Monthly Archives: Februari 2013

Tentang Bangunan Komersial yang Baik

astudioarchitect.com Bangunan untuk usaha memerlukan desain yang khusus agar tidak tampil ‘sekedar’, dimana terdapat bangunan-bangunan usaha tertentu yang memerlukan estetika lebih. Bisnis yang berkenaan dengan pelayanan kepada banyak orang lebih memerlukan desain yang memberi kesan bagi mereka yang menggunakan jasanya. Bangunan semacam gerai dan counter, restoran, kafe, dan sebagainya merupakan contoh bangunan yang perlu desain arsitektur dan interior yang mendetail dan menyeluruh.

<!– google_ad_client = "pub-6839243879103232"; /* astudio post 468×15, created 20/05/10 */ google_ad_slot = "2860787264"; google_ad_width = 468; google_ad_height = 15; //

Kebutuhan utama dari bangunan usaha baik dagang atau jasa biasanya adalah agar dapat menarik perhatian pengunjung atau pengguna layanan dan pembeli barang. Terdapat beberapa elemen bangunan yang dapat ditambahkan untuk memperkuat kesan dan penetrasi kepada pengguna jalan tanpa terlalu terlihat beriklan. Pandangan kearah bangunan menyajikan facade yang menarik serta membuat fungsi bangunan terlihat jelas. Jendela dan bukaan dapat memberikan kesan transparan yang memperlihatkan aktivitas didalam bangunan untuk memberi sedikit informasi visual tentang kegiatan didalam bangunan bagi pengguna jalan yang lewat.

<!– google_ad_client = "pub-6839243879103232"; /* astudio post 200×200, created 20/05/10 */ google_ad_slot = "3926784136"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; //
Lebih banyak kaca atau dinding transparan akan memberikan lebih banyak informasi bagi pengguna jalan, hal ini dibutuhkan misalnya untuk gedung pelayanan, display dan gerai barang seperti baju, HP, mebel, dan sebagainya. Sedikit banyak informasi visual dari melihat melalui jendela atau pintu transparan atau terbuka ini penting untuk membuat pengguna jalan sedikit mengerti fungsi bangunan komersial.

Jangan ragu untuk membuat kanopi atau terasan, balkon, dan sebagainya untuk memperkuat kesan bangunan yang ramah. Bangunan komersial tidak harus selalu tampil sangat fungsional, namun ditambahkan dengan kesan yang nyaman dapat pula memberi kontribusi kesan yang ramah. Grafik dan desain arsitektur sebaiknya dikombinasikan pada saat proses desain bangunan dan jangan dianggap bahwa unsur grafik seperti nama perusahaan atau nama gedung atau nama restoran merupakan hal yang terpisah dari bangunan. Unsur grafik sebaiknya dibicarakan dengan arsitek dan interior designer agar desain arsitektur dan interior yang dibuat dapat selaras dengan grafik dan logo usaha.

Bagi tempat usaha yang sifatnya cenderung ke ‘lifestyle’ building seperti restoran, kafe, pusat pelayanan, dan sebagainya akan lebih baik bila bangunan berada di site atau lahan yang representatif, misalnya memiliki pandangan kearah lingkungan yang menarik, dengan pepohonan, taman dan sebagainya. Bila bangunan usaha tidak memiliki pandangan kearah alam, maka alam dapat dihadirkan melalui penataan taman dan pembuatan kolam-kolam yang estetik.

Bangunan yang ‘lifestyle’ building tersebut juga dapat memanfaatkan ruang transisi dalam dan luar ruangan seperti teras dan selasar yang dapat digunakan beraktivitas juga, misalnya kafe yang ‘meluber’ kearah jalan, dengan harapan dapat menjadi ruang luar yang nyaman juga. Tentunya desain seperti ini harus dibarengi dengan penataan dan ‘shading device’ yang baik. Kanopi, atap terbuka, membran layar, kisi-kisi, dan sebagainya dapat ditambahkan untuk memberi perlindungan dari panas matahari.

Bangunan komersial tidak harus tampil dingin, namun juga memberikan kontribusi kepada lingkungannya dengan menjadi elemen visual yang membentuk kesan keseluruhan jalan. Jangan berhenti dengan membuat bangunan komersial yang fungsional saja, namun tambahkan dengan memberikan visual yang menarik, setidaknya agar bangunan komersial dapat terlihat menarik dan ‘menggoda’, merupakan awal yang baik untuk memberi kesan manis kepada pengguna jalan. Sedapat mungkin hindari bangunan komersial yang penuh dengan iklan, karena iklan dapat mengganggu visual kota.

______________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2012 astudio Indonesia.
All rights reserved.

Rumah Murah

astudioarchitect.com [pustaka buku rumah] Rumah Murah dengan kesan yang tidak murahan, barangkali merupakan ide banyak orang di negeri dimana membangun rumah masih terasa mahal bagi banyak orang. Ide membangun dengan material pabrikan yang semakin mudah ditemukan juga memberi dorongan banyak arsitek dan desainer maupun perusahaan pembuat rumah instan menggali banyak kemungkinan untuk mengembangkan rumah dengan material prefab dan proses membangun prefab. Tampaknya ide ini juga ditangkap dengan baik oleh tim Seri Rumah Ide (SRI) dengan buku ‘Rumah Murah’nya.

<!– google_ad_client = "pub-6839243879103232"; /* astudio post 468×15, created 20/05/10 */ google_ad_slot = "2860787264"; google_ad_width = 468; google_ad_height = 15; //

Kutipan: Apa Kata Arsitek Tentang Rumah Murah?

————————

Widitomo Puntohadi
“Menaati anggaran biaya, kunci penting pembangunan rumah murah.”

Seri Rumah Ide (SRI): Bisa diceritakan bagaimana Pak Widi bergabung dengan tim pembangunan rumah murah?

Widitomo Puntohadi (WP): Pada 2007-2008, saya diajak sebuah yayasan nonprofit yang mempunyai proyek pembangunan rumah pascabencana di Aceh. Pembangunan dilakukan di beberapa lokasi dengan luas setiap lokasi mencapai 20 hektare. Rumah tersebut didesain massal dan masing-masing seluas 40m2. Saat itu jatah biaya untuk membangun satu rumah sebesar 36 juta rupiah. Rumahnya sendiri merupakan rumah prefab berbahan dasar metal frame.

SRI: Dalam proses pembangunan rumah murah, pendekatan apa yang penting dilakukan?

WP: Syarat pembangunan rumah murah, pertama, pemanfaatan material dan teknologi lokal. Ini penting agar tidak ada pemborosan transportasi dan upah.

kedua, rumah murah sebaiknya berangkat dari sistem struktur dan rangka modular. Dengan efisiensi desain struktur, biaya dapat ditekan.

Yang ketiga adalah kecermatan arsitek untuk mengalkulasi jumlah material yang dibutuhkan. Arsitek harus mempunya pengetahuan mengenai variasi ukuran, jenis, desain, harga dan teknik pengaplikasian material di lapangan.

SRI: Menurut Bapak, kerjasama antara pemilik, perencana dan pembangun seperti apakah yang diharapkan dalam membangun rumah murah?

WP: Dengan ketatnya dana, RAB (Rencana Anggaran Biaya) menjadi acuan yang sangat penting. Perlu kedisiplinan untuk menaati RAB – baik oleh arsitek, kontraktor maupun pemilik rumah.

SRI: adakah kesulitan dalam membuat rumah murah?

WP: Problem yang tidak kalah rumit adalah soal tukang. Contoh kasus dengan menggunakan dinding ekspos semen, kita berharap menghemat biaya finishing.  Namun karena hal ini menuntut kerapian, bisa-bisa upah tukang yang dikeluarkan untuk semen ekspos lebih besar daripada upah mengecat.

<!– google_ad_client = "pub-6839243879103232"; /* astudio post 200×200, created 20/05/10 */ google_ad_slot = "3926784136"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; //

______________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2012 astudio Indonesia.
All rights reserved.

Hubungan Garis Sempadan dan Kesan Bangunan

astudioarchitect.com Setiap area dalam sebuah kota memiliki garis sempadan bangunan (GSB) yaitu jarak bangunan yang ditentukan dari jalan, dimana jarak GSB ini bervariasi antara satu daerah ke daerah lainnya. Terdapat beberapa GSB yang memberi dampak pada kesan dan fungsi bangunan, misalnya didaerah komersial, seringkali terdapat garis sempadan 0 meter; artinya bangunan boleh dibangun langsung dibelakang trotoar tanpa jarak masuk kedalam lahan. Pemerintah Hindia Belanda dahulu banyak menentukan area-area yang disesuaikan untuk komersial, dengan memberikan sempadan 0, sedangkan untuk area perumahan umumnya sekitar separuh dari lebar jalan.

<!– google_ad_client = "pub-6839243879103232"; /* astudio post 468×15, created 20/05/10 */ google_ad_slot = "2860787264"; google_ad_width = 468; google_ad_height = 15; //

Garis Sempadan ini menentukan bagaimana sebuah lingkungan terbentuk, yaitu kerapian muka bangunan terhadap jalan yang memberikan dampak visual bagi mereka yang melewati jalan tersebut. Jalan yang terlihat indah biasanya terdapat bangunan-bangunan rumah maupun komersial yang sesuai dengan GSB, dalam arti segaris, dan tidak ada bangunan yang terlihat ingin menonjol atau menang sendiri. Lain halnya bila untuk area komersial yang memang GSBnya 0 meter, maka memang area ini bagus untuk komersial yang sebaiknya memiliki hubungan dekat dengan pengguna jalan. 

<!– google_ad_client = "pub-6839243879103232"; /* astudio post 200×200, created 20/05/10 */ google_ad_slot = "3926784136"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; //
Hal yang cukup penting untuk diperhatikan adalah lahan parkir untuk bangunan yang memiliki sempadan dekat dengan jalan, sebaiknya lahan parkir disediakan dibagian samping atau belakang bangunan. Untuk area komersial, sangat penting untuk memperhatikan hal ini dan dimasukkan dalam peraturan tata kota yang ditegakkan agar lahan parkir tidak menyerobot jalan. Dengan cara ini maka GSB tidak merugikan hak pengguna jalan seperti kendaraan dan pejalan kaki.

Garis sempadan untuk area komersial juga dapat dirancang dengan ‘semi privat’ area untuk memberikan kesempatan digunakan untuk parkir sepeda, teras duduk, dan ornamentasi seperti pot bunga dan pohon. Di banyak kota di Eropa, cara ini efektif untuk menumbuhkan kota yang nyaman untuk pejalan kaki dan pengguna sepeda, dimana area komersial memiliki semacam teras yang dapat digunakan untuk duduk, berteduh dan sekedar menikmati kota.

Di area perumahan yang ditentukan oleh pemerintah, biasanya garis sempadan sudah ditentukan, misalnya 3m, 4m, dan seterusnya. Garis sempadan ini harus diperhatikan saat mendesain bangunan dan sebaiknya pembangunan diawasi oleh pemerintah secara ketat untuk meyakinkan tidak adanya pelanggaran GSB. Dengan cara ini maka warga dapat berkontribusi untuk menciptakan suasana kota yang baik dan tidak kacau. Disamping itu GSB dapat menjadi suatu cara agar rumah-rumah memiliki lahan terbuka hijau yaitu lahan yang tidak digunakan untuk bangunan.

GSB juga berhubungan dengan ketinggian bangunan yang diperbolehkan Pemerintah Daerah, yaitu KDB (Koefisien dasar bangunan) dan KLB (Koefisien Lantai Bangunan), yang berhubungan dengan luas lahan yang diperbolehkan dibangun hubungannya dengan ketinggian bangunan.

Kesan
Perbedaan GSB memberikan kesan yang berbeda untuk bangunan dan lingkungan.

  • GSB 0 meter (area komersial); memberikan kesan yang dekat dengan pengguna jalan yaitu kendaraan, pengguna sepeda dan pejalan kaki. Kesan dekat ini dapat memberi keuntungan berupa akses kedalam bangunan komersial yang mudah dan menguntungkan bagi pemilik bangunan komersial. Area GSB 0 meter ini banyak ditentukan pemerintah Hindia Belanda jadi saat ini agak jarang terdapat area semacam ini kecuali di area kota tua. 
  • GSB 0 meter dengan tambahan area semi privat; memberikan kesan teduh dan nyaman untuk pejalan kaki dan pengguna sepeda, karena terdapat area trotoar yang lebar dan bisa digunakan untuk perluasan area komersial namun tidak boleh digunakan untuk bangunan.
  • GSB ‘normal’ biasanya dengan jarak GSB ditentukan oleh pemerintah daerah, bertujuan untuk memberikan kesan teratur dan memenuhi kebutuhan area hijau sebagian. Biasanya area sempadan digunakan warga sebagai taman depan dan juga carport. Namun tak jarang karena tidak ditegakkan, area GSB seringkali digunakan untuk bangunan juga. Sebagai warga yang baik sebaiknya mematuhi jarak GSB ini agar bisa mendukung suasana kota yang sehat. 

______________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2012 astudio Indonesia.
All rights reserved.

Gambar desain furniture untuk proyek Jalan Semanggi Timur, Malang

astudioarchitect.com Desain furniture ini merupakan desain yang dipesan oleh salah satu klien yang rumahnya kami bangunkan di Jalan Semanggi Timur 9a Malang, dimana terdapat furniture-furniture custom yang perlu disesuaikan dengan besaran rumah dan jenis estetika rumah yang agak klasik, namun dibagian dalamnya modern. Furniture ini sudah dibuat dan selesai dipasang oleh tim astudio, yang akan kami upload pada kesempatan berikutnya di artikel astudio.

Atas: gambar desain furniture wastafel yang cukup elegan ditempatkan di sebelah ruang makan. 

<!– google_ad_client = "pub-6839243879103232"; /* astudio post 468×15, created 20/05/10 */ google_ad_slot = "2860787264"; google_ad_width = 468; google_ad_height = 15; //

Gambar desain furniture kabinet TV dengan backgroundnnya. Pada gambar rencana terlihat kurang menarik seperti ini 😛 tapi sebenarnya setelah dibuat dengan tambahan list stainless steel dan lampu-lampu terlihat cukup keren 🙂

Desain dapur yang dibuat berdasarkan ruangan yang sudah ada, sehingga menyesuaikan bentuk dapurnya, dimana sang pemilik sudah memiliki kompor Modena 5 tungku lengkap dengan oven, dengan letak tabung gas berada diluar dapur yang juga sudah kami set sedemikian rupa dengan rumah-rumahan untuk tempat tabung gas diluar dapur.

Pemilik menghendaki untuk mengisi rumah dengan berbagai furniture custom yang sesuai untuk ruangan-ruangannya, yang kebetulan juga kami rancang sejak dari awal sekali. Berikut ini desain-desain furniture yang lain dalam rumah tersebut.

Gambar desain bufet dengan pajangan dan kabinet-kabinet. Pada kenyataan di lapangan, terlihat berbeda karena disesuaikan dengan kondisi lapangan, dimana terdapat boks MCB sehingga harus disembunyikan dalam kabinet tersebut. 

Desain wardrobe ruang kamar tidur, yang dirancang untuk disesuaikan dengan kondisi ruang kamar tidur yang agak mungil, agar menyatu sebagai headboard dan lampu-lampunya juga. Pada kesempatan lain, akan kami upload foto-foto hasil dari pembuatan furniture by astudio ini. 

______________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2012 astudio Indonesia.
All rights reserved.

[galeri] Desain Interior Resto Hary-Hary, Surabaya

astudioarchitect.com [desain interior] Resto Hary-Hary Surabaya sudah terlihat cantik ketika pertama saya memasuki ruangannya, dengan bangunan khas gaya kolonial yang dipelihara sedemikian rupa, resto ini banyak melayani pengunjung dari kalangan keluarga, pengusaha dan pejabat. Kebetulan saya diundang untuk mendesain ulang interior design resto ini, bersama sang pemilik yang ternyata juga memiliki background arsitektur dan interior, sehingga mudah untuk membicarakan banyak ide bersama.

<!– google_ad_client = "pub-6839243879103232"; /* astudio post 468×15, created 20/05/10 */ google_ad_slot = "2860787264"; google_ad_width = 468; google_ad_height = 15; //

 Tampilan depan resto Hary-Hary merupakan desain rumah kolonial yang dialihfungsikan menjadi sebuah restoran dengan konsep Hindia Belanda dengan masakan Jawa dan tempo dulu beserta menu tambahan dari makanan khas Belanda.

Tujuan utama dari redesain resto ini adalah untuk mempertahankan dan memperkuat kesan bangunan kolonial dengan menambahkan banyak elemen pendukung seperti penataan meja kursi dan perubahan warna ruangan.

Pada proses desain ini kami menginventarisasi koleksi antik yang dimiliki oleh resto ini yang akan dijadikan bagian dalam desain resto yang baru. Koleksi tersebut berupa barang antik yang banyak jumlah dan macamnya. 

<!– google_ad_client = "pub-6839243879103232"; /* astudio post 200×200, created 20/05/10 */ google_ad_slot = "3926784136"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; //
Desain ini merupakan proposal desain awal, yang kemudian melalui perbincangan didapatkan desain yang sedikit berbeda.

———————————————————

Type of project:     Interior Resto design
Owner:                  Ibu Evi
Location:               Surabaya
Status:                   Design Proposal, ongoing project
Architect:               Probo Hindarto, Astudio Architect

______________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2012 astudio Indonesia.
All rights reserved.

Undangan bagi para Arsitek membuat buku karya bersama

astudioarchitect.com Saya Probo Hindarto, saya menulis buku tentang arsitektur dan interior design sudah sebanyak 7 judul, dua yang terakhir berformat buku semi majalah. Saya berminat dan menawarkan kepada para arsitek di seluruh Indonesia bila tertarik untuk berpartisipasi dalam edisi baru buku karangan Probo Hindarto dengan memasukkan karya desain arsitektur maupun interior.

<!– google_ad_client = "pub-6839243879103232"; /* astudio post 468×15, created 20/05/10 */ google_ad_slot = "2860787264"; google_ad_width = 468; google_ad_height = 15; //

Buku yang akan ditulis merupakan buku berformat majalah yang isinya tentang tips desain rumah, database desain rumah dan juga desain interior. ‘Hunian’ tidak berafiliasi dengan studio arsitektur ‘astudio’, karena merupakan media yang dapat diisi oleh semua arsitek dan merupakan galeri portofolio bersama. Buku tersebut tidak dikhususkan untuk studio arsitektur ‘astudio’ namun merupakan kumpulan karya banyak arsitek. Setiap gambar dan foto akan diberi KETERANGAN NAMA ARSITEKNYA, sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bila Anda para arsitek memiliki karya desain arsitektur seperti ‘rumah’, ‘restoran’, maupun interior seperti ‘ruang tamu’, ‘ruang keluarga’, ‘ruang makan’ atau ‘ruang tidur, dsb yang sekiranya dapat dimuat dalam edisi baru buku Probo Hindarto, dapat dikirimkan ke email astudio atau bisa juga tag saya di facebook.

Seri buku Probo Hindarto akan diterbitkan melalui jaringan toko buku Gramedia dan toko buku besar lainnya dimana dapat digunakan sebagai portofolio arsitek yang bersangkutan untuk ditunjukkan kepada calon klien.

<!– google_ad_client = "pub-6839243879103232"; /* astudio post 200×200, created 20/05/10 */ google_ad_slot = "3926784136"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; //
Bila Anda tertarik, Anda bisa mengirimkan:

  • file-file gambar / rendering / foto terbangun resolusi besar karya tersebut ke alamat email: astudioarchitect.com@gmail.com (Anda boleh mengirimkan gambar/foto dengan watermark terlebih dahulu untuk awalnya)
  • denah (boleh tanpa ukuran)

Syarat gambar / foto adalah yang asli karya arsitek/desainer (bukan milik perusahaan atau ada copyright dari orang lain/ pemesan gambar). Akan terdapat seleksi ringan dan saran apabila karya sebaiknya ditingkatkan kualitasnya dalam beberapa aspek.

Salam
Probo Hindarto



NB:

  • sistem diatas merupakan sistem ‘submit’ yang digunakan untuk penulisan buku arsitektur dan interior design baik di luar negeri ataupun didalam negeri.
  • Anda bisa juga menelepon saya secara langsung untuk bertanya tentang project buku di 08125244753
  • Anda juga dapat menyewa saya sebagai penulis buku arsitektur khusus untuk studio Anda

______________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2012 astudio Indonesia.
All rights reserved.