is believed to enrich the culture and design. Actually, this concept is applied precisely by many Westerners, because ‘west’ is bored of modern architecture. While classical architecture itself has a stastagnancy and no longer developed. 


5. if we find the house with such style, what might be the characteristic of the style?


The concept of a general east meet west is a modern architectural concepts for framing / building concepts, while for ‘east’ side is more on the interior or furniture accessories. That is, to add a decorative element of ethnic-style ‘east’, such as Chinese-style decoration, or Java, or other ‘eastern’ traditional.

6. Bagaimana dengan fasad bangunannya? Warna apakah yang digunakan?

Warna desain bila bangunannya modern, maka cenderung ke arah warna netral dan warna-warna material alami. Sedangkan warna dari ‘timur’nya, biasanya muncul sebagai warna yang berasal dari unsur tradisional, seperti merah untuk aksesori dari budaya Tionghoa, atau warna Hijau, kuning dan merah untuk budaya Jawa dan Madura, atau yang lain.

7. Bagaimana dengan desain interiornya?

Desain Interior seringkali merupakan perpaduan antara furniture modern dan furniture etnik, ditambahkan dengan unsur dekoratif yang kurang lebih sama.

8. Biasanya tujuan orang itu menerapkan gaya tersebut apa?

Tujuannya biasanya untuk mendapatkan sentuhan desain yang lebih kaya variasi dan dapa diterima baik dari orang-orang “Barat” maupun “Timur”, misalnya seperti arsitektur dan interior lobby hotel, kamar tidur, dan sebagainya. Di Bali, villa-villa berarsitektur modern juga menggunakan arsitektur modern untuk bagian luar bangunannya, yang dibumbui oleh arsitektur dan pernik-pernik lokal Balinya. Ini yang membuatnya terasa lebih ‘kaya’ budaya dan hasilnya juga lebih refreshing.

9. Lalu bagaimanakah menerapkan gaya seperti itu, jika sebelumnya kita menggunakan gaya hunian timur?

Bila dari sisi ini, maka kita bisa menambahkan unsur-unsur modern yang sederhana, misalnya furniture bergaya modern, artwork, serta elemen-elemen lain yang sifatnya ‘international style’ atau modern, yang notabene berasal dari barat.

10. Adakah langkah-langkah untuk dapat menerapkannya?

Saran untuk langkah menerapkan konsep ini; pahami bahwa arsitektur dan interior design ‘east meet west’ itu membutuhkan naluri atau sense of design yang tinggi, karena bila dibuat dengan memadukan berbagai elemen modern dan etnik timur tanpa perencanaan yang baik, biasanya akan terlihat kacau. Usahakan agar kenyamanan atau suasana yang ‘cozy’ dapat menjadi tema ruang, sehingga unsur etnik yang bernornamen bisa menjadi pusat perhatian. Hal ini mirip seperti konsep galeri, dimana karya-karya aksesori lokal timur dapat menjadi pusat perhatian dengan diberi pencahayaan atau perletakan khusus dalam ruangan.

6. What about the facade of the building? What are the colors?


Color design when the building is in modern style, then tended toward neutral colors of natural materials. While the color of ‘east’, usually appears as a color that comes from the traditional elements, such as the color green, yellow and red to the culture of Java and Madura, or the other.


7. what about interior design?


Interior design is often a blend of modern furniture and ethnic furniture.




8. Why are people fond of the ‘east meet west’ style?


The goal is usually to get the touch of a richer variety of designs and the variaty either from the culture of “West” or “East”, such as architecture and interior lobby, bedroom, and so forth. In Bali, villas of modern architecture also uses a modern architecture for the exterior of the building, which is flavored by the local Balinese architecture. This is what makes it seem more ‘rich’ cultures and the results are also more refreshing.


9. Is there any method to implement it?


Suggestions for steps to apply this concept; understand that architecture and interior design ‘east meet west’ is and instinct or that require a high sense of design, because when made by combining various elements of modern and ethnic east without good planning, it usually will look messy. Keep your convenience or ambience of a ‘cozy’ place that could be the theme of space, so that the ethnic element ornamentation could become the center of attention. This is much like the concept of the gallery, where works of local traditional artist from the east can be given the kind of gallery lighting or special placement inside the room.

________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Interview: concept interior ‘East Meet West’

astudioarchitect.com “East meet west” adalah sebuah konsep arsitektur yang muncul karena keinginan untuk menggabungkan dua budaya berbeda dari Timur dan Barat dalam desain yang lebih kaya. Perpaduannya banyak menghasilkan jenis arsitektur maupun interior design yang unik karena ‘Barat’ yang dikenal dengan gaya internasional modernnya dipadukan dengan gaya ‘Timur’ yang masih berkembang budayanya. Gaya ini dikembangkan justru oleh orang ‘Barat’ yang merasa jenuh dengan gaya arsitektur yang itu-itu saja.

“East meet west” is an architectural concept that emerged out of a desire to combine two different cultures of East and West in a richer design. The combination produce many types of architecture and interior design which is unique because of the ‘West’, which is known with its modern international style combined with the style of the “East” which is still evolving culture. This style was developed by the ‘West’ people who are bored with monotonous architectural styles.

Pertanyaan dan jawaban ini diberikan oleh wartawan/kolumnis koran Seputar Indonesia berkaitan dengan konsep ‘East meet West’ tersebut.

1. Apa Itu konsep perpaduan barat dan timur pada rumah tinggal?

Konsep ini sebenarnya berlaku untuk rumah-rumah yang menggabungkan antara konsep barat dan timur dalam style, langgam, dekorasi atau bagian lain dari arsitektur rumah tinggal maupun interiornya.

2. Berawal dari apakah konsep seperti itu muncul?

Perpaduan barat dan timur banyak dipicu oleh keinginan mendapatkan sentuhan baru dalam desain, seperti perpaduan arsitektur modern dengan dekorasi bergaya etnik, atau sebaliknya; arsitektur tradisional dari ‘timur’ yang digabungkan dengan dekorasi bergaya modern.

3. Apakah hal tersebut cocok bila diterapkan di Indonesia? Apakah sudah menjadi tren?

Saat ini, sangat sesuai, bahkan bisa menjadi ide desain yang menarik, bila dibandingkan kita hanya menggunakan gaya ‘barat’ saja atau gaya internasional, yaitu gaya modern. Saat ini menurut saya juga sudah menjadi tren, atau bahkan, tidak secara sengaja sudah mengaplikasikan east meet west dalam arsitektur rumah modern, yang diisi dengan banyak furniture, pernik dan aksesori rumah bergaya etnik.

4. Akan menghasilkan konsep apa jika memadukan dua gaya tersebut, yakni timur dan barat? Apakah ada sebutannya untuk konsep tersebut?

Konsep east meet west dipercaya dapat memperkaya khasanah budaya dan desain. Sebetulnya konsep ini banyak diterapkan justru oleh orang Barat, karena kejenuhan terhadap arsitektur barat yang cenderung ke arah arsitektur modern. Sedangkan arsitektur klasik sendiri sudah banyak mengalami stagnasi dan tidak lagi dikembangkan. Penggabungannya disebut konsep ‘east meet west’ yang dibahasa Indonesiakan juga berarti “Timur bertemu Barat”.

5. Bila kita menemukan gaya rumah tersebut, biasanya yang menjadi ciri khas pada gaya tersebut itu apa?

Konsep east meet west yang umum adalah konsep arsitektur modern untuk framing/ konsep bangunannya, sedangkan untuk ‘east’nya lebih pada interior atau pernak-perniknya. Artinya, menambahkan unsur dekoratif bergaya etnik ‘timur’ seperti dekorasi gaya Cina, atau Jawa, atau tradisional ‘timur’ yang lain.

1. Can you tell what is ‘East meet West’ concept in architecture design?


This concept actually applies the kind of style to house or building design that combines western and eastern concepts in style, decor or other parts of residential architecture and interiors. 

See a video of ‘East meet West’ concept from NZ House n Garden:



2. How was this concept developed?


East meet west fusion is triggered by the desire to get whole new touches in the designs, such as fusion of modern architecture with stylish ethnic decor, or vice versa; traditional architecture of the ‘east’, which combined with a modern style decor.


3. Is it suitable when applied? Is it a trend?


Currently, it is suitable, it can even be a very interesting design idea, instead of only using the style ‘west’ or international style, which is a modern style. Currently I think it also has become a trend, or even, not consciously realized by the people who have applied the east meet west in their modern home architecture, which is filled with lots of furniture, home accessories with ethnic style.


4. What will result of blending the concepts, namely the east meet west? Is there a concept they call for it?


The concept of east meet west is believed to enrich the culture and design. Actually, this concept is applied precisely by many Westerners, because ‘west’ is bored of modern architecture. While classical architecture itself has a stastagnancy and no longer developed. 


5. if we find the house with such style, what might be the characteristic of the style?


The concept of a general east meet west is a modern architectural concepts for framing / building concepts, while for ‘east’ side is more on the interior or furniture accessories. That is, to add a decorative element of ethnic-style ‘east’, such as Chinese-style decoration, or Java, or other ‘eastern’ traditional.

6. Bagaimana dengan fasad bangunannya? Warna apakah yang digunakan?

Warna desain bila bangunannya modern, maka cenderung ke arah warna netral dan warna-warna material alami. Sedangkan warna dari ‘timur’nya, biasanya muncul sebagai warna yang berasal dari unsur tradisional, seperti merah untuk aksesori dari budaya Tionghoa, atau warna Hijau, kuning dan merah untuk budaya Jawa dan Madura, atau yang lain.

7. Bagaimana dengan desain interiornya?

Desain Interior seringkali merupakan perpaduan antara furniture modern dan furniture etnik, ditambahkan dengan unsur dekoratif yang kurang lebih sama.

8. Biasanya tujuan orang itu menerapkan gaya tersebut apa?

Tujuannya biasanya untuk mendapatkan sentuhan desain yang lebih kaya variasi dan dapa diterima baik dari orang-orang “Barat” maupun “Timur”, misalnya seperti arsitektur dan interior lobby hotel, kamar tidur, dan sebagainya. Di Bali, villa-villa berarsitektur modern juga menggunakan arsitektur modern untuk bagian luar bangunannya, yang dibumbui oleh arsitektur dan pernik-pernik lokal Balinya. Ini yang membuatnya terasa lebih ‘kaya’ budaya dan hasilnya juga lebih refreshing.

9. Lalu bagaimanakah menerapkan gaya seperti itu, jika sebelumnya kita menggunakan gaya hunian timur?

Bila dari sisi ini, maka kita bisa menambahkan unsur-unsur modern yang sederhana, misalnya furniture bergaya modern, artwork, serta elemen-elemen lain yang sifatnya ‘international style’ atau modern, yang notabene berasal dari barat.

10. Adakah langkah-langkah untuk dapat menerapkannya?

Saran untuk langkah menerapkan konsep ini; pahami bahwa arsitektur dan interior design ‘east meet west’ itu membutuhkan naluri atau sense of design yang tinggi, karena bila dibuat dengan memadukan berbagai elemen modern dan etnik timur tanpa perencanaan yang baik, biasanya akan terlihat kacau. Usahakan agar kenyamanan atau suasana yang ‘cozy’ dapat menjadi tema ruang, sehingga unsur etnik yang bernornamen bisa menjadi pusat perhatian. Hal ini mirip seperti konsep galeri, dimana karya-karya aksesori lokal timur dapat menjadi pusat perhatian dengan diberi pencahayaan atau perletakan khusus dalam ruangan.

6. What about the facade of the building? What are the colors?


Color design when the building is in modern style, then tended toward neutral colors of natural materials. While the color of ‘east’, usually appears as a color that comes from the traditional elements, such as the color green, yellow and red to the culture of Java and Madura, or the other.


7. what about interior design?


Interior design is often a blend of modern furniture and ethnic furniture.




8. Why are people fond of the ‘east meet west’ style?


The goal is usually to get the touch of a richer variety of designs and the variaty either from the culture of “West” or “East”, such as architecture and interior lobby, bedroom, and so forth. In Bali, villas of modern architecture also uses a modern architecture for the exterior of the building, which is flavored by the local Balinese architecture. This is what makes it seem more ‘rich’ cultures and the results are also more refreshing.


9. Is there any method to implement it?


Suggestions for steps to apply this concept; understand that architecture and interior design ‘east meet west’ is and instinct or that require a high sense of design, because when made by combining various elements of modern and ethnic east without good planning, it usually will look messy. Keep your convenience or ambience of a ‘cozy’ place that could be the theme of space, so that the ethnic element ornamentation could become the center of attention. This is much like the concept of the gallery, where works of local traditional artist from the east can be given the kind of gallery lighting or special placement inside the room.

________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Konsultasi gratis: Rumah dengan gaya Jadul / Free house consultation: Old kind of house design

astudioarchitect.com Rumah ini dibuat untuk rubrik konsultasi desain rumah di koran Seputar Indonesia yang terbitan hari Jum’at. Sebuah rumah yang desainnya berdasarkan rumah dari perumahan yang direnovasi. Pada desain ini saya mencoba mengeksplorasi gaya arsitektur modern dan sedikit campuran dari aksen rumah jadul (jaman dulu). Bila Anda menyukai desain ini, bisa memesan gambar kerjanya dengan mengirimkan email ke astudio.

This house design was made for home design consultation rubric in Seputar Indonesia newspaper published every Friday. A house designed based on the real estate developer kind of house to be renovated. In this design I tried to explore the modern architectural style and a bit of a mix of old houses accents. If you like this design, working drawings can be ordered by sending an email to astudio.


http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js

Pertanyaan:

Salam kenal pak Probo,
Saya memiliki sebuah rumah tipe 21 dengan ukuran tanah bagian depan 11,5, belakang 12,2 dan lebarnya 8,7m (trapesium, denah rumah terlampir). Saya ingin merenovasi rumah tersebut menjadi 3 kamar tidur, ruang tamu dan ruang keluarga (ada sedikit area terbuka untuk sirkulasi udara dari luar), 2 kamar mandi, serta dapur. Bersama ini saya sertakan juga hasil corat-coret saya untuk denah yang saya inginkan. Menurut pak Probo, kira-kira bentuk yang bagus bagaimana ya?

Terimakasih.
Salam,

Heroe Boedi,
Jakarta

Jawaban:

Yth Bapak Heroe Boedi,
Terimakasih atas pertanyaan Bapak, disini saya mencoba menjawab sesuai dengan keinginan yang Bapak gambarkan melalui sketsa. Pada dasarnya penataan ruangnya sudah bagus, tapi menurut saya perlu diperbaiki agar taman lebih besar dan tanah bisa digunakan dengan lebih efisien.

Untuk taman belakang bisa dibuat sebagai taman kering atau taman yang diberi kerakal dengan tanaman-tanaman hias, menurut saya lebih baik daripada sekedar lubang cahaya. Lahan di samping rumah digunakan untuk dapur dan dibelakang sebagai area untuk kamar mandi, cuci dan jemur.

Untuk bagian depan rumah, saya membuat paduan suasana rumah bergaya modern dan rumah dengan adaptasi rumah model kolonial dengan teras gaya lama yang diberi teralis kayu bersilang-silang. Rumah seperti ini menurut saya cukup nyaman dengan tambahan kanopi dak pad dinding bagian depan agar lebih adem.

Demikian pak Heroe, semoga jawaban saya ini bisa membantu Bapak.

Salam

Probo Hindarto

Bila Anda suka, Anda bisa membeli desain ini dengan gambar kerja lengkap dengan ukuran dan detail rancangan. Klik disini

Question:
Dear Mr Probo,
I have a house of type 21 with 11.5 meters front, 12.2 rear and 8.7 m in width (trapezoidal, house plans attached). I want to renovate the house into a 3 bedrooms, living room and family room (there is little open space for air circulation from outside), 2 bathrooms, and kitchen. Along with this I also include the results of my hand sketch of the house I want. How is the best design for this?

Thank you.
Sincerely,

Heroe Boedi,
Jakarta

Answer:

Dear Mr. Heroe Boedi,
Thank you for your question, here I try to respond in accordance with your wishes I see through the sketch. Basically its spatial arrangement is good, but I think it needs to be improved so that larger gardens and the land could be used more efficiently.

To the rear garden can be made as a dry garden or given gravel with ornamental plants, in my opinion, it is better than just a skylight. Land next to the house used for the kitchen and behind the area for bathrooms, laundry and dry area.

To the front of the house, I make a blend of modern style house atmosphere and adaptation of the colonial model house with old-style terrace which was given by the crossed wooden trellis. Houses like this in my opinion is quite comfortable with extra canopy on the front wall to make it cooler.

I hope my answer can help you.

Greetings

Probo Hindarto

________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Konsultasi gratis: Rumah dengan gaya Jadul / Free house consultation: Old kind of house design

astudioarchitect.com Rumah ini dibuat untuk rubrik konsultasi desain rumah di koran Seputar Indonesia yang terbitan hari Jum’at. Sebuah rumah yang desainnya berdasarkan rumah dari perumahan yang direnovasi. Pada desain ini saya mencoba mengeksplorasi gaya arsitektur modern dan sedikit campuran dari aksen rumah jadul (jaman dulu). Bila Anda menyukai desain ini, bisa memesan gambar kerjanya dengan mengirimkan email ke astudio.

This house design was made for home design consultation rubric in Seputar Indonesia newspaper published every Friday. A house designed based on the real estate developer kind of house to be renovated. In this design I tried to explore the modern architectural style and a bit of a mix of old houses accents. If you like this design, working drawings can be ordered by sending an email to astudio.

Pertanyaan:

Salam kenal pak Probo,
Saya memiliki sebuah rumah tipe 21 dengan ukuran tanah bagian depan 11,5, belakang 12,2 dan lebarnya 8,7m (trapesium, denah rumah terlampir). Saya ingin merenovasi rumah tersebut menjadi 3 kamar tidur, ruang tamu dan ruang keluarga (ada sedikit area terbuka untuk sirkulasi udara dari luar), 2 kamar mandi, serta dapur. Bersama ini saya sertakan juga hasil corat-coret saya untuk denah yang saya inginkan. Menurut pak Probo, kira-kira bentuk yang bagus bagaimana ya?

Terimakasih.
Salam,

Heroe Boedi,
Jakarta

Jawaban:

Yth Bapak Heroe Boedi,
Terimakasih atas pertanyaan Bapak, disini saya mencoba menjawab sesuai dengan keinginan yang Bapak gambarkan melalui sketsa. Pada dasarnya penataan ruangnya sudah bagus, tapi menurut saya perlu diperbaiki agar taman lebih besar dan tanah bisa digunakan dengan lebih efisien.

Untuk taman belakang bisa dibuat sebagai taman kering atau taman yang diberi kerakal dengan tanaman-tanaman hias, menurut saya lebih baik daripada sekedar lubang cahaya. Lahan di samping rumah digunakan untuk dapur dan dibelakang sebagai area untuk kamar mandi, cuci dan jemur.

Untuk bagian depan rumah, saya membuat paduan suasana rumah bergaya modern dan rumah dengan adaptasi rumah model kolonial dengan teras gaya lama yang diberi teralis kayu bersilang-silang. Rumah seperti ini menurut saya cukup nyaman dengan tambahan kanopi dak pad dinding bagian depan agar lebih adem.

Demikian pak Heroe, semoga jawaban saya ini bisa membantu Bapak.

Salam

Probo Hindarto

Question:
Dear Mr Probo,
I have a house of type 21 with 11.5 meters front, 12.2 rear and 8.7 m in width (trapezoidal, house plans attached). I want to renovate the house into a 3 bedrooms, living room and family room (there is little open space for air circulation from outside), 2 bathrooms, and kitchen. Along with this I also include the results of my hand sketch of the house I want. How is the best design for this?

Thank you.
Sincerely,

Heroe Boedi,
Jakarta

Answer:

Dear Mr. Heroe Boedi,
Thank you for your question, here I try to respond in accordance with your wishes I see through the sketch. Basically its spatial arrangement is good, but I think it needs to be improved so that larger gardens and the land could be used more efficiently.

To the rear garden can be made as a dry garden or given gravel with ornamental plants, in my opinion, it is better than just a skylight. Land next to the house used for the kitchen and behind the area for bathrooms, laundry and dry area.

To the front of the house, I make a blend of modern style house atmosphere and adaptation of the colonial model house with old-style terrace which was given by the crossed wooden trellis. Houses like this in my opinion is quite comfortable with extra canopy on the front wall to make it cooler.

I hope my answer can help you.

Greetings

Probo Hindarto

________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Ambalan dinding rumah untuk dekorasi ruangan / Wall shelves for room decoration

kitchenastudioarchitect.com Ambalan adalah sebutan untuk rak yang biasanya ditempelkan pada dinding sebagai sarana dekorasi, yang bisa ditambahkan dengan hiasan pajangan, serta pernak-pernik interior. Ambalan cukup dikenal luas dan merupakan ciri khas bagi mereka yang menyukai hiasan dalam rumah. Hal ini berkaitan dengan unsur tradisi dalam masyarakat kita yang sejak dari dulu menyukai ragam hiasan dalam desain maupun pernak-pernik rumah tinggal. Artikel ini dibuat berdasarkan pertanyaan dari wartawan koran Sindo.

“Ambalan” shelves is an Indonesian term for opened shelves, usually for arranging decoration pieces like family heirlooms, small ceramics or art, or picture frames. It is the name for rack shelves that are usually affixed to the wall as a means of decoration, which can be added with ornamental decoration and interior accesories. Ambalan shelves is quite widely known and is typical for those who love decoration inside a house. This deals with the element of tradition in our society which is a love of variety of ornaments and accesories. This article is based on questions from newspaper reporter Sindo.


http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js

Fungsi ambalan selain sebagai tempat pernak-pernik apa?

Hasil pencarian Google untuk ‘ambalan dinding’

Fungsi ambalan yang terutama adalah sebagai dekorasi, baik menyatu dengan papan atau board yang dipasang di dinding, atau berdiri sendiri dengan bentuk yang merupakan elemen dekoratif interior. Disebut sebagai elemen dekoratif karena pada dasarnya ambalan tidak berfungsi secara khusus sebagai almari atau kabinet, tapi sebagai dekorasi ruangan yang dipadukan dengan benda-beda dekorasi lainnya yang ditempatkan didalamnya.

Apa yang harus diperhatikan sebelum menata ambalan pada ruang?

Bila memiliki dana yang cukup, pikirkan apakah ambalan bisa dimasukkan dalam desain keseluruhan dinding yang dibuat dengan menutup seluruh permukaan salah satu dinding dengan dinding kayu, kaca atau material lainnya. Ambalan bisa dipakai sebagai elemen pelengkap

Bila membuat ambalan sebagai elemen dekorasi yang berdiri sendiri, perhatikan kesan yang ingin ditampilkan pada keseluruhan ruangan. Misalnya, dimensi atau ukurannya, ketebalan dari kayu atau material yang digunakan, agar tidak terlihat terlalu besar atau terlalu kecil dibandingkan keseluruhan ruangan. Perhatikan pula benda-benda apa yang diletakkan dalam ambalan tersebut. Biasanya benda-benda yang diletakkan adalah benda pajangan.

Hiasan apa yang sebaiknya ada di sana? Berapa ukurannya? Bentuknya gimana?

Hiasan atau elemen dekoratif yang bisa dimasukkan dalam ambalan ini misalnya keramik, kerajinan, souvenir, koleksi barang langka, serta jenis hiasan lainnya. Pada dasarnya itu terserah kepada pemilik rumah. Ukurannya tentunya harus disesuaikan dengan ukuran ambalan itu sendiri, terutama dari ketebalan ambalannya. Jangan lupa bila ambalan tersebut tidak dibatasi oleh kaca, ada kemungkinan benda yang dipajang bisa terjatuh bila tersenggol atau dimainkan putra-putri. Jadi ada unsur keamanan untuk anak-anak yang harus kita perhatikan.

Untuk bentuknya, saat ini berkembang tren desain dekorasi yang minimalis modern, sebagaimana desain modern yang berkembang dalam dunia arsitektur dan interior. Benda-benda pajangan atau dekorasi sudah banyak yang mengadopsi bentuk-bentuk desain yang kontemporer atau modern, dalam arti sederhana bentuknya, tidak terlalu banyak hiasannya, karena bisa terlihat ribet. Namun lain halnya bila kita menghendaki untuk memakai benda pajangan seperti kerajinan khas daerah tertentu. Ini bisa menjadi focal point karena satu benda saja sudah menarik perhatian.

Ambalan bisa berarti lemari yang diisi dengan aksesoris, yang jadi pertanyaan saya adalah yang bisa difokuskan sebagai focal point bagian mananya? Apakah hambalan tersebut atau isi dari hambalan tersebut yang berisi aksesoris, bagaimana menurut Bapak, tolong jelaskan?

Pertama perbedaan utama lemari dengan ambalan adalah biasanya lemari memiliki kaki dan ambalan adalah lemari kabinet tipis yang transparan atau tanpa pembatas untuk dekorasi yang ditempelkan di dinding. Cara untuk membuat bagian focal point bisa sangat sederhana, salah satunya adalah dengan menempatkan satu benda pajangan yang sangat menarik di bagian tengah, atau di bagian yang akan terlihat dengan mudah. Secara otomatis akan menjadi focal point yang dimaksud.

Ambalan bisa menjadi elemen yang vokal didalam sebuah ruangan, misalnya, bila semua dinding lainnya polos dan hanya satu dinding yang diberi ambalan, maka ini sudah berbeda dan menjadi focal point. Selebihnya, karena fungsi ambalan itu menjadi semacam bingkai dari elemen dekorasi didalamnya, maka ia harusnya tidak terlalu vokal karena akan mengalahkan perhatian pada elemen hiasan didalamnya.

kitchen

What is the function of ambalan shelves other than place for accesories?


Shelves that primarily functions as decoration, either as one piece or racks mounted on the wall, or stand alone with a form that represents the interior decorative elements. Referred to as a decorative element because the shelves are basically not functioning exclusively as a cupboard or cabinet, but the decor is the most important combined with a different object placed therein.


What should be considered before arranging shelves in a room?


When you have enough funds, consider whether the shelves could be included in the overall design of the wall which is made by covering the entire surface of one wall with wood walls, glass or other material. Ambalan shelves can be used as a complementary element


When you make the shelves as a stand-alone decorative elements, consider the impression you want to show at the whole room. For example, dimension or size, thickness of wood or material used, in order not to look too big or too small compared to the entire room. Notice also what objects are placed in shelves. Usually objects are placed is a display object.


What decorations should be there? What size? What kind of shape?


Ornamental or decorative element that can be included in these shelves for example ceramics, handicrafts, souvenirs, collections of rare items, as well as other types of decoration. Basically it’s up to the houselord. Size must be adjusted by the size of the shelves themselves, especially from the thickness. Do not forget when the shelves are not limited by glass, there is the possibility of falling objects which are displayed or when being touched by your sons and daughters. So there is an element of security for children that need our attention.


In the form aspect, there is currently developing trend of  decor designs, develops as a modern design in the world of architecture and interiors. Ornamental objects or decorations so many have adopted the forms of contemporary or modern design, simple in terms of shape, not too much decoration, because it may look complicated. Yet another case if we want to use ornamental objects such as certain regional crafts. This could be a focal point because of one thing alone is attracting attention.


Ambalan could mean the cupboard is filled with accessories, so my question is what thing can be focused as a focal point? Are these Ambalan or things of those ambalan containing accessories, how you think, please explain?


The first major difference between a cupboard and an ambalan shelves is that cupboards have legs while ambalan shelves usually are thin, transparent or no barrier for decorations pinned on the wall. How to create the focal point can be very simple, one of them is placed as a very interesting display of objects in the middle, or in part to be seen easily. It will automatically become the focal point in question.


Ambalan Shelves could be a vocal element within a room, for example, when all the other walls plain and only one wall of ambalan shelves that are given, then this will be different and be a focal point. The rest, as it became a kind of function frame shelves of decorative elements in it, then he should not be too vocal because it would defeat the attention on the decorative elements inside.

apakah desain ambalan berpengaruh dengan desain rumah, semisal rumah itu minimalis? Mediteranian? Klasik, atau etnik? Jika memang iya, lalu apa saja yang perlu diperhatikan?

Tentunya desain ambalan harus disesuaikan dengan desain rumah, karena tidak terlihat pas jika model ambalan memiliki gaya yang sama sekali berbeda, misalnya bila kayu atau bingkai ambalan menggunakan ukiran terlalu banyak, dan mengambil bagian terlalu luas dari sebuah dinding atau ruang, maka ia bisa merusak suasana sebuah ruangan yang bergaya modern. Artinya ruangan itu tidak lagi didesain dengan gaya modern karena adanya ambalan yang penuh ukiran.

Langgam-langgam desain arsitektur atau interior bisa dimasukkan dalam desain ambalan, misalnya rumah bergaya etnik bisa menggunakan ambalan dengan ukiran gaya tradisional. Rumah dengan gaya modern bisa menggunakan ambalan dengan desain yang cenderung clean. Yang terpenting adalah, gunakan desain ambalan yang sesuai untuk tema rumah, agar tidak terasa aneh atau tidak sesuai, saat tiba-tiba ada dekorasi ambalan yang sangat berbeda tema desainnya.

bagaimana dengan warna ambalan? Warna apa yang harus ditonjolkan atau dibuat tema ruang? apakah perlu mencocokkan dengan furniture yang lainnya?

Biasanya warna yang paling disukai adalah warna dari bahan kayu atau pelapis kayu, karena terlihat sesuai untuk ruangan dengan warna cat apapun. Dalam hal ini berarti warna ambalan menyatu sebagai pelengkap dari keseluruhan skema warna ruangan. Warna ini disebut sebagai warna primer, antara lain coklat, putih, abu-abu dan hitam. Warna-warna netral ini bisa berpadu dengan baik dengan seluruh skema warna cat.

Bila ambalan digunakan untuk fungsi dekoratif yang menjadi titik perhatian utama dalam sebuah ruangan atau focal point, maka boleh saja bila warnanya dijadikan kontras dengan warna-warna lainnya, atau diberi warna yang ‘ngejreng’ agar langsung terlihat atau menarik perhatian.

banyak orang berfikir, jika menggunakan ambalan merupakan salah satu cara untuk memperluas ruang yang sempit? Bagaimana menurut Bapak?

Ada benar dan tidaknya. Ambalan bisa menjadi alternatif penyimpan benda-benda agar tidak berserakan, misalnya majalah dan mainan anak. Dalam hal ini, benda-benda yang diletakkan di ambalan cenderung ditata rapi dan menjadi elemen dekorasi, meskipun ia bukanlah benda pajangan. Yang benar adalah: kabinet built in bisa memperluas ruang yang sempit bila ia menjadi penyimpan untuk benda-benda seluruh ruangan agar tidak berserakan.

adakah luas ruang mempengaruhi besar kecilnya sebuah ambalan?

Betul, ambalan harus didesain dengan dimensi yang cukup sesuai untuk seluruh ruangan, bila tidak akan terlihat tidak sesuai. Pada ruangan yang sangat besar, ambalannya tidak mungkin hanya kecil saja, sehingga sebaiknya besar pula ukurannya relatif dengan luas ruangan atau dindingnya. Ambalan yang ukurannya kecil untuk sebuah ruang tamu kecil sudah cukup menarik perhatian, hal ini karena ukuran ruang juga kecil sehingga ambalan kecil saja sudah terlihat menonjol.

adakah jenis-jenis bahan ambalan selain dari kayu? atau sejenisnya? Berikan contoh dan jelaskan?

Kaca sering digunakan sebagai material untuk membuat ambalan, baik keseluruhan ataupun hanya sebagian dan dikombinasikan dengan kayu. Bahan lainnya seperti bahan untuk membuat furniture pada umumnya, terdapat ambalan yang dibuat dari rangka besi batangan atau besi hollow, alumunium, kaca cermin, dan sebagainya.

Will the design of ambalan shelves influent the design design of houses, such as modern style house? Mediterranean? Classical, or ethnicity? If that is so, then what need to be considered?


Obviously the design of ambalan shelves should be adjusted to the house design, because it does not look right if the shelves have completely different styles, for example, when wood carving or a frame shelves using too much, and take part too wide of a wall or room, then he could distract the atmosphere a room in a modern style.

Google search result for ‘shelves’

Architecture Styles or interior design can be inspiration in the design of shelves, for example, ethnic-style house can use the shelves with a fine traditional style. Houses with a modern style can use the shelves with a design that tends to be clean look. The important thing is, use the appropriate shelves design for the theme of house, so it will not be strange or inappropriate, when suddenly there was a very different shelves decor design theme.




how to color the shelves? What color should be used? whether to match with other furniture?


Usually the most desirable color is the color of wood or wood coatings, because it seemed appropriate to any room with color paint. In this case means integrated shelves colors to complement the overall color scheme of the room. This color is called the primary colors, including brown, white, gray and black. Neutral colors can be blended well with all the paint color scheme.


When the shelves are used for decorative functions which become the main focal point in a room, then the color should be used only when contrasted with other colors, or colors that are given ‘strong’ to be directly visible or attract attention.


many people think, if using shelves is one way to make narrow rooms feel more spacious? How do you think?


It is true and not. Shelves can be an alternative storage objects to be more organized, such as magazines and toys. In this case, objects are placed on shelves tend to be neatly arranged and decor elements, although it is not a display object. The truth is: built-in cabinet can expand a narrow space when it became a storage for objects to be more organized throughout the room.


Does size of shelves matters?


Yes, shelves should be designed with dimensions suitable enough for the entire room, or it could be seen as being inappropriate. In a very large room, the shelves will not be possible just a little dimension, so we recommend the relative size of the space to the walls. Small shelves in a small room is enough to attract attention, this is because the size is also small so the shelves just stand out.


is there any types of materials other than wood shelves? or the like? Give examples and explain?


Glass is often used as material for making shelves, either whole or just part and combined with wood. Other materials such as materials for making furniture in general, there are shelves that are made from iron frame or metal hollow rod, aluminum, glass mirror, and so forth.

________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.