Monthly Archives: Mei 2014

[buku teori] Sejarah Arsitektur; Sebuah Pengantar oleh Setiadi Sopandi.

astudioarchitect.com Siapa yang sekarang membaca sejarah? Pentingkah untuk membaca sejarah? Membaca dalam arti menarik pelajaran dari masa lalu untuk masa kini dan masa depan. Belajar sejarah bukan berarti menghafal kejadian-kejadian, namun lebih kepada membaca fenomena dan menarik kesimpulan untuk arsitektur yang lebih baik. Barangkali ini yang hendak diantarkan oleh Setiadi Sopandi melalui buku ‘Sejarah Arsitektur; Sebuah Pengantar’.

//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Buku ini merupakan buku sejarah yang tidak ditulis berdasarkan perjalanan waktu atau ketokohan, namun membahas lebih jauh kepada tipologi bangunan dan perkembangannya. Kita bisa membaca adanya 4 bagian arsitektur yaitu

  • Arsitektur gundukan dan tumpukan, semacam kubur, piramida, bentang alam, ruang dan puncak, stupa, candi dan sebagainya. 
  • Tiang dan Balok. Merupakan jenis arsitektur yang menggunakan konstruksi tiang dan balok seperti yang ada di Asia dan Austronesia banyak menggunakan jenis konstruksi ini. 
  • Busur dan Kubah, merupakan arsitektur yang mengandalkan pada kekuatan batu, bata atau massa, contohnya adalah bangunan-bangunan di Romawi, seperti colosseum dan gereja-gereja, serta masjid. 
  • Geometri dan teori. Ini merupakan masa dari berbagai teori yang beragam dan mempengaruhi arsitektur dari segi filsafat desain maupun hasil akhirnya. 

//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Berikut ini kutipan dari buku tersebut:
Sejauh ini sudah ada beberapa tulisan mengenai sejarah arsitektur maupun teori atau metode perancangan arsitektur yang dihasilkan didalam negeri, namun kebanyakan akhirnya menemui hambatan hambatan dalam menjembatani ranah wawaan dan pemahaman mahasiswa menuju ranah keterampilan yang diajarkan di studio perancangan arsitektur. Hal ini ditambah dengan pertanyaan-pertanyaan reflektif yang belum terpuaskan. Diantaranya mengenai apa peran dan hubungan praktik dan sejarah arsitektur yang ada di suatu tempat atau negara tertentu dengan wacana dari sejarah arsitektur di dunia. Bagaimana pengetahuan mengenai sejarah arsitektur di dunia memengaruhi dan dipengaruhi oleh berbagai gagasan dari praktik membangun disuatu tempat tertentu; bagaimana sebah gagasan arsitektural dipersepsikan sekelompok masyarakat tertentu namun berbeda bagi kelompok masyaraakt lain; bagaimana gagasan itu berkembang, menyebar, maupun dilupakan orang.

Kemungkinan lain adlah kegamangan posisi kajian sejarah dan teori arsitektur terhadap praktiknya. Adakalanya sejarah dan teori arsitektur belum dapat secara sempurna membedakan dirinya dari kajian sejarah dalam ilmu ilmu sosial budaya, dan mungkin masih dianggap sebagai sebuah cabang ilmu sejarah atau ilmu sosial budaya yang pada hakikatnya mencoba menelaah obyek arsitektur (bangunan, interior, kota lanskap) dari sudut pandang kontekstual (kondisi sosial, politik, budaya, ekonomi, estetika, geografi, topografi, klimatologi, dan lain lain) tanpa berusaha memosisikan diri kedalam peran perancang didalam konteks tersebut.

Kemungkinan lainnya adlah anggapan bahwa pendidikan perancangan (desain) adalah pendidikan yang melulu membahas isu isu kontemporer bahkan futuristik, sehingga konteks sejarah dianggap tidak lagi relevan. Seringkali topik teori bahkan diberikan secara terpisah tegas dengan topik sejarah sehingga mematikan hubungan dan relevansi kajian sejarah dengan aktivitas perancangan.

Bahkan selalu ada kecenderungan pengajar teori dan sejarah arsitektur tenggelam dalam suatu teori atau gagasan atau periode sejarah tertentu dan mengajarkannya seperti sebagai moralitas atau idealisme bagi perancangan. Kekaguman berlebihan pada suatu gagasan, lokalitas, ataupun arsitektur pada periode tertentu secara belebihan tentunya mengakibatkan sempitnya wawasan. Kekaguman berlebihan pada suatu obyek ataupun subyek menghilangkan daya kritis dan potensi pengetahuan didalamnya.

Hambatan hambatan semacam ini seringkali menghasilkan langkah yang tidak tepat sasaran menjadikan materi teori dan sejarah kembali sebagai gincu pendidikan arsitektur ataupun sebagai bahasa sandi penuh misteri yang tidak mudah dimengerti oleh kebanyakan mahasiswa maupun awam. Upaya menjembatani kesenjangan teori dan aktivitas perancangan juga dapat berujung pada salah kaprah dan semakin menambah kebingungan. Misalnya dengan menugasi mahasiswa menerapkan dan meramu langam arsitektur tertentu pada studio perancangan arsitektur tentunya semakin mengaburkan tujuan utama pengajaran teori dan sejarah arsitektur. Pendekatan formalistik dari penggunaan jargon jargon puitis tertentu misalnya dengan mengaplikasikan bentuk bentuk dan mengasosiasikannya dengan berbagai muatan simbolik pada karya karya perancangan – juga merupakan slah satu gejala yang lazim diloloskan begitu saja untuk dicerna oleh masyarakat luas.

Maka dari itu pendidikan perancangan arsitektur di Indonesia seyogyanya menempatkan kembali pengajaran teori dan sejarah pada posisinya yaitu menjadi dasar peletakan berbagai perangkat dan pandangan dasar sebagai bekal keterampilan analitis untuk terlibat dalam perancangan arsitektur. Pengajaran teori dan sejarah seyogyanya menampilkan dan menghasilkan model model atau kasus kasus lintas konteks sehingga kemudian mahasiswa diharapkan untuk merefleksikan berbagai model atau kasus tersebut dalam kasus kasus perancangan dan memiliki pilihan pilihan yang luas dan bernas.

______________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2014 astudio Indonesia.
All rights reserved.

6 Prinsip atap yang sejuk

astudioarchitect.com Atap adalah bagian bangunan yang salah satunya adalah menjadi penangkal untuk hawa panas yang menyengat. Terdapat beberapa prinsip yang bisa digunakan dalam merancang atap yang sejuk, selain yang sudah saya tuliskan melalui berbagai artikel di astudio. Untuk lebih memberikan informasi menyeluruh dan tepat guna, artikel ini saya harap bisa memberikan tips untuk prinsip atap yang sejuk.

//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

1. Usahakan atap memayungi sebagian besar bangunan. Atap yang dimaksud disini adalah jenis atap miring yang biasanya dibuat secara konvensional menggunakan penutup atap genteng. Sebenarnya atap dak juga sudah lazim digunakan. Namun dari banyak proyek yang sudah saya tangani, atap dak beton terasa kurang dingin karena atap ini langsung meneruskan panas ke bagian bawahnya, apalagi apabila tanpa menggunakan plafon. Karena itu saya lebih menyarankan menggunakan atap konvensional atau atap miring baik dengan konstruksi kayu atau lainnya.

Dalam merencanakan bentuk atap, tentunya kita juga memperhatikan kesan bangunan yang ingin dicapai. Jenis arsitektur yang tropis akan memperhatikan dengan baik bahwa bangunan harus dapat menangani faktor alam berupa iklim yang tropis. Karena itu bentuk atapnya menyesuaikan dengan bentuk yang benar-benar sesuai. Gaya modern yang banyak diusung oleh perumahan dan ruko saat ini juga seringkali kurang memperhatikan masalah iklim dan penanganan yang tepat. Akibatnya adalah bagian dalam rumah menjadi lebih panas dan harus mengandalkan AC yang banyak.

2. Gunakan sudut kemiringan atap yang tinggi serta plafon yang tinggi
Kemiringan atap juga menentukan berapa volume ruang dibawah atap (diatas plafon) yang tercipta dari sebuah desain atap. Kemiringan diata 35derajat merupakan kemiringan yang baik, dan bila lebih dari itu biasanya akan menambah ruang dibawah atap, misalnya dengan kemiringan 45 bahkan 60derajat seperti rumah-rumah jaman kolonial Belanda. Dengan cara ini bagian dalam rumah akan menjadi lebih sejuk tanpa menggunakan AC.

//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
3. Adanya lubang dibawah atap bisa menurunkan suhu dibawah atap dan diatas plafon.

Ini adalah rahasia umum rumah-rumah lama, bahwa lubang pada plafon dibutuhkan agar udara panas didalam plafon bisa mengalir keluar, dan dengan demikian akan mendinginkan bagian dalam plafon sebelum panas sempat turun kebawah. Tentunya untuk plafon yang berlubang ini perlu ditutup misalnya dengan kasa nyamuk yang perlu dibersihkan secara berkala.

4 Aksen seperti atap dak bisa digunakan untuk sebagian kecil atap.
Saya paham bahwa desain yang berkembang saat ini kadang memberikan tuntutan yang lebih dari segi tampilan bangunan. Terlebih untuk gaya arsitektur modern murni, seringkali menggunakan atap dak. Namun pendapat pribadi saya sepertinya tetap pada atap miring adalah jenis atap terbaik untuk rumah karena adanya ruang dibawah atap dan juga kesesuaiannya untuk memayungi bangunan dari panas dan hujan. Dewasa ini karena atap dak makin populer, maka biasanya desain rumah memiliki sedikit aksen bagian yang memiliki atap dak beton. Biasanya dalam desain saya akan menggunakan sedikit atau sebagian atap dak beton sebagai aksen, dan akan bagus atau tidak terlalu terasa mengganggu rumah dari segi suhu panas bila dipakai untuk bagian tertentu misalnya carport, gudang, kamar mandi atau bagian lain yang tidak dihuni dalam jangka lama.

5. Gunakan kanopi untuk bagian tambahan seperti teras dan balkon.
Kanopi ibaratnya seperti topi, yang digunakan untuk bagian-bagian tertentu seperti teras, balkon atau dibagian atas jendela, biasanya terdapat kanopi baik itu kanopi dari bahan cor beton, besi dan polikarbonat, atau kanopi dengan bahan kayu dan genteng. Kanopi ini merupakan tambahan untuk memayungi bagian-bagian yang perlu atau bisa terekspos sinar matahari atau hujan, seperti teras, jendela dan pintu. Kanopi juga memberikan pembayangan pada area-area tersebut agar lebih dingin.

6. Tambahan naungan seperti pergola bisa membantu lebih sejuk.
Pergola atau naungan jenis lain bisa digunakan juga untuk menambah kesejukan dan mengurangi panas disekitar bangunan rumah. Pergola dan naungan akan memberikan pembayangan agar perkerasan (lantai yang disemen, dikeramik atau ditutup) bisa lebih dingin. Ini juga akan memberikan kontribusi yaitu udara akan lebih dingin.

______________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2014 astudio Indonesia.
All rights reserved.

Prinsip mendesain: Simetri dan Asimetri dalam rancangan ruang

astudioarchitect.com Bentukan dari berbagai unsur disebut komposisi. Komposisi yang baik menghasilkan harmoni yang baik. Membuat komposisi yang baik barangkali seperti membuat adonan roti yang enak, dimana bahan-bahan dan bumbunya dalam takaran pas. Dalam menata ruang misalnya, perlu diperhatikan beberapa karakter komposisi.

Photo by Decor8, CC lisence. 

//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Simetri
Merupakan tatanan komposisi yang seimbang, biasanya kanan dan kiri. Tatanan simetri menimbulkan perasaan tenang dan berwibawa, karenanya banyak dipakai untuk tatanan ruang-ruang formal seperti dalam ruang pemerintahan. Tatanan simetri bila dipakai dalam ruangan rumah tinggal, dapat menimbulkan suasana yang formal, misalnya seperti dalam rumah-rumah bergaya arsitektur klasik.

Tatanan sebuah ruang makan yang simetris atau seimbang. Disini memang tidak seluruhnya simetris, namun secara keseluruhan memiliki tatanan simetris yang terlihat cukup formal. (foto; Probo Hindarto. Lokasi; rumah di Puncak Tidar. Arsitek; Yoyok Sudibyo)

Sesuatu yang simetris sering menimbulkan kesan tertata rapi dan protokoler. Dalam ruang-ruang seperti ruang tamu, ruang makan dan ruang keluarga, tatanan simetri juga dapat menimbulkan kesan tenang yang membuat anggota keluarga dan tamu bersikap lebih hati-hati. Karenanya tatanan simetris seperti ini digunakan, misalnya pada waktu jamuan makan malam yang formal dan sopan.

Pada tampilan sebuah rumah tinggal, tatanan simetris biasa digunakan untuk rumah-rumah bergaya klasik atau Mediterania. Hal ini karena dari unsur gaya yang diusung dari tempat asalnya di Eropa seringkali menggunakan tatanan simetris. Gaya arsitektur modern atau minimalis tidak banyak menggunakan tatanan simetris, karena bentuk-bentuk yang digunakan lebih bebas.

Tatanan simetris pada tampilan rumah tinggal mengesankan kesan yang sama yaitu formalitas dan keseimbangan. Bentuk simetris semacam ini menunjukkan kesan wibawa yang besar, karenanya sesuai bagi mereka yang menginginkan kesan mewah dan glamour.

//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Bentukan dari berbagai unsur disebut komposisi. Komposisi yang baik menghasilkan harmoni yang baik. Membuat komposisi yang baik barangkali seperti membuat adonan roti yang enak, dimana bahan-bahan dan bumbunya dalam takaran pas. Dalam menata ruang misalnya, perlu diperhatikan beberapa karakter komposisi.

Asimetris

Tatanan komposisi asimetris digunakan untuk kesan yang lebih dinamis dan bebas, dan merupakan lawan dari simetris. Arsitektur modern hampir selalu menggunakan tatanan asimetris atau tidak simetris dalam menata ruang-ruang maupun dalam menampilkan façade. Biasanya komposisi asimetris mengandung unsur seni dari gubahan massa. Misalnya; penataan perabot yang asimetris membutuhkan perasaan yang peka terhadap komposisi (penataan ruang).

Penataan hiasan dinding yang asimetris memerlukan kepekaan terhadap citarasa seni, sehingga menimbulkan komposisi yang menarik untuk dilihat.

Ketika tidak ada unsur simetri atau keseimbangan, maka yang muncul adalah asimetri. Disini gubahan bentuk dan bagaimana komposisi dari masing-masing unsur membentuk kesan ruangan.
(grafik 3D oleh astudio, proyek rumah di Bekasi)

Penampilan rumah dengan komposisi asimetris juga memiliki efek dinamis, karena unsur-unsur seperti garis, bidang dan massa ditata dengan bebas. Inilah mengapa bangunan-bangunan modern untuk resort biasanya ditata dengan pendekatan modern yang bebas dan dinamis, karena mencerminkan jiwa yang merdeka. Hal ini juga ditunjang oleh berkembangnya berbagai jenis material baru sehingga banyak sekali kemungkinan material dapat digunakan untuk membuat bentuk-bentuk baru.

Mendesain ruangan dengan komposisi simetris dan asimetris

Agar ruangan lebih dinamis, tatalah dengan komposisi asimetris. Komposisi asimetris menimbulkan kesan berjiwa muda dan bebas. Untuk dinding kosong dalam rumah, berbagai pernak-pernik dapat ditata dengan komposisi asimetris untuk menambah daya pikat seninya. Gunakan feeling (perasaan) saat menata dekorasi berbagai pernak-pernik dalam rumah sehingga terkesan indah. Mari kita simak dua contoh ruangan yang sama dengan komposisi yang berbeda.

______________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2014 astudio Indonesia.
All rights reserved.

5 Pertanyaan dan Jawaban untuk Ruang Kerja di Rumah

astudioarchitect.com Beberapa pertanyaan dan jawaan berikut ini adalah hasil wawancara dengan narasumber Probo Hindarto dari astudio, untuk tabloid Bisnis Indonesia kolom property. 1. Hal seperti apa saja yang sekiranya perlu diperhatikan saat mendesain ruang kerja yang nyaman di rumah? Ruang kerja biasanya membutuhkan kondisi khusus terkait dengan kegiatan didalamnya. Biasanya ruang kerja dirumah harus dipisahkan dari ruang-ruang untuk keluarga, dan bila bisa sekalian dipisahkan dari rumah induk atau rumah utama. Tingkat kenyamanan bisa dipengaruhi beberapa hal, seperti ruangan yang nyaman dalam arti suhu, kelembaban, pemandangan, akses masuk keluarnya, dan sebagainya. Nyaman juga dalam arti penataan ruangnya cukup enak untuk bekerja, sesuai dengan alur aktivitas kerja, dan furniture yang digunakan tidak membuat cepat lelah atau kurang nyaman.

//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

2. Posisi yang baik untuk dijadikan ruang kerja, saat di rumah, sebaiknya di sebelah mana/ posisi yang bagus bagaimana?

Posisi ruang kerja yang baik sebaiknya dipisahkan dari ruang-ruang untuk peruntukan keluarga, baik dengan tembok, partisi, atau jarak. Posisi yang baik untuk ruang kerja biasanya ditentukan oleh hubungan ruang kerja dengan kebutuhan untuk menerima tamu. Bila harus menerima tamu atau customer, sebaiknya diposisikan ditempat yang mudah dijangkau dari luar. Akses khusus biasanya diperlukan menuju ke ruang kerja dari luar rumah, terutama apabila ruang kerja dikunjungi oleh orang-orang lain yang bukan keluarga, misalnya pekerja atau orang yang ingin menggunakan jasa atau membeli barang. Hal ini untuk menghindari ruang kerja bercampur kegiatannya dengan kegiatan keluarga sekaligus tetap menjaga privasi dari pemilik rumah dan keluarganya.

3. Perlu Ada kamar tersendiri atau tidak? Kenapa?

Sebaiknya menggunakan ruang tersendiri, karena ini penting untuk menjaga kegiatan bekerja menjadi terpisah dari kegiatan keluarga. Biasanya apabila bercampur akan mengakibatkan kondisi kerja kurang terfokus. Dalam hal ini dibutuhkan pengertian dari anggota keluarga lainnya bahwa pekerjaan membutuhkan konsentrasi dan fokus sehingga bila bekerja dirumah adakalanya perlu dibatasi pula dari kegiatan keluarga, baik secara ruangan maupun secara waktu bekerja.

Bila ada karyawan, maka kebutuhan untuk membuatkan tempat atau ruang tersendiri menjadi sangat penting, dengan demikian privasi keluarga menjadi lebih terjaga. namun bila tidak memerlukan karyawan, misalnya untuk bekerja secara freelance dari rumah, cukup menggunakan ruangan tersendiri.

Lokasi yang baik untuk ruang kerja dirumah misalnya; ruang di bagian depan atau samping rumah, atau lantai atas, atau semi basement.

//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
4. Biar terkesan rapi dan tidak berantakan, apakah ada material tertentu yang sebaiknya digunakan atau tidak?

Yang paling penting dalam penataan ruang kerja adalah organisasi barang dan bagaimana cara bekerja dalam ruangan tersebut. Ini tidak sama antara satu jenis pekerjaan dengan pekerjaan lainnya. Seorang penulis lepas mungkin hanya memerlukan satu meja dengan komputer, sedangkan seorang pengrajin misalnya, memerlukan ruang yang luas untuk berkreasi. Seorang arsitek membutuhkan meja gambar dan meja kerja, serta ruang untuk menerima tamu atau klien. Seorang dokter membutuhkan ruang tunggu dan ruang periksa.

Cara bekerja akan menentukan besar ruang yang dibutuhkan, benda apa saja yang dibutuhkan, seperti meja kursi, lemari dan sebagainya. Pekerjaan yang menggunakan kertas-kertas sering membutuhkan tempat untuk menyimpan dan mengorganisasikan file. Hal ini bisa diselesaikan dengan menggunakan kabinet dan penyimpan yang sesuai. Beberapa jenis pekerjaan memerlukan perkakas yang lengkap sehingga membutuhkan penyimpanan yang teliti, seperti bekerja dengan mesin-mesin.

Cara terbaik untuk menghindari ruang kerja berantakan adalah mendesain bagaimana mewadahi kebutuhan bekerja baik aktivitas maupun peralatannya, kemudian mendesain perabot yang baik. Hal ini dicapai dengan membuat dafta kegiatan dalam bekerja, peralatan yang digunakan dan cara menyimpannya. Jangan lupa bahwa aktivitas tersebut harus juga didukung oleh bukaan atau pencahayaan dan penghawaan alami yang baik, bila tidak menggunakan AC.

5. Soal pencahayaan bagaimana? Apakah ada yg perlu diperhatikan juga?

Pencahayaan dalam ruangan sangat penting apalagi untuk ruang bekerja. Biasanya ruang bekerja yang baik memiliki pencahayaan yang baik pula, dalam arti yang pertama adalah cukup penerangannya. Penerangan bisa penerangan dari sinar matahari yang memantul atau menyebar, dan dari penerangan buatan. Khusus untuk penerangan buatan sebaiknya dirancang untuk terintegrasi dengan desain interior yang baik furniturenya.

Yang sangat penting adalah cukup terang untuk bekerja. Jenis pekerjaan tertentu membutuhkan penerangan yang lebih banyak seperti bekerja dengan mesin atau detail yang kecil. Adapun pencahayaan yang sifatnya dekoratif bisa juga diaplikasikan untuk ruang kerja yang membutuhkan hal ini, misalnya kantor arsitek. Kantor arsitek yang representatif dapat ditunjang juga dengan pencahayaan buatan yang baik.

Berhubungan dengan poin-poin diatas, ruang kerja harus dibuat agar representatif bagi penggunanya, serta mendukung penggunanya untuk bisa bekerja secara maksimal. Cara mencapainya bisa bermacam-macam, diantaranya yang terpenting adalah memperhatikan bagaimana karakter pekerjaan yang bersangkutan, dimana ada jenis pekerjaan yang membutuhkan bertemu atau bekerja dengan banyak orang, dan lainnya bekerja sendiri. Ada pula pekerjaan yang membutuhkan peralatan lumayan banyak, dan ada pula yang hanya sedikit.

Untuk ruang bekerja yang baik, usahakan untuk memiliki semacam fasilitas rekreatif, seperti kolam ikan didekat ruang kerja untuk dinikmati saat beristirahat. Penunjang lainnya seperti taman, kondisi bangunan atau ruangan yang baik, serta tentunya berfungsi sesuai dengan jenis pekerjaan yang bersangkutan.

______________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2014 astudio Indonesia.
All rights reserved.

Sistem dinding styrofoam + wiremesh kawat pengganti dinding konvensional

astudioarchitect.com Setelah memuat artikel tentang struktur dinding styrofoam dengan penguat wiremesh kawat besi dalam artikel ini, pada kesempatan berkunjung ke Indobuildtech tempo bulan saya mendapati penyedia panel konstruksi styrofoam ini. Booth M-Panel ini cukup menyita perhatian dan pertanyaan-pertanyaan dari pengunjung. Sistem yang tergolong baru ini merupakan sistem yang tidak baru, namun masih jarang yang menyediakan panel styrofoam pengganti dinding konvensional ini.

//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Teknik pemasangan M Panel dijelaskan lebih cepat dibandingkan dengan material konvensional dan secara struktural dapat menahan beban dan memiliki insulasi suhu dan suara yang baik. Dari informasi website MPanel menyebutkan bahwa material ini aman untuk kesehatan dan dapat mencegah tumbuhnya jamur dan mikroorganisme. 

Pada dasarnya sistem ini menggunakan styrofoam khusus sebagai bahan pengisi yang diklaim tidak dapat meneruskan api dan lebih kuat daripada styrofoam biasa, serta menggunakan wiremesh (rangkaian kawat) untuk dicor dengan beton. Wiremesh tersebut merupakan galvanized steel yang merupakan material tahan karat sehingga bila dicor tidak akan berkarat didalam. Pengecoran dilakukan di bagian luar dinding yang akan membuat komposit beton bertulang.  

//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Inilah penampakan bagian dalam berupa styrofoam ditambahkan sistem wiremesh yang akan disemprot dengan mortar. Dari pondasi hingga ke atap bisa dibuat dengan sistem ini. Sistem ini sudah terbukti kuat sebagai sistem pengganti tembok bata konvensional. Sayangnya pada saat kami mendatangi booth ini kami belum mendapatkan informasi kontak untuk sistem yang menarik ini.

informasi yang dari website MPanel:

Sistem konstruksi MPANEL adalah berdasarkan serangkaian panel-panel EPS (Expanded Polystryene) dan jaring kawat baja yang di galvanized (agar tidak berkarat). Bentuknya telah didesain khusus untuk digunakan dengan plaster tradisional atau struktural (spritz beton) yang dilakukan setalah pemasangan panel di lokasi proyek.
MPANEL menyediakan sistem panel-panel modular siap pakai untuk pemasangan yang lebih cepat dibandingkan dengan sistem konvensional. Sistem MPANEL memenuhi fungsi struktural dan fungsi daya tahan beban, menawarkan daya tahan yang tinggi terhadap suhu dan kebisingan serta menyediakan beragam jenis bentuk dan model untuk memberikan fleksibilitas dalam penentuan desain.

Komponen dasar MPANEL :Polyfoam di bagian tengah. Bahan tersebut tidak beracun, tidak berbahaya, tidak mudah terbakar, dan tidak memiliki bahan kimia aktif. Bahan tersebut dapat didesain dengan kepadatan dan ketebalan yang berbeda tergantung daripada jenis panel yang akan digunakan. Density bervariasi mulai dari 15-35 kgf/m3, dengan ketebalan 40-320mm.
Jaring/net kawat baja yang telah di welding, terbuat dari kawat baja yang telah di galvanis yang diletakkan di kedua sisi panel polyfoam dan saling terhubung satu dengan yang lain nya. Diameter kawat yang digunakan bervariasi mulai dari 2,5 – 5mm, dengan kekuatan tarik >600MPa. 

Bahan bangunan ramah lingkungan saat ini sangat dibutuhkan untuk menjaga generasi masa depan yang menjadi tujuan mengurangi konsumsi energi agar terciptanya bumi yang nyaman. Penggunaan bahan bakar fosil yang tidak terkendali dalam menempatkan pasokan energi membuat polusi udara, emisi gas rumah hijau semakin meningkat dan juga kualitas hidup menjadi beresiko.

Teknologi EPS : Bahan bangunan ramah lingkungan

Expanded Polystyrene System (juga dikenal sebagai EPS), pada kenyataannya adalah produk yang ramah lingkungan :

  • SAFE : tidak melepaskan zat-zat beracun dan berbahaya serta benar-benar tanpa efek samping. Tanpa bahan chlorofluorocarbons (CFC) atau hydrochlorocarbons (HCFC). Selanjutnya, karena tidak mengandung bahan organik, menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan jamur. Memiliki karakteristik mekanik dan termal untuk bangunan. Tidak mengalami kerusakan permanen jika terkena uap atau kelembaban.
  • Recycleable: tidak ada bahan limbah yang dihasilkan selama produksi dan proses produksi untuk MPANEL bertujuan untuk mengoptimalkan potongan, dan meminimalisir limbah. Setiap sisa EPS sisa daur ulang secara langsung di Pabrik Produksi.
  • NON-Toxic: Tidak menciptakan efek alergi dan tidak merusak kesehatan untuk mereka yang memproduksi atau mengerjakannya.
  • SELF-Extinguishing: EPS yang digunakan sebagai bahan MPANEL dapat meredam kebakaran, materialtidak menghasilkan api, juga tidak merambatkan kebakaran.

Biaya lingkungan dari hasil produksi Expanded Polystyrene sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah energi yang disimpan sebuah bangunan yang menggunakan produk MPANEL.

  • Energi bersih adalah energi yang tidak dikonsumsi.
  • Dengan teknologi dari MPANEL memberikan jaminan :
  • Struktur dengan isolasi suhu mulai dari fondasi dasar.
  • Dinding yang tersambung satu sama lain tanpa terputus dalam suatu konstruksi.
  • Penghapusan total penghantar panas.
  • Insulasi keseluruhan pada lantai dan atap pada intrados.
  • Dinding struktur, juga dengan lapisan isolasi ganda.
  • Saluran yang terisolasi didalam dinding panel.

Pencapaian yang diberikan dari sistem MPANEL:

  • Mengurangi pertukaran panas dengan bagian luar.
  • Hemat energi.
  • Pengurangan emisi CO2 dan lingkungan serta polusi atmosfer.
  • Manfaat bagi lingkungan
  • Penghematan dari segi ekonomi.

Sebuah isolasi suhu yang baik memungkinkan untuk membagi penggunaan energi dan emisi polusi yang dihasilkan dari sistem pemanas dan / atau AC.

Info Marketing 

Apartment Modern Golf Red Tower
Blok SR No.23 – Kota Modern
Tangerang 15117
Telp : 021-7071-7378 / 021-5578-0589
email : info@mpanelindonesia.com

______________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2012 astudio Indonesia.
All rights reserved.