Bercocok tanam di lahan rumah terbatas


astudioarchitect.com Kebahagiaan seseorang bisa didapatkan dari apa saja, termasuk berkebun atau memanfaatkan sedikit lahan di rumah kita dengan menanam tanaman dan menghindarkan diri dari stres. Dengan melihat hijaunya daun-daun yang tumbuh di pekarangan akan membuat mata menjadi segar dan mengembalikan mood kita setelah menjalani rutinitas di dalam atau di luar rumah. Banyak jenis tanaman yang bisa kita tanam di lahan pekarangan kita, seperti tanaman sayur, tanaman buah, tanaman obat dan sebagainya.

photo by United Nations Photo

<!– google_ad_client = "pub-6839243879103232"; /* astudio post 468×15, created 20/05/10 */ google_ad_slot = "2860787264"; google_ad_width = 468; google_ad_height = 15; //

Agar tanaman yang kita tanam bisa tumbuh dan berbuah yang baik sampai hasil akhirnya, maka banyak hal yang perlu diperhatikan sebagaimana berikut :

1. Memilih jenis tanaman sesuai dengan kapasitas lahan.


photo by its Gem

Bercocok tanam tidaklah haruslah memiliki lahan yang cukup luas, karena walaupun tidak memiliki lahan, kita bisa bercocok tanam di lahan sempit dengan cara memakai teknik vertikultur yaitu teknik cocok tanam di lahan bertingkat atau vertikal seperti di rak-rak pot, pot gantung, serta teknik Hydroponic yaitu teknik penanaman yang tidak memerlukan tanah sebagai media tanam melainkan air yang berfungsi sama seperti tanah.  Sebaliknya bila lahan rumah cukup luas, maka kita akan lebih leluasa untuk menanam serta mengatur tanaman-tanaman tersebut agar terlihat lebih rapi dan indah.

2. Lahan atau media tanam mendapatkan cukup sinar matahari.
Lahan yang akan ditanami hendaknya berada di area yang mendapatkan cukup sinar matahari, agar tanaman bisa berkembang dengan baik. Khususnya untuk tanaman yang memiliki klorofil atau zat hijau daun, peran sinar matahari cukup penting, karena tumbuhan perlu melakukan proses fotosintetis untuk menghasilkan makanan. Pengaruh dari proses fotosintesis inilah yang akan mempengaruhi perkembangan dari tanaman tersebut.

<!– google_ad_client = "pub-6839243879103232"; /* astudio post 200×200, created 20/05/10 */ google_ad_slot = "3926784136"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; //
3. Menyesuaikan jenis tanaman dengan keadaan daerah setempat.
Keadaan sekitar juga ikut mempengaruhi perkembangan tanaman yang kita tanam, seperti keadaan tanah, kelembaban udara, cuaca, dan sebagainya. Apabila berada di dataran rendah, maka sebaiknya disesuaikan dengan jenis tanaman yang dapat tumbuh di dataran rendah. Jika ingin menanam tanaman yang tumbuh baik di dataran tinggi lalu ditanam di daerah rendah, maka sebaiknya pilihlah jenis tanaman yang kuat bertahan dan ditanam saat musim hujan, mengingat jenis tanaman tersebut tidak tumbuh di daerah yang semestinya.
Demikian sebaliknya dengan tanaman-tanaman yang tumbuh di daerah tinggi.

4.Memperhatikan keadaan tanah.
Tanah yang kering dan gersang tidak mudah ditumbuhi suatu tanaman dengan maksimal. Tanah harus memiliki kadar air yang cukup. Sebelum ditanami, hendaklah tanah diolah dahulu dan diberi pupuk, supaya tanah tersebut cukup gembur dan memberikan hasil yang baik bagi produktifitas tanaman

5. Menanam jenis tanaman yang mudah perawatannya dan sering dikonsumsi.
Bagi pemula dalam hal bercocok tanam, pilihlah tanaman yang mudah ditanam dan dipelihara, dan juga tanamlah tanaman yang sering digunakan atau dikonsumsi, misalnya bumbu dapur, sawi, bayam, dan masih banyak lagi.

Menanam tanaman haruslah sabar dan telaten. Sebagaimana mahluk hidup, tanaman memerlukan perhatian dan pemeliharaan sehingga bisa tumbuh dan berbuah baik. Bisa kita bayangkan betapa bahagianya jika melihat tanaman berbuah ranum dan bisa dipanen dengan tangan sendiri, tanpa harus membeli. Maka itulah kepuasan dan kebahagiaan tersendiri bagi kita.

______________________________
by Probo Hindarto
© Copyright 2012 astudio Indonesia.
All rights reserved.

Tinggalkan komentar