Category Archives: media

Telah terbit: 2 buku Probo Hindarto "seri Hunian" – tema rumah indah – rumah mungil

astudioarchitect.com Dua buah buku Probo Hindarto baru saja terbit, puji syukur kepada Tuhan YME atas terbitnya dua buku ini, yaitu dua seri ‘Hunian’ yang membahas tentang berbagai aspek rumah, terutama menyangkut keindahan rumah dan bagaimana menata rumah, khususnya rumah di lahan terbatas. Dalam kedua seri ini, salah satunya membahas khusus tentang keindahan dan bagaimana merancang rumah yang indah, sedangkan yang satunya membahas tentang berbagai aspek rumah di lahan terbatas.

Diterbitkan melalui Penerbit Andi, buku ini bisa memberikan inspirasi bagi Anda yang ingin membangun rumah, dengan berbagai penjelasan dan contoh-contoh desain baik foto maupun desain grafis. Buku ini sudah tersedia terutama di jaringan toko Buku Gramedia, Toga Mas, Kharisma (mungkin), dan toko-toko buku dimana Anda bisa mendapatkan atau membeli buku dari penerbit Andi.

Dalam buku ini sebagian besar dibahas contoh-contoh dari desain real / proyek real sehingga apa yang terdapat dalam buku ini tentunya bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari tanpa terkesan berlebihan atau desain yang eksperimental. Saya mengharapkan untuk bisa menulis terus buku-buku tentang arsitektur dan rumah tinggal, untuk memberikan sumbangan bagi literatur arsitektur desain dan interior di Indonesia. Terimakasih, para pembaca astudio 🙂

________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Telah terbit: 2 buku Probo Hindarto "seri Hunian" – tema rumah indah – rumah mungil

astudioarchitect.com Dua buah buku Probo Hindarto baru saja terbit, puji syukur kepada Tuhan YME atas terbitnya dua buku ini, yaitu dua seri ‘Hunian’ yang membahas tentang berbagai aspek rumah, terutama menyangkut keindahan rumah dan bagaimana menata rumah, khususnya rumah di lahan terbatas. Dalam kedua seri ini, salah satunya membahas khusus tentang keindahan dan bagaimana merancang rumah yang indah, sedangkan yang satunya membahas tentang berbagai aspek rumah di lahan terbatas.

Diterbitkan melalui Penerbit Andi, buku ini bisa memberikan inspirasi bagi Anda yang ingin membangun rumah, dengan berbagai penjelasan dan contoh-contoh desain baik foto maupun desain grafis. Buku ini sudah tersedia terutama di jaringan toko Buku Gramedia, Toga Mas, Kharisma (mungkin), dan toko-toko buku dimana Anda bisa mendapatkan atau membeli buku dari penerbit Andi.

Dalam buku ini sebagian besar dibahas contoh-contoh dari desain real / proyek real sehingga apa yang terdapat dalam buku ini tentunya bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari tanpa terkesan berlebihan atau desain yang eksperimental. Saya mengharapkan untuk bisa menulis terus buku-buku tentang arsitektur dan rumah tinggal, untuk memberikan sumbangan bagi literatur arsitektur desain dan interior di Indonesia. Terimakasih, para pembaca astudio 🙂

Beli buku Probo Hindarto di toko Online:
Beli di BukuDiskon.com
Beli di KutuKutuBuku.com
Beli di Belbuk.com
Beli di AndiPublisher.com
Beli di Bookopedia.com
Beli di IniBuku.com
Beli di GramediaOnline.com

________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

man’s cave / Guanya pria

astudioarchitect.com Man’s Cave, atau ‘gua’ para pria merupakan sebuah fenomena dalam rumah tinggal yang biasanya merupakan ruangan khusus tempat seorang pria ingin menyendiri atau melakukan sesuatu sendirian. Normalkah? Konon ruang khusus pria ini bisa membuat pria kreatif, bahkan menyelamatkan sebuah perkawinan. Simak artikel berikut tentang tanya jawab dengan wartawan dari U-Magz dengan saya sebagai narasumber. Bila Anda ingin membaca versi artikel di majalah U-Magz tersebut, klik gambar dibawah ini:

Man’s Cave, or ‘cave’ men are a phenomenon in which a house is usually a special room where a man wants to be alone or do something alone. Is it normal? It is said that special room of a man can make a man more creative, and even save a marriage. Consider the following article about the question and answer with reporters from the U-Magz by me as a resource. If you want to read the article in the magazine version of the U-Magz, click the image above:

1. Seberapa besar kebutuhan akan man’s cave ini di Indonesia, terutama bagi kaum pria?
Mengingat ini adalah kebutuhan psikologis menurut saya setiap pria membutuhkan ruang semacam ini. Tapi bila melihat kondisi dari tatanan sosial dalam masyarakat dan norma keluarga yang ideal, adakalanya man’s cave ini harus diabaikan kebutuhannya dalam penataan sebuah rumah. Tapi biasanya man’s cave tetap hadir meskipun tidak dalam sebuah ruang khusus. Man’s cave boleh jadi merupakan suatu cara agar pria lebih produktif, yaitu menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, atau bekerja mandiri secara lebih produktif dengan ruang yang tidak selalu terpisah kadang-kadang juga bercampur dengan ruang lainnya bahkan ruang luar.

2. Biasanya, bagaimana bentuk yang umum dari pojok pribadi kaum lelaki ini?
Ruang paling umum yang diminta untuk didesain dengan kebutuhan khusus untuk seorang pria umumnya adalah ruang kerja, dimana didalamnya terdapat suatu cara atau kondisi dimana seorang pria bisa menyibukkan diri dengan kegemaran atau hobi pribadi. Ruang ini juga biasanya harus dapat diakses pula oleh teman-teman seorang pria, misalnya untuk melihat film atau acara TV bersama.

Ruang ini bisa berarti sebuah ruang kerja yang umum, workshop atau studio pribadi dengan perlengkapan hobi atau entertainment, bisa juga ruang yang punya konotasi maskulin seperti bengkel mobil pribadi yang biasanya didalam garasi atau terpisah, atau mungkin sebuah ruang terbuka di taman untuk mengerjakan hobi seperti membuat do-it-yourself furniture.

3. Biasanya, ruang apa saja yang bisa disulap menjadi ‘sarang’ para pria? Dan bagaimana mewujudkannya?
Ruang yang paling sering menjadi man’s cave adalah ruang kerja, karena disini tidak terlalu ekstrim pengertian untuk mendapatkan ‘sarang’ bagi seorang pria, ruang lain yang biasa menjadi ‘man’s cave’ adalah ruang entertainment atau ruang berkumpul khusus untuk pria dan teman-temannya dimana ia bersosialisasi dengan teman-temannya.

Ruang yang paling sesuai untuk mewujudkan sebuah man’s cave adalah ruang yang didesain atau ditata sendiri oleh pria tersebut dengan perlengakapan apapun yang dibutuhkannya, misalnya peralatan olahraga, sofa, TV, dan komputer. Pria yang percaya diri cenderung memiliki keinginan untuk mengatur sebuah area ini dengan apapun yang diinginkannya, seperti pemilihan cat, bahan material pelapis dinding, ukuran bed, bentuk sofa, maupun benda-benda yang ingin diletakkan didalamnya.

4. Jika kita bicara soal desain interior, produk-produk interior apa sajakah yang bisa dimasukkan di dalamnya? Jika harus ada penyesuaian, seperti apa bentuknya?

Produk interior yang sesuai untuk kebutuhan ini biasanya yang memiliki karakter maskulin yang kuat seperti furniture dengan garis garis kuat non ornamental, furniture dan wallpaper dengan gaya rustic, benda-benda limited edition dengan nilai jual tinggi atau langka, perlengkapan yang sifatnya fungsional non dekoratif misalnya seperti lemari pajangan koleksi, dan sebagainya. Benda yang sifatnya entertaining seperti televisi, audio set, dan papan permainan adalah perlengkapan yang harus ada dalam ruang khusus pria.

Penyesuaian yang ada, kemungkinan yang terpenting adalah sebuah benda yang dimasukkan dalam ruang ini sebaiknya memiliki fungsi khusus dan bukan sekedar pajangan, dan bila merupakan pajangan biasanya memiliki nilai yang tinggi.

1. How big is the need for what’s called man’s cave?
Considering this is a psychological need in my opinion every man needs a space like this. But when looking at the condition of social order in society and the norm of the ideal family, sometimes a man’s cave is to be ignored in the arrangement needs a home. But usually the man’s cave still present, although not in a special room. Man’s cave may be a way to make men more productive, that is the problem with a head cold, or work independently in a more productive with a separate space that is not always sometimes also mixed with other space and even outer space.

2. Usually, how a common form of male private corner of this?
The most common space required for the designed with special needs for a man generally is a work space, in which there is a way or a condition where a man can occupy himself with passion or personal hobbies. This space also typically must be accessible also by friends of a man, for example, to see a movie or TV show together.

This space can mean a common workspace, workshops or private studio with a hobby or entertainment equipment, can also have the connotation of masculine spaces such as private car garage which is usually in the garage or separate, or perhaps an open space in the park to work on hobbies such as making do-it-yourself furniture.

3. Usually, any space can be transformed into a ‘nest’ of men? And how did it happen?
Space that most often become man’s cave is the den, because here is not too extreme sense to get a ‘nest’ for a man, another room used to be a ‘man’s cave’ is room entertainment or space gathered specifically for the man and his friends where he socializing with friends.

The most appropriate space to fulfill a man’s cave is a space that is designed or arranged by the man himself with whatever he needed equipment, such as sports equipment, sofa, TV, and computers. Men who are confident tend to have a desire to regulate this area with whatever they want, like choosing the paint, siding materials, size bed, a sofa, or objects that want to be placed therein.

4. If we are talking about interior design, interior products What could be included in it? If there should be adjustments, such as what form?

Interior product that is suitable for this requirement is usually that have a strong masculine characteristics such as furniture with a strong line-line non-ornamental, furniture and wallpaper with a rustic style, limited edition items with high selling value or the rare, non-functional nature of equipment such as decorative showcase collections, and so forth. Objects that are entertaining such as televisions, audio sets, and board games is the equipment that must exist in a special room guy.

Adjustment of existing, possibly the most important is an object that is inserted in this space should have a specific function and not merely ornamental, and if it were a display usually have high value.

5. Bagi mereka yang belum memiliki ruangan sendiri, bagaimana tips kepada mereka bagaimana membuat ruangan itu? Bukan saja mendekorasinya, tapi juga membuat lay-out ruangan yang mereka bisa betah di dalamnya.

Ruangan tersebut tidak harus diwujudkan dalam ruang yang benar-benar terpisah apalagi bila luasan rumah tidak terlalu besar, karena bisa jadi merupakan sebuah bagian dari ruang yang memberi keleluasaan bagi pria untuk melakukan hal-hal tertentu seperti bekerja atau menikmat hiburan dan memiliki fasilitas yang dibutuhkan untuk itu.

Bagi mereka yang memiliki lahan dan dana cukup untuk membuat ruang semacam ini agar lebih produktif juga sebaiknya dibuat menjadi ruang kerja sehingga tidak hanya bersifat hiburan semata. Lay out ruangan sebaiknya didesain dengan memperhatikan bagaimana kebutuhan dalam aktivitasnya terpenuhi, misalnya dengan menyediakan fasilitas hiburan, penyimpanan makanan, penyimpanan file, serta furniture yang cukup baik untuk bekerja atau menerima tamu dari sahabat dekatnya.

Akan lebih baik bila ruang ini bisa produktif dengan tidak hanya membuatnya sebagai ruang menyendiri atau berkumpul dengan teman semata, tapi yang produktif dengan fasilitas kerja, lebih baik lagi dengan mengadopsi konsep SOHO (Small Office Home Office).

6. Bagimana meletakkan hal-hal penting seperti toilet, akses (pintu mungkin harus lebih dari satu), sofa besar untuk istirahat dan tidur, sarana hiburan agar tidak bosan, peralatan kerja dan sambungan internet, buku, dll?

Agar produktif sebaiknya ruang khusus ini tidak terisolasi dari ruang lainnya. Hal ini agar seorang pria tidak terpisah dari sosialisasi dengan anggota keluarga lainnya. Namun bila memang dibutuhkan karena kondisi, misalnya agar memudahkan proses bekerja atau hobi khususnya makan perlu adanya tempat istirahat khusus seperti sofa bed, sarana hiburan dsb. Akan lebih baik bila dilengkapi dengan peralatan bekerja dan sambungan internet bila ia membutuhkan informasi.

7. Bagaimana membuat sebuah ruangan itu menjadi enak dibuat kerja, bisa dijadikan tempat istirahat (semi kamar tidur), menghibur, dan independen (mungkin perlu pantry kecil dan kulkas)?

Tingkat kenyamanan perlu diperhatikan yaitu furniture yang ada sebaiknya dibuat pas, ergonomis, dalam ruang yang ada. Ruang tersebut juga sebaiknya bisa menampung kebutuhan akan seberapa luas yang dibutuhkan. Kadangkala, ruang tersebut harus besar karena hobi tertentu seperti bilyard, bisa juga hanya kecil seperti ruang kerja bila ia menyukai bekerja didepan komputer.

Bila tempat tersebut diinginkan agar menjadi tempat yang ‘independen’ dari keseluruhan rumah maka perlu diberi fasilitas khusus seperti pantry, kulkas, dan kamar mandi. 

5. For those who do not yet have their own room, how to tips to them how to make the room? Not only decorate, but also makes room lay-out which they can feel at home in it.

The room was not to be realized in the space completely separate area of the house, especially when not too large, because it could have been a part of space that gives more flexibility for men to do certain things such as work or menikmat entertainment and have the facilities needed for it.

For those who own land and sufficient funds to make this kind of space to be more productive space should also be made to work so that not only is the entertainment only. Lay out of the room should be designed with attention to how those needs are met in their activity, for example by providing entertainment facilities, food storage, file storage, and furniture that was good enough to work or receive visitors from nearby companions.

It would be better if this space could be productive by not only make it as a space to be alone or just hanging out with friends, but productive with work facilities, better yet, by adopting the concept of SOHO (Small Office Home Office).

6. How do put important things like toilets, access (doors may need more than one), a large sofa to rest and sleep, so as not to get bored entertainment facilities, equipment and working internet connection, books, etc.?

To be productive in this special space should not isolated from other rooms. This is so a man is not separate from socializing with other family members. But if it is required because of conditions, eg in order to simplify the process of work or hobbies, especially to eat there should be a special resting place, such as sofa bed, entertainment facilities etc.. It would be better if it is equipped with working equipment and Internet connection when she needed information.

7. How to make a nice room to be made to work, could be a place to rest (semi-bedrooms), entertaining, and independent (may need a small pantry and fridge)?

Level of comfort should be noted that the existing furniture should be made to fit, ergonomic design, the existing space. The space should also be able to accommodate the need for the necessary extent. Sometimes, that space must be big because of certain hobbies such as pool, could also just as small as work space when he likes working in front of the computer.

If the place wants to be a place that ‘independent’ of the whole house will need to be given special facilities like pantry, refrigerator, and bathroom.

________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

man’s cave / Guanya pria

astudioarchitect.com Man’s Cave, atau ‘gua’ para pria merupakan sebuah fenomena dalam rumah tinggal yang biasanya merupakan ruangan khusus tempat seorang pria ingin menyendiri atau melakukan sesuatu sendirian. Normalkah? Konon ruang khusus pria ini bisa membuat pria kreatif, bahkan menyelamatkan sebuah perkawinan. Simak artikel berikut tentang tanya jawab dengan wartawan dari U-Magz dengan saya sebagai narasumber. Bila Anda ingin membaca versi artikel di majalah U-Magz tersebut, klik gambar dibawah ini:

Man’s Cave, or ‘cave’ men are a phenomenon in which a house is usually a special room where a man wants to be alone or do something alone. Is it normal? It is said that special room of a man can make a man more creative, and even save a marriage. Consider the following article about the question and answer with reporters from the U-Magz by me as a resource. If you want to read the article in the magazine version of the U-Magz, click the image above:

1. Seberapa besar kebutuhan akan man’s cave ini di Indonesia, terutama bagi kaum pria?
Mengingat ini adalah kebutuhan psikologis menurut saya setiap pria membutuhkan ruang semacam ini. Tapi bila melihat kondisi dari tatanan sosial dalam masyarakat dan norma keluarga yang ideal, adakalanya man’s cave ini harus diabaikan kebutuhannya dalam penataan sebuah rumah. Tapi biasanya man’s cave tetap hadir meskipun tidak dalam sebuah ruang khusus. Man’s cave boleh jadi merupakan suatu cara agar pria lebih produktif, yaitu menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, atau bekerja mandiri secara lebih produktif dengan ruang yang tidak selalu terpisah kadang-kadang juga bercampur dengan ruang lainnya bahkan ruang luar.

2. Biasanya, bagaimana bentuk yang umum dari pojok pribadi kaum lelaki ini?
Ruang paling umum yang diminta untuk didesain dengan kebutuhan khusus untuk seorang pria umumnya adalah ruang kerja, dimana didalamnya terdapat suatu cara atau kondisi dimana seorang pria bisa menyibukkan diri dengan kegemaran atau hobi pribadi. Ruang ini juga biasanya harus dapat diakses pula oleh teman-teman seorang pria, misalnya untuk melihat film atau acara TV bersama.

Ruang ini bisa berarti sebuah ruang kerja yang umum, workshop atau studio pribadi dengan perlengkapan hobi atau entertainment, bisa juga ruang yang punya konotasi maskulin seperti bengkel mobil pribadi yang biasanya didalam garasi atau terpisah, atau mungkin sebuah ruang terbuka di taman untuk mengerjakan hobi seperti membuat do-it-yourself furniture.

3. Biasanya, ruang apa saja yang bisa disulap menjadi ‘sarang’ para pria? Dan bagaimana mewujudkannya?
Ruang yang paling sering menjadi man’s cave adalah ruang kerja, karena disini tidak terlalu ekstrim pengertian untuk mendapatkan ‘sarang’ bagi seorang pria, ruang lain yang biasa menjadi ‘man’s cave’ adalah ruang entertainment atau ruang berkumpul khusus untuk pria dan teman-temannya dimana ia bersosialisasi dengan teman-temannya.

Ruang yang paling sesuai untuk mewujudkan sebuah man’s cave adalah ruang yang didesain atau ditata sendiri oleh pria tersebut dengan perlengakapan apapun yang dibutuhkannya, misalnya peralatan olahraga, sofa, TV, dan komputer. Pria yang percaya diri cenderung memiliki keinginan untuk mengatur sebuah area ini dengan apapun yang diinginkannya, seperti pemilihan cat, bahan material pelapis dinding, ukuran bed, bentuk sofa, maupun benda-benda yang ingin diletakkan didalamnya.

4. Jika kita bicara soal desain interior, produk-produk interior apa sajakah yang bisa dimasukkan di dalamnya? Jika harus ada penyesuaian, seperti apa bentuknya?

Produk interior yang sesuai untuk kebutuhan ini biasanya yang memiliki karakter maskulin yang kuat seperti furniture dengan garis garis kuat non ornamental, furniture dan wallpaper dengan gaya rustic, benda-benda limited edition dengan nilai jual tinggi atau langka, perlengkapan yang sifatnya fungsional non dekoratif misalnya seperti lemari pajangan koleksi, dan sebagainya. Benda yang sifatnya entertaining seperti televisi, audio set, dan papan permainan adalah perlengkapan yang harus ada dalam ruang khusus pria.

Penyesuaian yang ada, kemungkinan yang terpenting adalah sebuah benda yang dimasukkan dalam ruang ini sebaiknya memiliki fungsi khusus dan bukan sekedar pajangan, dan bila merupakan pajangan biasanya memiliki nilai yang tinggi.

1. How big is the need for what’s called man’s cave?
Considering this is a psychological need in my opinion every man needs a space like this. But when looking at the condition of social order in society and the norm of the ideal family, sometimes a man’s cave is to be ignored in the arrangement needs a home. But usually the man’s cave still present, although not in a special room. Man’s cave may be a way to make men more productive, that is the problem with a head cold, or work independently in a more productive with a separate space that is not always sometimes also mixed with other space and even outer space.

2. Usually, how a common form of male private corner of this?
The most common space required for the designed with special needs for a man generally is a work space, in which there is a way or a condition where a man can occupy himself with passion or personal hobbies. This space also typically must be accessible also by friends of a man, for example, to see a movie or TV show together.

This space can mean a common workspace, workshops or private studio with a hobby or entertainment equipment, can also have the connotation of masculine spaces such as private car garage which is usually in the garage or separate, or perhaps an open space in the park to work on hobbies such as making do-it-yourself furniture.

3. Usually, any space can be transformed into a ‘nest’ of men? And how did it happen?
Space that most often become man’s cave is the den, because here is not too extreme sense to get a ‘nest’ for a man, another room used to be a ‘man’s cave’ is room entertainment or space gathered specifically for the man and his friends where he socializing with friends.

The most appropriate space to fulfill a man’s cave is a space that is designed or arranged by the man himself with whatever he needed equipment, such as sports equipment, sofa, TV, and computers. Men who are confident tend to have a desire to regulate this area with whatever they want, like choosing the paint, siding materials, size bed, a sofa, or objects that want to be placed therein.

4. If we are talking about interior design, interior products What could be included in it? If there should be adjustments, such as what form?

Interior product that is suitable for this requirement is usually that have a strong masculine characteristics such as furniture with a strong line-line non-ornamental, furniture and wallpaper with a rustic style, limited edition items with high selling value or the rare, non-functional nature of equipment such as decorative showcase collections, and so forth. Objects that are entertaining such as televisions, audio sets, and board games is the equipment that must exist in a special room guy.

Adjustment of existing, possibly the most important is an object that is inserted in this space should have a specific function and not merely ornamental, and if it were a display usually have high value.

5. Bagi mereka yang belum memiliki ruangan sendiri, bagaimana tips kepada mereka bagaimana membuat ruangan itu? Bukan saja mendekorasinya, tapi juga membuat lay-out ruangan yang mereka bisa betah di dalamnya.

Ruangan tersebut tidak harus diwujudkan dalam ruang yang benar-benar terpisah apalagi bila luasan rumah tidak terlalu besar, karena bisa jadi merupakan sebuah bagian dari ruang yang memberi keleluasaan bagi pria untuk melakukan hal-hal tertentu seperti bekerja atau menikmat hiburan dan memiliki fasilitas yang dibutuhkan untuk itu.

Bagi mereka yang memiliki lahan dan dana cukup untuk membuat ruang semacam ini agar lebih produktif juga sebaiknya dibuat menjadi ruang kerja sehingga tidak hanya bersifat hiburan semata. Lay out ruangan sebaiknya didesain dengan memperhatikan bagaimana kebutuhan dalam aktivitasnya terpenuhi, misalnya dengan menyediakan fasilitas hiburan, penyimpanan makanan, penyimpanan file, serta furniture yang cukup baik untuk bekerja atau menerima tamu dari sahabat dekatnya.

Akan lebih baik bila ruang ini bisa produktif dengan tidak hanya membuatnya sebagai ruang menyendiri atau berkumpul dengan teman semata, tapi yang produktif dengan fasilitas kerja, lebih baik lagi dengan mengadopsi konsep SOHO (Small Office Home Office).

6. Bagimana meletakkan hal-hal penting seperti toilet, akses (pintu mungkin harus lebih dari satu), sofa besar untuk istirahat dan tidur, sarana hiburan agar tidak bosan, peralatan kerja dan sambungan internet, buku, dll?

Agar produktif sebaiknya ruang khusus ini tidak terisolasi dari ruang lainnya. Hal ini agar seorang pria tidak terpisah dari sosialisasi dengan anggota keluarga lainnya. Namun bila memang dibutuhkan karena kondisi, misalnya agar memudahkan proses bekerja atau hobi khususnya makan perlu adanya tempat istirahat khusus seperti sofa bed, sarana hiburan dsb. Akan lebih baik bila dilengkapi dengan peralatan bekerja dan sambungan internet bila ia membutuhkan informasi.

7. Bagaimana membuat sebuah ruangan itu menjadi enak dibuat kerja, bisa dijadikan tempat istirahat (semi kamar tidur), menghibur, dan independen (mungkin perlu pantry kecil dan kulkas)?

Tingkat kenyamanan perlu diperhatikan yaitu furniture yang ada sebaiknya dibuat pas, ergonomis, dalam ruang yang ada. Ruang tersebut juga sebaiknya bisa menampung kebutuhan akan seberapa luas yang dibutuhkan. Kadangkala, ruang tersebut harus besar karena hobi tertentu seperti bilyard, bisa juga hanya kecil seperti ruang kerja bila ia menyukai bekerja didepan komputer.

Bila tempat tersebut diinginkan agar menjadi tempat yang ‘independen’ dari keseluruhan rumah maka perlu diberi fasilitas khusus seperti pantry, kulkas, dan kamar mandi. 

5. For those who do not yet have their own room, how to tips to them how to make the room? Not only decorate, but also makes room lay-out which they can feel at home in it.

The room was not to be realized in the space completely separate area of the house, especially when not too large, because it could have been a part of space that gives more flexibility for men to do certain things such as work or menikmat entertainment and have the facilities needed for it.

For those who own land and sufficient funds to make this kind of space to be more productive space should also be made to work so that not only is the entertainment only. Lay out of the room should be designed with attention to how those needs are met in their activity, for example by providing entertainment facilities, food storage, file storage, and furniture that was good enough to work or receive visitors from nearby companions.

It would be better if this space could be productive by not only make it as a space to be alone or just hanging out with friends, but productive with work facilities, better yet, by adopting the concept of SOHO (Small Office Home Office).

6. How do put important things like toilets, access (doors may need more than one), a large sofa to rest and sleep, so as not to get bored entertainment facilities, equipment and working internet connection, books, etc.?

To be productive in this special space should not isolated from other rooms. This is so a man is not separate from socializing with other family members. But if it is required because of conditions, eg in order to simplify the process of work or hobbies, especially to eat there should be a special resting place, such as sofa bed, entertainment facilities etc.. It would be better if it is equipped with working equipment and Internet connection when she needed information.

7. How to make a nice room to be made to work, could be a place to rest (semi-bedrooms), entertaining, and independent (may need a small pantry and fridge)?

Level of comfort should be noted that the existing furniture should be made to fit, ergonomic design, the existing space. The space should also be able to accommodate the need for the necessary extent. Sometimes, that space must be big because of certain hobbies such as pool, could also just as small as work space when he likes working in front of the computer.

If the place wants to be a place that ‘independent’ of the whole house will need to be given special facilities like pantry, refrigerator, and bathroom.

________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2010 astudio Indonesia. All rights reserved.

Tren desain modern minimalis 2009 – artikel dalam koran Sindo

astudioarchitect.com Artikel dalam koran Sindo ini terbitnya sudah lama, dan memasukkan beberapa aspek desain rumah bergaya modern minimalis setelah wawancara dengan saya sebelumnya. Desain rumah dengan gaya arsitekturnya yang berubah-ubah, memang adalah sebuah fenomena yang menarik untuk diikuti, karena merupakan cerminan dari perubahan paradigma masyarakat kita, sekaligus merupakan kecenderungan yang diusung oleh pengembang real estate untuk mendongkrak penjualan.

DALAM KORAN SINDO
ADA banyak desain arsitektur rumah. Mau minimalis, klasik, Mediteranian, art deco, kontemporer, atau modern minimalis, Anda yang memutuskan. Pihak pengembang kini melirik gaya rumah modern minimalis. Hal ini diakui oleh Direktur PT Metropolitan Land Pandu Gunandito.

Katanya, pasar sudah sedikit jenuh dengan desain minimalis yang jadi tren pada 2008. Karenanya, kemungkinan pada 2009 ini pihaknya akan membangun desain rumah minimalis modern. Tujuannya agar masyarakat yang membeli rumah di kawasan perumahan lebih bangga karena desain rumah mereka sangat up date.

Gaya minimalis itu sendiri pernah booming pada era 1980-an. Namun, ketika kembali teraplikasi di abad ke-21, pasti sudah dimodernisasi dengan beberapa penambahan.

“Pada saat ini konsep arsitektur minimalis lebih banyak dipadukan dengan bahan atau material modern dan dengan gaya yang lebih dinamis, yaitu dengan pemakaian bentuk-bentuk arsitektural yang lebih bervariasi serta tidak kaku. Apabila kita melihat bentuk arsitektur tahun 1980-an, kita melihat suatu gaya yang berkonsep minimalis yang mengarah ke konsep art deco, dengan bentuk-bentuk yang lebih kaku dan monoton,” tutur arsitek Sanny Kurniadi.

Ditambahkan Probo Hindarto dari Astudio, “Prinsip arsitektur modern minimalis sebenarnya mengikuti prinsip arsitektur ‘form follow function’ atau bentuk mengikuti fungsi. Karena itu, bentuk- bentuk yang tidak perlu dihilangkan. Namun, di Indonesia, kita mendapati ornamentasi atau hiasan-hiasan masih banyak digunakan dan minimalisme telah menjadi sebuah gaya arsitektur yang berdiri sendiri.”

“Kadang-kadang gaya minimalis dianggap sebagai istilah pengganti untuk gaya arsitektur modern. Hal ini bisa dipahami, karena kebudayaan Indonesia yang sarat dengan ornamentasi atau hiasan,” lanjut Probo.

“Masukan” gaya modern dapat dilakukan melalui pemilihan cat interior maupun eksterior, pemilihan furnitur, serta pernik atau aksesori yang dapat menambah nilai estetika rumah minimalis.

Tiap ruang hendaknya fungsional, juga memiliki ambience yang mendukung kegiatan di dalamnya. Bicara furnitur, Probo memiliki tips dan trik menata rumah bergaya modern minimalis untuk Anda.

“Biasanya sesuai dengan sifatnya, furnitur yang kita gunakan juga simpel, fungsional, dan tidak berornamen atau tidak ada hiasan sama sekali. Karena bila kita menggunakan furnitur berornamen, maka kesan modern dari desain sebuah ruangan bisa kacau,” papar Probo.

Anda bisa memilih kursi kayu dengan jok suede berwarna gelap atau sofa berwarna cerah seperti peach, marun, dan krem berukuran besar maupun sedang untuk diletakkan di ruang keluarga.

Bentuk lampu gantung ataupun standing lamp modern melengkung juga bisa diaplikasikan untuk mendukung tata desain modern. Pilihan ada di tangan Anda. Namun, pada prinsipnya, untuk sebuah ruangan bergaya modern, pada saat mendesain interior ruangan itu, sering kali kita harus masuk ke dalam ruangan dan merasakan sendiri atmosfer ruangan tersebut.

Bila kita terlalu sering berada dalam sebuah ruangan, misalnya karena kita pemilik rumah tersebut, maka kita boleh jadi sering kehilangan “sense of space” seperti bila kita pertama kali masuk ke sebuah tempat. Masih senapas dengan kampanye go green yang berkumandang di penjuru dunia, hendaknya rumah Anda memiliki taman.

Jika memiliki sebuah lahan sisa,jangan disia-siakan. Kita bisa segera menanaminya dengan tanaman yang sejuk dan rindang saat ini juga. Bila tanah di sekitar rumah tidak ada lagi yang bisa digunakan sebagai taman, kita bisa menggunakan potpot tanaman yang digantungkan atau diletakkan di mana saja. Bahkan kita bisa meletakkan pot kecil berisi tanaman di meja kerja rumah atau pojok ruang tamu. Hijaukan rumah Anda di 2009! (sindo//nsa)

________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.

Tren desain modern minimalis 2009 – artikel dalam koran Sindo

astudioarchitect.com Artikel dalam koran Sindo ini terbitnya sudah lama, dan memasukkan beberapa aspek desain rumah bergaya modern minimalis setelah wawancara dengan saya sebelumnya. Desain rumah dengan gaya arsitekturnya yang berubah-ubah, memang adalah sebuah fenomena yang menarik untuk diikuti, karena merupakan cerminan dari perubahan paradigma masyarakat kita, sekaligus merupakan kecenderungan yang diusung oleh pengembang real estate untuk mendongkrak penjualan.

DALAM KORAN SINDO
ADA banyak desain arsitektur rumah. Mau minimalis, klasik, Mediteranian, art deco, kontemporer, atau modern minimalis, Anda yang memutuskan. Pihak pengembang kini melirik gaya rumah modern minimalis. Hal ini diakui oleh Direktur PT Metropolitan Land Pandu Gunandito.

Katanya, pasar sudah sedikit jenuh dengan desain minimalis yang jadi tren pada 2008. Karenanya, kemungkinan pada 2009 ini pihaknya akan membangun desain rumah minimalis modern. Tujuannya agar masyarakat yang membeli rumah di kawasan perumahan lebih bangga karena desain rumah mereka sangat up date.

Gaya minimalis itu sendiri pernah booming pada era 1980-an. Namun, ketika kembali teraplikasi di abad ke-21, pasti sudah dimodernisasi dengan beberapa penambahan.

“Pada saat ini konsep arsitektur minimalis lebih banyak dipadukan dengan bahan atau material modern dan dengan gaya yang lebih dinamis, yaitu dengan pemakaian bentuk-bentuk arsitektural yang lebih bervariasi serta tidak kaku. Apabila kita melihat bentuk arsitektur tahun 1980-an, kita melihat suatu gaya yang berkonsep minimalis yang mengarah ke konsep art deco, dengan bentuk-bentuk yang lebih kaku dan monoton,” tutur arsitek Sanny Kurniadi.

Ditambahkan Probo Hindarto dari Astudio, “Prinsip arsitektur modern minimalis sebenarnya mengikuti prinsip arsitektur ‘form follow function’ atau bentuk mengikuti fungsi. Karena itu, bentuk- bentuk yang tidak perlu dihilangkan. Namun, di Indonesia, kita mendapati ornamentasi atau hiasan-hiasan masih banyak digunakan dan minimalisme telah menjadi sebuah gaya arsitektur yang berdiri sendiri.”

“Kadang-kadang gaya minimalis dianggap sebagai istilah pengganti untuk gaya arsitektur modern. Hal ini bisa dipahami, karena kebudayaan Indonesia yang sarat dengan ornamentasi atau hiasan,” lanjut Probo.

“Masukan” gaya modern dapat dilakukan melalui pemilihan cat interior maupun eksterior, pemilihan furnitur, serta pernik atau aksesori yang dapat menambah nilai estetika rumah minimalis.

Tiap ruang hendaknya fungsional, juga memiliki ambience yang mendukung kegiatan di dalamnya. Bicara furnitur, Probo memiliki tips dan trik menata rumah bergaya modern minimalis untuk Anda.

“Biasanya sesuai dengan sifatnya, furnitur yang kita gunakan juga simpel, fungsional, dan tidak berornamen atau tidak ada hiasan sama sekali. Karena bila kita menggunakan furnitur berornamen, maka kesan modern dari desain sebuah ruangan bisa kacau,” papar Probo.

Anda bisa memilih kursi kayu dengan jok suede berwarna gelap atau sofa berwarna cerah seperti peach, marun, dan krem berukuran besar maupun sedang untuk diletakkan di ruang keluarga.

Bentuk lampu gantung ataupun standing lamp modern melengkung juga bisa diaplikasikan untuk mendukung tata desain modern. Pilihan ada di tangan Anda. Namun, pada prinsipnya, untuk sebuah ruangan bergaya modern, pada saat mendesain interior ruangan itu, sering kali kita harus masuk ke dalam ruangan dan merasakan sendiri atmosfer ruangan tersebut.

Bila kita terlalu sering berada dalam sebuah ruangan, misalnya karena kita pemilik rumah tersebut, maka kita boleh jadi sering kehilangan “sense of space” seperti bila kita pertama kali masuk ke sebuah tempat. Masih senapas dengan kampanye go green yang berkumandang di penjuru dunia, hendaknya rumah Anda memiliki taman.

Jika memiliki sebuah lahan sisa,jangan disia-siakan. Kita bisa segera menanaminya dengan tanaman yang sejuk dan rindang saat ini juga. Bila tanah di sekitar rumah tidak ada lagi yang bisa digunakan sebagai taman, kita bisa menggunakan potpot tanaman yang digantungkan atau diletakkan di mana saja. Bahkan kita bisa meletakkan pot kecil berisi tanaman di meja kerja rumah atau pojok ruang tamu. Hijaukan rumah Anda di 2009! (sindo//nsa)

________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2008 astudio Indonesia. All rights reserved.