Monthly Archives: Desember 2010

Mencegah perkembangbiakan nyamuk disekitar rumah

astudioarchitect.com Nyamuk adalah pembawa penyakit seperti malaria, demam berdarah, kaki gajah, dan sebagainya. Keberadaan nyamuk adalah dilema disamping kebutuhan agar disekitar rumah tetap ada taman. Bagaimana cara mengurangi nyamuk dan mencegah nyamuk dalam rumah? Cara instan untuk mengurangi nyamuk adalah menggunakan semprotan anti nyamuk, Lotion anti nyamuk, atau menggunakan obat nyamuk bakar, meskipun demikian semuanya merupakan bahan kimia yang bisa mengganggu kesehatan dimana alternatifnya adalah menggunakan cara alami. Yang dimaksud alami bisa menggunakan penyelesaian desain secara arsitektural, atau menggunakan tanaman dan ekstrak tanaman sebagai pengusir nyamuk, karena ada tanaman tertentu yang mengeluarkan bau yang tidak disukai nyamuk. Cara mengurangi nyamuk yang masuk kedalam rumah tentunya dengan memasang kasa pada jendela, ventilasi, bahkan pintu, dimana bentuk dan variasinya bisa disesuaikan dengan tema rumah.

picture above: Some rights reserved by matteo_dudek on Flickr

Jenis pohon yang biasa disekitar rumah biasanya merupakan tanaman hias, meskipun demikian bila terdapat tanaman penghalau nyamuk akan lebih baik lagi dalam mengurangi nyamuk disekitar rumah. Ada bermacam-macam jenis tanaman penghalau nyamuk, dimana penting untuk meletakkannya pada area dimana terdapat bukaan atau tempat yang mungkin sering dilalui nyamuk seperti jendela dan disekitar ventilasi. Terdapat juga cara yang bisa ditempuh melalui desain arsitektur rumah yang memperhatikan bukaan-bukaan diatas taman dalam rumah.

Seperti kita ketahui, taman dalam rumah biasanya memiliki lubang udara di bagian atas untuk memasukkan cahaya dan hawa alami. Pada area diatas taman yang terbuka ini, kita bisa mengkombinasikan antara struktur atap dan bukaan bebas yang ditutup dengan kasa nyamuk juga. Misalnya: menutup sebagian atap taman dengan polykarbonat (lebih baik kaca karena tembus cahaya matahari), dan menutup sisa lubang dengan kasa nyamuk dengan menggunakan struktur besi atau bahan lainnya. Dengan demikian kita menahan nyamuk masuk sejak dari taman, dengan memperlakukan taman sebagai bagian dari ruang dalam. Perlu diperhatikan pada desain semacam ini adalah penghawaan alami harus tetap lancar.

Penyebab banyak nyamuk disekitar rumah

Dari segi kebiasaan pemilik rumah, biasanya yang menyebabkan banyak nyamuk adalah genangan air, baik itu dalam wadah ataupun genangan air yang tidak bisa meresap atau menguap. Selain dari wilayah sekitar rumah, nyamuk juga berasal dari daerah sekitar rumah, terutama bila dekat dengan perairan yang banyak digunakan nyamuk untuk bertelur.

Dengan kebiasaan sehari hari dimana kita biasa menyimpan air dalam berbagai wadah, seperti gentong, bak air, maupun dalam wadah wadah kecil, maka terdapat kesempatan bagi nyamuk untuk meletakkan telur dalam wadah-wadah tersebut. Demikian juga dengan rembesan, genangan kecil, ceruk, atau lubang pada lantai, dinding, dan sebagainya juga rawan menjadi tempat bertelur nyambuk.

Beberapa benda yang memungkinkan genangan dimana nyamuk bertelur;
– tangki/ drum
– vas bunga
– pot bunga
– kolam hias
– talang air
– wadah minum hewan
– jebakan semut / cawan air dibawah kaki meja
– ban bekas
– peralatan, ember, kaleng bekas
– lubang pohon dan lubang batu

Jenis-jenis tanaman yang menghalau nyamuk
Beberapa jenis tanaman juga bisa menggunakan tanaman pengusir nyamuk karena menyebarkan aroma yang tidak disukai nyamuk, antara lain:

– Zodia
– Selasih
– Geranium
– Lavender
– Serai
– Akar wangi
– dan sebagainya

Banyak diantara tanaman dengan aroma penghalau nyamuk yang merupakan tanaman hias sehingga cukup cantik ditanam disekitar rumah, serta merupakan tanaman obat dengan khasiat lebih dari sekedar penghalau nyamuk. Dari berbagai tanaman ini ada pula yang bisa disuling bunga, biji dan daunnya untuk menghasilkan minyak yang bisa digunakan sebagai pengganti lotion anti nyamuk pabrikan yang penuh dengan bahan kimia.

Kolam ikan menghasilkan nyamuk?
Kolam ikan sering dituding menjadi sarang nyamuk, padahal kolam ikan bebas jentik nyamuk karena, dan bila jentik dimakan oleh ikan-ikan tersebut. Jadi ikan bisa diletakkan dalam kolam, sumur atau ‘genangan’ yang bisa dipakai oleh nyamuk bertelur. Memilih tempat kolam taman air sebenarnya bisa dimana saja didalam area rumah, selama masih memungkinkan, dengan memperhatikan sanitasi, plumbing dan drainase disekitarnya. Pertimbangkan untuk lokasi perletakan adalah bagaimana agar kolam memberi kontribusi untuk unsur rekreatif dalam arti posisi kolam berada di lokasi yang tepat dimana area itu bisa digunakan untuk rekreasi singkat penghuni rumah, misalnya didekat teras dimana kita bisa duduk-duduk sambil memperhatikan kolam, atau didekat gazebo, di samping rumah dengan jendela-jendela besar, dan sebagainya. Jangan lupa memelihara ikan agar jentik nyamuk dimakan oleh ikan.

Larvasida – pestisida pembunuh larva nyamuk
Cara alternatif tanpa ikan adalah memutus rantai perkembangbiakan nyamuk seperti menggunakan larvasida, yaitu pembunuh larva nyamuk seperti abate, dengan senyawa kimia yang kandungannya bermacam-macam, intinya untuk memutuskan atau menghambat pertumbuhan larva nyamuk dalam air. Senyawa kimiawi ini sudah teruji melalui laboratorium dan bisa digunakan untuk wadah air minum.

Taman dan penyelesaian arsitektur
Membuat taman lebih indah salah satu caranya adalah dengan memperbanyak tanaman, baik tanaman hias atau tanaman obat dan sayur, tapi akan sangat membantu bila kita mencoba menanam tanaman penghalau nyamuk sehingga tidak terlalu mengandalkan pada produk kimiawi seperti semprotan kimia, obat nyamuk bakar, atau lotion anti nyamuk.

Secara arsitektural juga memungkinkan untuk menggunakan kasa nyamuk untuk menutup atau melengkapi lubang-lubang ventilasi, jendela dan pintu, demikian juga dengan penyelesaian teknis bangunan dan pekerjaan plumbing untuk mencegah air tergenang di bagian rumah. Hal ini juga berkaitan dengan sistem sanitasi dan drainase rumah, yaitu sistem dalam rumah untuk mengalirkan limbah dan mencegah penyakit yang ditimbulkan oleh pembuangan limbah, sampah rumah.

Trik paling jitu adalah perhatikan kebersihan lahan dan taman disekitar rumah, yang artinya kita sebaiknya memiliki waktu untuk menjaga kebersihannya agar tidak ada jentik nyamuk yang hidup disekitar kita. Selain itu berbagai alternatif penyelesaian arsitektural diatas perlu dipertimbangkan.

Permasalahan kota

Permasalahan kota yang berkaitan dengan sanitasi seperti gambar diatas juga merupakan faktor yang negatif karena nyamuk berkembang biak.
Picture: Some rights reserved by International Rivers on Flickr

Bagian dari buku “Pencegahan Pengendalian Dengue dan Demam Berdarah”

 ________________________________________________
 by Probo Hindarto
© Copyright 2010 astudio Indonesia.
All rights reserved.

>Mencegah perkembangbiakan nyamuk disekitar rumah

>

astudioarchitect.com Nyamuk adalah pembawa penyakit seperti malaria, demam berdarah, kaki gajah, dan sebagainya. Keberadaan nyamuk adalah dilema disamping kebutuhan agar disekitar rumah tetap ada taman. Bagaimana cara mengurangi nyamuk dan mencegah nyamuk dalam rumah? Cara instan untuk mengurangi nyamuk adalah menggunakan semprotan anti nyamuk, Lotion anti nyamuk, atau menggunakan obat nyamuk bakar, meskipun demikian semuanya merupakan bahan kimia yang bisa mengganggu kesehatan dimana alternatifnya adalah menggunakan cara alami. Yang dimaksud alami bisa menggunakan penyelesaian desain secara arsitektural, atau menggunakan tanaman dan ekstrak tanaman sebagai pengusir nyamuk, karena ada tanaman tertentu yang mengeluarkan bau yang tidak disukai nyamuk. Cara mengurangi nyamuk yang masuk kedalam rumah tentunya dengan memasang kasa pada jendela, ventilasi, bahkan pintu, dimana bentuk dan variasinya bisa disesuaikan dengan tema rumah.

picture above: Some rights reserved by matteo_dudek on Flickr

Jenis pohon yang biasa disekitar rumah biasanya merupakan tanaman hias, meskipun demikian bila terdapat tanaman penghalau nyamuk akan lebih baik lagi dalam mengurangi nyamuk disekitar rumah. Ada bermacam-macam jenis tanaman penghalau nyamuk, dimana penting untuk meletakkannya pada area dimana terdapat bukaan atau tempat yang mungkin sering dilalui nyamuk seperti jendela dan disekitar ventilasi. Terdapat juga cara yang bisa ditempuh melalui desain arsitektur rumah yang memperhatikan bukaan-bukaan diatas taman dalam rumah.

Seperti kita ketahui, taman dalam rumah biasanya memiliki lubang udara di bagian atas untuk memasukkan cahaya dan hawa alami. Pada area diatas taman yang terbuka ini, kita bisa mengkombinasikan antara struktur atap dan bukaan bebas yang ditutup dengan kasa nyamuk juga. Misalnya: menutup sebagian atap taman dengan polykarbonat (lebih baik kaca karena tembus cahaya matahari), dan menutup sisa lubang dengan kasa nyamuk dengan menggunakan struktur besi atau bahan lainnya. Dengan demikian kita menahan nyamuk masuk sejak dari taman, dengan memperlakukan taman sebagai bagian dari ruang dalam. Perlu diperhatikan pada desain semacam ini adalah penghawaan alami harus tetap lancar.

Penyebab banyak nyamuk disekitar rumah

Dari segi kebiasaan pemilik rumah, biasanya yang menyebabkan banyak nyamuk adalah genangan air, baik itu dalam wadah ataupun genangan air yang tidak bisa meresap atau menguap. Selain dari wilayah sekitar rumah, nyamuk juga berasal dari daerah sekitar rumah, terutama bila dekat dengan perairan yang banyak digunakan nyamuk untuk bertelur.

Dengan kebiasaan sehari hari dimana kita biasa menyimpan air dalam berbagai wadah, seperti gentong, bak air, maupun dalam wadah wadah kecil, maka terdapat kesempatan bagi nyamuk untuk meletakkan telur dalam wadah-wadah tersebut. Demikian juga dengan rembesan, genangan kecil, ceruk, atau lubang pada lantai, dinding, dan sebagainya juga rawan menjadi tempat bertelur nyambuk.

Beberapa benda yang memungkinkan genangan dimana nyamuk bertelur;
– tangki/ drum
– vas bunga
– pot bunga
– kolam hias
– talang air
– wadah minum hewan
– jebakan semut / cawan air dibawah kaki meja
– ban bekas
– peralatan, ember, kaleng bekas
– lubang pohon dan lubang batu

Jenis-jenis tanaman yang menghalau nyamuk
Beberapa jenis tanaman juga bisa menggunakan tanaman pengusir nyamuk karena menyebarkan aroma yang tidak disukai nyamuk, antara lain:

– Zodia
– Selasih
– Geranium
– Lavender
– Serai
– Akar wangi
– dan sebagainya

Banyak diantara tanaman dengan aroma penghalau nyamuk yang merupakan tanaman hias sehingga cukup cantik ditanam disekitar rumah, serta merupakan tanaman obat dengan khasiat lebih dari sekedar penghalau nyamuk. Dari berbagai tanaman ini ada pula yang bisa disuling bunga, biji dan daunnya untuk menghasilkan minyak yang bisa digunakan sebagai pengganti lotion anti nyamuk pabrikan yang penuh dengan bahan kimia.

Kolam ikan menghasilkan nyamuk?
Kolam ikan sering dituding menjadi sarang nyamuk, padahal kolam ikan bebas jentik nyamuk karena, dan bila jentik dimakan oleh ikan-ikan tersebut. Jadi ikan bisa diletakkan dalam kolam, sumur atau ‘genangan’ yang bisa dipakai oleh nyamuk bertelur. Memilih tempat kolam taman air sebenarnya bisa dimana saja didalam area rumah, selama masih memungkinkan, dengan memperhatikan sanitasi, plumbing dan drainase disekitarnya. Pertimbangkan untuk lokasi perletakan adalah bagaimana agar kolam memberi kontribusi untuk unsur rekreatif dalam arti posisi kolam berada di lokasi yang tepat dimana area itu bisa digunakan untuk rekreasi singkat penghuni rumah, misalnya didekat teras dimana kita bisa duduk-duduk sambil memperhatikan kolam, atau didekat gazebo, di samping rumah dengan jendela-jendela besar, dan sebagainya. Jangan lupa memelihara ikan agar jentik nyamuk dimakan oleh ikan.

Larvasida – pestisida pembunuh larva nyamuk
Cara alternatif tanpa ikan adalah memutus rantai perkembangbiakan nyamuk seperti menggunakan larvasida, yaitu pembunuh larva nyamuk seperti abate, dengan senyawa kimia yang kandungannya bermacam-macam, intinya untuk memutuskan atau menghambat pertumbuhan larva nyamuk dalam air. Senyawa kimiawi ini sudah teruji melalui laboratorium dan bisa digunakan untuk wadah air minum.

Taman dan penyelesaian arsitektur
Membuat taman lebih indah salah satu caranya adalah dengan memperbanyak tanaman, baik tanaman hias atau tanaman obat dan sayur, tapi akan sangat membantu bila kita mencoba menanam tanaman penghalau nyamuk sehingga tidak terlalu mengandalkan pada produk kimiawi seperti semprotan kimia, obat nyamuk bakar, atau lotion anti nyamuk.

Secara arsitektural juga memungkinkan untuk menggunakan kasa nyamuk untuk menutup atau melengkapi lubang-lubang ventilasi, jendela dan pintu, demikian juga dengan penyelesaian teknis bangunan dan pekerjaan plumbing untuk mencegah air tergenang di bagian rumah. Hal ini juga berkaitan dengan sistem sanitasi dan drainase rumah, yaitu sistem dalam rumah untuk mengalirkan limbah dan mencegah penyakit yang ditimbulkan oleh pembuangan limbah, sampah rumah.

Trik paling jitu adalah perhatikan kebersihan lahan dan taman disekitar rumah, yang artinya kita sebaiknya memiliki waktu untuk menjaga kebersihannya agar tidak ada jentik nyamuk yang hidup disekitar kita. Selain itu berbagai alternatif penyelesaian arsitektural diatas perlu dipertimbangkan.

Permasalahan kota

Permasalahan kota yang berkaitan dengan sanitasi seperti gambar diatas juga merupakan faktor yang negatif karena nyamuk berkembang biak.
Picture: Some rights reserved by International Rivers on Flickr

Bagian dari buku “Pencegahan Pengendalian Dengue dan Demam Berdarah”

 ________________________________________________
 by Probo Hindarto
© Copyright 2010 astudio Indonesia.
All rights reserved.

Pembangunan di wilayah Ngibikan, Jogja … pasca bencana gempa.

astudioarchitect.com

Slide ini adalah presentasi Eko Prawoto yang diupload oleh Muh. Darman dari Ruang17. Eko Prawoto adalah seorang arsitek dan budayawan yang tinggal di Jogjakarta saat mendedikasikan diri membantu korban bencana gempa di Ngibikan. Dalam slide ini digambarkan kondisi setelah bencana, dimana terdapat kehancuran hidup dan harapan, setelah itu digambarkan Ngibikan bangkit melalui gotong royong. Slide-slide akhir kondisi setelah setahun rumah-rumah tersebut ditinggali, tampaknya terdapat beberapa perubahan, namun masih terasa suasana desa yang kental dan asri.

Silahkan jalankan slide tersebut…. mode fullscreen juga tersedia lewat menu > view fullscreen

(bila Anda mengakses dari Facebook, mungkin perlu melihat di blog astudio 🙂
terimakasih.

________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2010 astudio Indonesia.
All rights reserved.

>Pembangunan di wilayah Ngibikan, Jogja … pasca bencana gempa.

>

astudioarchitect.com

Slide ini adalah presentasi Eko Prawoto yang diupload oleh Muh. Darman dari Ruang17. Eko Prawoto adalah seorang arsitek dan budayawan yang tinggal di Jogjakarta saat mendedikasikan diri membantu korban bencana gempa di Ngibikan. Dalam slide ini digambarkan kondisi setelah bencana, dimana terdapat kehancuran hidup dan harapan, setelah itu digambarkan Ngibikan bangkit melalui gotong royong. Slide-slide akhir kondisi setelah setahun rumah-rumah tersebut ditinggali, tampaknya terdapat beberapa perubahan, namun masih terasa suasana desa yang kental dan asri.

Silahkan jalankan slide tersebut…. mode fullscreen juga tersedia lewat menu > view fullscreen

(bila Anda mengakses dari Facebook, mungkin perlu melihat di blog astudio 🙂
terimakasih.

________________________________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2010 astudio Indonesia.
All rights reserved.

Sanitasi dalam rumah dan penyakit yang berhubungan dengan sanitasi



astudioarchitect.com Untuk hidup dalam rumah atau bangunan lain secara normal, kita membutuhkan makanan, udara, air, dan sebagainya. Namun yang tak kalah pentingnya: kita juga membutuhkan sanitasi, yaitu sistem drainase untuk menghindarkan manusia dari bahaya kuman dan penyakit yang ditimbulkan oleh sampah dan limbah. Manusia sangat rentan untuk terjangkit penyakit dalam tubuh disebabkan oleh bakteri dan virus. Sampah dan limbah mengandung mikro organisme penyebab penyakit yaitu bakteri dan virus, sedangkan jenis limbah ini termasuk limbah dari WC, kamar mandi, dapur. Adapun sanitasi juga mencakup pembuangan air hujan dalam sistem perpipaan drainase.

3D image Some rights reserved by jinkazamah on Flickr

Cakupan dari sanitasi antara lain
– memastikan bahwa makanan dan minuman yang kita konsumsi bebas dari bakteri dan virus penyebab penyakit.
– mengolah limbah melalui berbagai sistem, misalnya tangki septik (septic tank), sumur resapan, bak penangkap lemak untuk bekas cuci piring.
– pengaturan penghawaan alami untuk mengalirkan udara dalam ruangan menjadi bebas mikroorganisme penyebab penyakit, disebut juga dengan ventilasi.
– desain bangunan dan lingkungan yang bisa memaksimalkan fungsi sinar matahari untuk membunuh kuman disekitar bangunan atau rumah
– desain bangunan dan lingkungan yang menghindarkan dari hewan pembawa penyakit, seperti tikus, nyamuk, lalat, kecoa, dan sebagainya.
– fasilitas untuk mencuci, seperti mencuci baju, peralatan masak, termasuk ‘mencuci badan’ yaitu mandi, serta mencuci benda-benda lainnya.

Some rights reserved by World Bank Philippines on Flickr

Sanitasi yang tidak baik bisa berakibat fatal, seperti ventilasi penghawaan yang kurang baik menyebabkan lembab, bisa menyuburkan tumbuhnya bakteri yang menyebabkan TBC (tubercolose). Bila peralatan memasak, mencuci dan makan kurang bersih, bisa menyuburkan dan menyebarkan virus Hepatitis (biasanya penyebaran cukup cepat di rumah makan atau warung yang kurang terjaga kebersihannya dan cara mencucinya). Demikian juga dengan penyakit typhus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella, penyebarannya adalah melalui peralatan makanan seperti piring dan gelas terutama yang dipakai oleh mereka yang terinfeksi.

Kitchen sink
Some rights reserved by Ian Haycox on Flickr

Beberapa penyakit akibat sanitasi yang kurang baik:
– Tubercolosis (TBC)
– Hepatitis
– Typhus (tipus)
– malaria
– demam berdarah
– sakit perut (diare)
– dll, penyakit yang disebabkan perkembangbiakan bakteri dan virus dalam area bangunan

Pada kesempatan lain insya Allah saya akan membahas tentang sanitasi dan drainase lebih mendalam. Salam 🙂

________________________________________________
by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia.
All rights reserved.

>Sanitasi dalam rumah dan penyakit yang berhubungan dengan sanitasi

>



astudioarchitect.com Untuk hidup dalam rumah atau bangunan lain secara normal, kita membutuhkan makanan, udara, air, dan sebagainya. Namun yang tak kalah pentingnya: kita juga membutuhkan sanitasi, yaitu sistem drainase untuk menghindarkan manusia dari bahaya kuman dan penyakit yang ditimbulkan oleh sampah dan limbah. Manusia sangat rentan untuk terjangkit penyakit dalam tubuh disebabkan oleh bakteri dan virus. Sampah dan limbah mengandung mikro organisme penyebab penyakit yaitu bakteri dan virus, sedangkan jenis limbah ini termasuk limbah dari WC, kamar mandi, dapur. Adapun sanitasi juga mencakup pembuangan air hujan dalam sistem perpipaan drainase.

3D image Some rights reserved by jinkazamah on Flickr

Cakupan dari sanitasi antara lain
– memastikan bahwa makanan dan minuman yang kita konsumsi bebas dari bakteri dan virus penyebab penyakit.
– mengolah limbah melalui berbagai sistem, misalnya tangki septik (septic tank), sumur resapan, bak penangkap lemak untuk bekas cuci piring.
– pengaturan penghawaan alami untuk mengalirkan udara dalam ruangan menjadi bebas mikroorganisme penyebab penyakit, disebut juga dengan ventilasi.
– desain bangunan dan lingkungan yang bisa memaksimalkan fungsi sinar matahari untuk membunuh kuman disekitar bangunan atau rumah
– desain bangunan dan lingkungan yang menghindarkan dari hewan pembawa penyakit, seperti tikus, nyamuk, lalat, kecoa, dan sebagainya.
– fasilitas untuk mencuci, seperti mencuci baju, peralatan masak, termasuk ‘mencuci badan’ yaitu mandi, serta mencuci benda-benda lainnya.

Some rights reserved by World Bank Philippines on Flickr

Sanitasi yang tidak baik bisa berakibat fatal, seperti ventilasi penghawaan yang kurang baik menyebabkan lembab, bisa menyuburkan tumbuhnya bakteri yang menyebabkan TBC (tubercolose). Bila peralatan memasak, mencuci dan makan kurang bersih, bisa menyuburkan dan menyebarkan virus Hepatitis (biasanya penyebaran cukup cepat di rumah makan atau warung yang kurang terjaga kebersihannya dan cara mencucinya). Demikian juga dengan penyakit typhus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella, penyebarannya adalah melalui peralatan makanan seperti piring dan gelas terutama yang dipakai oleh mereka yang terinfeksi.

Kitchen sink
Some rights reserved by Ian Haycox on Flickr

Beberapa penyakit akibat sanitasi yang kurang baik:
– Tubercolosis (TBC)
– Hepatitis
– Typhus (tipus)
– malaria
– demam berdarah
– sakit perut (diare)
– dll, penyakit yang disebabkan perkembangbiakan bakteri dan virus dalam area bangunan

Pada kesempatan lain insya Allah saya akan membahas tentang sanitasi dan drainase lebih mendalam. Salam 🙂

________________________________________________
by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia.
All rights reserved.

Kenyamanan dalam Bangunan berdasarkan kondisi tubuh dan suhu

astudioarchitect.com Apakah ruang tamu atau ruang kerja Anda nyaman? Sebuah ruangan, misalnya didalam rumah, dalam mall, atau di manapun juga, selalu dirasakan oleh tubuh sebagai tingkat kenyamanan. Tingkat kenyamanan dalam ruangan merupakan hal yang relatif, karena bila ditanya tentang ‘apakah sebuah ruangan nyaman atau tidak?’ biasanya tergantung pada kondisi tubuh seseorang dan berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Biasanya tingkat kenyamanan berkaitan erat dengan suhu, kelembaban, dan sebagainya.

Tubuh kita bisa ‘merasakan’ bila sebuah ruangan terasa tidak nyaman, terutama dari segi suhu ruangan. Bila suhu ruangan terasa panas, maka akan berkeringat. Bila terlalu dingin, maka pori-pori akan menciut. Tubuh manusia ber-metabolisme agar berfungsi dengan baik, biasanya tubuh akan berusaha mempertahankan suhu didalam (internal) dalam kisaran 37 derajat Celcius. Bila suhu ruangan atau suhu luar tubuh lebih rendah, atau lebih tinggi, maka tubuh akan tetap berusaha membuat suhu internal tubuh tetap dalam kisaran 37 derajat C agar metabolisme normal.

Gambar atas kiri: sebuah bangunan di Nicaragua didesain oleh Marina Gousia, sepertinya menerapkan prinsip desain untuk iklim tropis panas. Atap yang terpisah dari bangunan berfungsi seperti payung yang melindungi bagian bawahnya agar tetap dingin, justru karena dipisahkan dari atap, maka ‘box’ ruangan akan menjadi makin dingin. Adapun ‘secondary skin’ merupakan sarana agar panas luar tersaring di area teras.
Sumber gambar: http://www.worldarchitecture.org/world-students/student-design.asp?position=detail&no=4153

METABOLISME adalah serangkaian proses kimia dalam tubuh, agar tubuh kita bisa berfungsi, bergerak, dan tetap hidup, termasuk tetap nyaman 🙂

Some rights reserved by subcomandanta

Misalnya, bila ruangan terlalu panas, maka tubuh akan mengeluarkan keringat untuk membantu mendinginkan suhu internal. Gunanya agar panas dari evaporasi (penguapan) keringat tersebut bisa terbawa oleh udara. Karena itu akan terasa sejuk bila ada udara mengalir, misalnya memakai kipas angin. Kipas angin membantu mengalirkan udara agar suhu kulit menurun, tapi hal ini tentunya bila udara terasa panas maka keringat bisa keluar. Tidak heran, bila sebuah ruangan terasa panas dan lembab, adanya kipas angin bisa membantu menurunkan suhu pada kulit kita. Udara yang lembab bisa membuat suasana terasa panas karena makin lembab (makin banyak uap air), maka makin susah membuang panas tubuh melalui kulit.

Bila udara ruangan terlalu dingin, atau sedang berada di wilayah dingin seperti pegunungan, maka tubuh kita akan beradaptasi dengan menaikkan suhu agar suhu dalam atau internal tubuh bisa mencapai kisaran 37 derajat Celcius. Hal ini membuat tubuh mengeluarkan panas hingga 4 kali lipat dari panas internal yang dibutuhkan. Bagian tubuh yang paling banyak mengeluarkan panas antara lain belakang leher, ketiak, punggung, dan bagian tubuh lain. Karena itu pada kondisi kedinginan, kita akan merasa nyaman menggunakan syal, sweater, kaos kaki, dan sebagainya. Namun pada kondisi dingin yang sangat ekstrim, bagian kepala kita termasuk bagian tubuh yang paling mengeluarkan panas untuk mempertahankan suhu dalam otak agar fungsi tubuh berjalan sempurna. Pada kondisi yang sangat ekstrim ini, biasanya rambut bisa berdiri untuk membantu mempertahankan / memperhangat suhu dalam ruang antara rambut.

tabel standar saran untuk jumlah pertukaran udara masing-masing ruangan di rumah terlihat bahwa dapur harus mengalami pertukaran udara setidaknya 100x setiap jam, berarti dapur harus benar-benar diperhatikan pertukaran udaranya, sementara itu… masih banyak dapur di rumah-rumah yang kurang ventilasinya. 
sumber gambar: Ilmu Fisika Bangunan, Heinz Frick

Kecepatan angin berpengaruh pada kenyamanan pada kulit tubuh manusia. Bisa dilihat pada tabel diatas kecepatan angin yang bergerak paling nyaman adalah sekitar 0,25-0,5 m/detik merupakan gerakan udara yang paling nyaman. 
sumber gambar: Ilmu Fisika Bangunan, Heinz Frick

Gambaran pergerakan udara dan panas yang terjadi dalam sebuah ruang kerja
sumber gambar: Ilmu Fisika Bangunan, Heinz Frick

Pada bangunan yang berada di daerah panas, bila tidak menggunakan AC, cara terbaik adalah dengan menyediakan ventilasi bangunan yang baik, yaitu jenis ventilasi silang. Turunkan suhu sekitar rumah atau bangunan dengan menanam pohon dan rerumputan, sehingga mengurangi penggunaan AC. dan berbagai tips lain bisa Anda lihat pada artikel bagaimana agar rumah tanpa AC.

Semoga artikel ini bermanfaat 🙂

————————————–

Tambahan diagram (dari buku “Agar Rumah tidak Gelap dan tidak Pengap”, karangan Gatut Susanta)

________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia.
All rights reserved.

>Kenyamanan dalam Bangunan berdasarkan kondisi tubuh dan suhu

>

astudioarchitect.com Apakah ruang tamu atau ruang kerja Anda nyaman? Sebuah ruangan, misalnya didalam rumah, dalam mall, atau di manapun juga, selalu dirasakan oleh tubuh sebagai tingkat kenyamanan. Tingkat kenyamanan dalam ruangan merupakan hal yang relatif, karena bila ditanya tentang ‘apakah sebuah ruangan nyaman atau tidak?’ biasanya tergantung pada kondisi tubuh seseorang dan berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Biasanya tingkat kenyamanan berkaitan erat dengan suhu, kelembaban, dan sebagainya.

Tubuh kita bisa ‘merasakan’ bila sebuah ruangan terasa tidak nyaman, terutama dari segi suhu ruangan. Bila suhu ruangan terasa panas, maka akan berkeringat. Bila terlalu dingin, maka pori-pori akan menciut. Tubuh manusia ber-metabolisme agar berfungsi dengan baik, biasanya tubuh akan berusaha mempertahankan suhu didalam (internal) dalam kisaran 37 derajat Celcius. Bila suhu ruangan atau suhu luar tubuh lebih rendah, atau lebih tinggi, maka tubuh akan tetap berusaha membuat suhu internal tubuh tetap dalam kisaran 37 derajat C agar metabolisme normal.

Gambar atas kiri: sebuah bangunan di Nicaragua didesain oleh Marina Gousia, sepertinya menerapkan prinsip desain untuk iklim tropis panas. Atap yang terpisah dari bangunan berfungsi seperti payung yang melindungi bagian bawahnya agar tetap dingin, justru karena dipisahkan dari atap, maka ‘box’ ruangan akan menjadi makin dingin. Adapun ‘secondary skin’ merupakan sarana agar panas luar tersaring di area teras.
Sumber gambar: http://www.worldarchitecture.org/world-students/student-design.asp?position=detail&no=4153

METABOLISME adalah serangkaian proses kimia dalam tubuh, agar tubuh kita bisa berfungsi, bergerak, dan tetap hidup, termasuk tetap nyaman 🙂

Some rights reserved by subcomandanta

Misalnya, bila ruangan terlalu panas, maka tubuh akan mengeluarkan keringat untuk membantu mendinginkan suhu internal. Gunanya agar panas dari evaporasi (penguapan) keringat tersebut bisa terbawa oleh udara. Karena itu akan terasa sejuk bila ada udara mengalir, misalnya memakai kipas angin. Kipas angin membantu mengalirkan udara agar suhu kulit menurun, tapi hal ini tentunya bila udara terasa panas maka keringat bisa keluar. Tidak heran, bila sebuah ruangan terasa panas dan lembab, adanya kipas angin bisa membantu menurunkan suhu pada kulit kita. Udara yang lembab bisa membuat suasana terasa panas karena makin lembab (makin banyak uap air), maka makin susah membuang panas tubuh melalui kulit.

Bila udara ruangan terlalu dingin, atau sedang berada di wilayah dingin seperti pegunungan, maka tubuh kita akan beradaptasi dengan menaikkan suhu agar suhu dalam atau internal tubuh bisa mencapai kisaran 37 derajat Celcius. Hal ini membuat tubuh mengeluarkan panas hingga 4 kali lipat dari panas internal yang dibutuhkan. Bagian tubuh yang paling banyak mengeluarkan panas antara lain belakang leher, ketiak, punggung, dan bagian tubuh lain. Karena itu pada kondisi kedinginan, kita akan merasa nyaman menggunakan syal, sweater, kaos kaki, dan sebagainya. Namun pada kondisi dingin yang sangat ekstrim, bagian kepala kita termasuk bagian tubuh yang paling mengeluarkan panas untuk mempertahankan suhu dalam otak agar fungsi tubuh berjalan sempurna. Pada kondisi yang sangat ekstrim ini, biasanya rambut bisa berdiri untuk membantu mempertahankan / memperhangat suhu dalam ruang antara rambut.

tabel standar saran untuk jumlah pertukaran udara masing-masing ruangan di rumah terlihat bahwa dapur harus mengalami pertukaran udara setidaknya 100x setiap jam, berarti dapur harus benar-benar diperhatikan pertukaran udaranya, sementara itu… masih banyak dapur di rumah-rumah yang kurang ventilasinya. 
sumber gambar: Ilmu Fisika Bangunan, Heinz Frick

Kecepatan angin berpengaruh pada kenyamanan pada kulit tubuh manusia. Bisa dilihat pada tabel diatas kecepatan angin yang bergerak paling nyaman adalah sekitar 0,25-0,5 m/detik merupakan gerakan udara yang paling nyaman. 
sumber gambar: Ilmu Fisika Bangunan, Heinz Frick

Gambaran pergerakan udara dan panas yang terjadi dalam sebuah ruang kerja
sumber gambar: Ilmu Fisika Bangunan, Heinz Frick

Pada bangunan yang berada di daerah panas, bila tidak menggunakan AC, cara terbaik adalah dengan menyediakan ventilasi bangunan yang baik, yaitu jenis ventilasi silang. Turunkan suhu sekitar rumah atau bangunan dengan menanam pohon dan rerumputan, sehingga mengurangi penggunaan AC. dan berbagai tips lain bisa Anda lihat pada artikel bagaimana agar rumah tanpa AC.

Semoga artikel ini bermanfaat 🙂

————————————–

Tambahan diagram (dari buku “Agar Rumah tidak Gelap dan tidak Pengap”, karangan Gatut Susanta)

________________________________________________

by Probo Hindarto

© Copyright 2010 astudio Indonesia.
All rights reserved.

Atap anyaman dengan struktur kayu dan bambu

astudioarchitect.com Dewasa ini material bangunan yang langsung didapat dari alam banyak mencerminkan gerakan kembali ke alam. Material bangunan seperti atap ijuk, alang-alang, tebu, dengan konstruksi sederhana seperti kayu, bambu dan papan mulai diminati sebagai alternatif sangat murah membangun bangunan seperti kafe, teras, gazebo, dan sebagainya. Material ini lumayan banyak yang mulai digunakan karena faktor murahnya. Material penutup atap ini dibuat dari daun tebu, merupakan material alternatif untuk penutup atap, dengan konstruksi yang relatif sederhana. Rangka bangunan bisa dibuat dari kayu dengan penutup bambu anyaman (gedhek), bisa juga menggunakan papan tripleks atau multipleks.

Setelah mengobrol dengan pemilik bangunan beratap anyaman daun ini saya mengetahui beberapa hal tentang atap tersebut. Konstruksinya cukup dibuat dari tiang-tiang dan kuda-kuda kayu seperti biasa, bahkan bisa menggunakan kayu sengon atau jati Jawa. Di bagian yang menumpu pada kuda-kuda bisa diberi usuk yang langsung menumpu pada balok atas dinding dan bubungan.

Diatas usuk, terdapat reng yang juga berfungsi sebagai pengikat anyaman daun bambu, dimana rata-rata bambu plus anyamannya seharga Rp2000 – Rp3000,- dengan panjang beberapa meter, disusun dengan jarak kurang lebih 10 cm antar bambu.

Menurut saya kondisi biofisika yang terjadi dalam ruang dibawah atap ini terlampau sejuk, dibandingkan dengan menggunakan atap asbes atau seng (pabrikan). Hal ini karena adanya ruang antara atau pori-pori, namun sama dengan material murah yang lain, perlu diganti setiap 1-1,5 tahun sekali. sehubungan dengan kemungkinan kebocoran.

Pada gambar ini terdapat lubang-lubang pada atap yang bisa ditangani dengan mudah, yaitu mengganti bilah bambu ber-anyaman daun tebu seharga Rp2000,- tentunya sangat murah.

Satu hal paling ‘keren’ dari struktur sederhana ini adalah kesan ‘resort’ atau kesan alami yang sangat menenangkan, apalagi ditambahkan dengan unsur bambu bilah sebagai kisi-kisi pengganti dinding, sangat sesuai untuk bangunan non permanen untuk menambahkan ruang rumah tinggal, kafe, dan sebagainya. Misalnya digunakan untuk dapur bersuasana alami, atau tempat duduk-duduk, teras, dan sebagainya.

NOTE: Kasus kebakaran atap rumbia/ alang-alang yang terjadi pada tahun 2009 diberitakan oleh Suara Surabaya pada September 2009. Kasus kebakaran atap rumbia atau alang-alang terjadi dengan pemicu arus pendek listrik, cuaca panas dan kemudahan terbakar. Bila membuka artikel di internet seputar ‘atap alang alang terbakar’… sepertinya selalu ada pemicunya… seperti arus pendek, petasan yang dilempar… tapi bukan dari panas langsung membakar materialnya…

Bila material ini disentuh bagian bawahnya, material  memang bawahnya dingin (tidak panas) untuk material daun tebu ini. Sepertinya kita tidak harus berhenti memakai material ini karena takut terbakar… Barangkali terdapat penyelesaian arsitekturalnya… misalnya: tumbuhkan pohon peneduh disekitar atap alang2… he he

________________________________________________

by Probo Hindarto
© Copyright 2010 astudio Indonesia.
All rights reserved.

>Atap anyaman dengan struktur kayu dan bambu

>

astudioarchitect.com Dewasa ini material bangunan yang langsung didapat dari alam banyak mencerminkan gerakan kembali ke alam. Material bangunan seperti atap ijuk, alang-alang, tebu, dengan konstruksi sederhana seperti kayu, bambu dan papan mulai diminati sebagai alternatif sangat murah membangun bangunan seperti kafe, teras, gazebo, dan sebagainya. Material ini lumayan banyak yang mulai digunakan karena faktor murahnya. Material penutup atap ini dibuat dari daun tebu, merupakan material alternatif untuk penutup atap, dengan konstruksi yang relatif sederhana. Rangka bangunan bisa dibuat dari kayu dengan penutup bambu anyaman (gedhek), bisa juga menggunakan papan tripleks atau multipleks.

Setelah mengobrol dengan pemilik bangunan beratap anyaman daun ini saya mengetahui beberapa hal tentang atap tersebut. Konstruksinya cukup dibuat dari tiang-tiang dan kuda-kuda kayu seperti biasa, bahkan bisa menggunakan kayu sengon atau jati Jawa. Di bagian yang menumpu pada kuda-kuda bisa diberi usuk yang langsung menumpu pada balok atas dinding dan bubungan.

Diatas usuk, terdapat reng yang juga berfungsi sebagai pengikat anyaman daun bambu, dimana rata-rata bambu plus anyamannya seharga Rp2000 – Rp3000,- dengan panjang beberapa meter, disusun dengan jarak kurang lebih 10 cm antar bambu.

Menurut saya kondisi biofisika yang terjadi dalam ruang dibawah atap ini terlampau sejuk, dibandingkan dengan menggunakan atap asbes atau seng (pabrikan). Hal ini karena adanya ruang antara atau pori-pori, namun sama dengan material murah yang lain, perlu diganti setiap 1-1,5 tahun sekali. sehubungan dengan kemungkinan kebocoran.

Pada gambar ini terdapat lubang-lubang pada atap yang bisa ditangani dengan mudah, yaitu mengganti bilah bambu ber-anyaman daun tebu seharga Rp2000,- tentunya sangat murah.

Satu hal paling ‘keren’ dari struktur sederhana ini adalah kesan ‘resort’ atau kesan alami yang sangat menenangkan, apalagi ditambahkan dengan unsur bambu bilah sebagai kisi-kisi pengganti dinding, sangat sesuai untuk bangunan non permanen untuk menambahkan ruang rumah tinggal, kafe, dan sebagainya. Misalnya digunakan untuk dapur bersuasana alami, atau tempat duduk-duduk, teras, dan sebagainya.

NOTE: Kasus kebakaran atap rumbia/ alang-alang yang terjadi pada tahun 2009 diberitakan oleh Suara Surabaya pada September 2009. Kasus kebakaran atap rumbia atau alang-alang terjadi dengan pemicu arus pendek listrik, cuaca panas dan kemudahan terbakar. Bila membuka artikel di internet seputar ‘atap alang alang terbakar’… sepertinya selalu ada pemicunya… seperti arus pendek, petasan yang dilempar… tapi bukan dari panas langsung membakar materialnya…

Bila material ini disentuh bagian bawahnya, material  memang bawahnya dingin (tidak panas) untuk material daun tebu ini. Sepertinya kita tidak harus berhenti memakai material ini karena takut terbakar… Barangkali terdapat penyelesaian arsitekturalnya… misalnya: tumbuhkan pohon peneduh disekitar atap alang2… he he

________________________________________________

by Probo Hindarto
© Copyright 2010 astudio Indonesia.
All rights reserved.